Tuesday 28 July 2015

Shalat Sambil Mabuk

Allah berfirman, melarang orang yang mabuk karena khamr agar tidak mengerjakan shalat. Karena mereka tidak sadar dengan apa yang dibaca saat shalat,
لاَ تَقْرَبُوا الصَّلاَةَ وَأَنتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ
Janganlah kalian shalat, sementara kalian sedang mabuk, sampai kalian sadar dengan apa yang kalian ucapkan (yang dibaca ketika shalat). (QS. an-Nisa: 43)

Ada seorang ulama yang ketika mendengar ayat ini, beliau berkomentar,
كم من مصلّ لم يشرب خمرا هو في صلاته لا يعلم ما يقول؛ أسكرته الدنيا بهمومها
Betapa banyak orang yang shalat, mereka tidak sedang mabuk karena khamr, namun ketika shalat mereka sama sekali tidak sadar dengan apa yang mereka baca. Mereka mabuk dunia dan segala angan-angannya.

jauhilah debat

Jauhilah Debat Kusir, Meski Anda Berada Dalam Kebenaran

Rasulullah -shollallohu ‘alaihi wasallam- bersabda :

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku menjamin sebuah rumah di pinggir jannah (surga) bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran (al haq), juga sebuah rumah di tengah jannah bagi siapa  saja yang meninggalkan berbohong walaupun ia sedang bercanda, serta sebuah rumah di puncak jannah bagi siapa  saja yang berakhlak mulia”

(HR. Abu Dawud, Dinyatakan Hasan shahih oleh Syaikh Al Albani)

Umar Bin Khattab berkata :

لا يجد عبد حقيقة الإيمان حتى يدع المراء وهو محق ويدع الكذب في المزاح وهو يرى أنه لو شاء لغلب

“Seseorang tidak akan merasakan hakikat iman sampai ia mampu meninggalkan perdebatan yang berkepanjangan meskipun ia dalam kebenaran, dan meninggalkan berbohong meskipun hanya bercanda padahal ia tahu seandainya ia mau ia pasti menang dalam percebatan itu”

(Kanzul Ummal juz 3 hal 1165)

Imam Ishaq bin Isa berkata :

المِراء والجِدال في العلم يَذهبُ بنور العلم من قلب الرجل

“Imam Malik bin Anas mengatakan : “Debat kusir dan pertengkaran dalam masalah ilmu akan menghapuskan cahaya ilmu  dari hati seseorang”

Imam Ibnu Wahab berkata : “Aku mendengar Imam Malik bin Anas mengatakan :

المراء في العلم يُقسِّي القلوب ، ويورِّث الضغن

“Perdebatan dalam ilmu akan mengeraskan hati dan menyebabkan kedengkian”

(Jaami’ al Uluum wak Hikam 11/16)

Tanda-tanda Diskusi Menjai Debat Kusir

1. Nada suara mulai meninggi

2. Tulisan mulai menggunakan istilah yang emosional

3. Mulai muncul kata-kata ejekan atau sebutan yang merendahkan

4. Mengulang-ulang argumentasi

5. Mengingkari aksioma (pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa harus melalui pembuktian)

6. Menolak logika

7. Mulai melibatkan perasaan dan emosi yang berlebihan

Jika sudah seperti ini, sebaiknya segera tinggalkan saja karena bukan manfaat yang akan kita dapat, melainkan justru madhorot. Bukan ukhuwwah yang kita raih, melainkan kebencian dan kedengkian yang kita peroleh.

لاَ تَعَلَّمُوا الْعِلْمَ لِتُبَاهُوا بِهِ الْعُلَمَاءَ وَلاَ لِتُمَارُوا بِهِ السُّفَهَاءَ وَلاَ تَخَيَّرُوا بِهِ الْمَجَالِسَ فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَالنَّارُ النَّارُ

“Janganlah kalian mencari ilmu untuk menandingi para ulama atau untuk mendebat orang-orang bodoh atau agar bisa menguasai pertemuan dan majlis-majlis.  Barangsiapa yang berbuat seperti itu, maka neraka baginya, neraka baginya”

(Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Majah dan Al Hakim, beliau menyatakan bahwa hadits ini Shahih dengan para periwayat yang terpercaya sesuai dengan syarat-syarat Imam Muslim)

- Berbantah-bantahan: Sebab Kekalahan Perjuangan Dan Jihad

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

““Hai orang-orang yang beriman. apabila kamu memerangi pasukan (musuh), Maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung. Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, DAN JANGANLAH KAMU BERBANTAH-BANTAHAN, YANG MENYEBABKAN KAMU MENJADI GENTAR DAN HILANG KEKUATANMU dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”. (QS Al Anfal 45 – 46)

- Kunci-kunci Kemenangan Dalam Jihad

Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah menjelaskan ayat 45 – 46 surah Al Anfal dengan penjelasan berikut :

“Di sini, Alloh memerintahkan lima hal kepada para mujahidin. Tidaklah kelima hal ini terkumpul dalam tubuh sebuah kelompok melainkan kelompok itu pasti menang, walau pun jumlahnya sedikit dan jumlah musuhnya banyak :

Pertama :

Istiqomah dan tsabat

Kedua :

Banyak berdzikir (mengingat) menyebut nama Alloh Subhaanahu Wa Ta’ala

Ketiga :

Mentaati Alloh dan mentaati Rosul-Nya

Keempat :

Persatuan kalimat dan tidak saling berbantah bantahan, karena itu akan menghantarkan kepada kegentaran dan kelemahan. Berbantah-bantahan ini adalah tentara yang bisa menguatkan musuh dari orang yang saling berbantah-bantahan untuk mengalahkan mereka. Karena dengan bersatu, suatu pasukan seperti seikat anak panah yang tidak seorang pun mampu mematahkannya. Jika anak panah itu dipisah-pisah, musuh akan bisa mematahkannya.

Kelima: Yang merupakan kunci, pilar dan penopang keempat hal di atas, yaitu : Sabar.

Inilah lima hal yang menjadi dasar terbangunnya kemenangan. Ketika kelima hal ini –atau sebagiannya— hilang, kemenangan pun akan hilang sebanding dengan berkurangnya sebagian darinya. Jika semuanya terkumpul, satu sama lain akan saling menguatkan, sehingga pasukan tersebut akan melahirkan pengaruh yang besar dalam meraih kemenangan. Ketika kelima hal ini terkumpul dalam diri para shahabat, tidak ada satu pun bangsa di dunia yang mampu menandingi mereka. Mereka taklukkan dunia dan seluruh rakyat serta negeri tunduk kepada mereka. Tatkala generasi sepeninggal mereka berpecah belah dan melemah, terjadilah apa yang terjadi, la haula wa la quwwata illa billaahil ‘Aliyyi `l ‘Adzim; tiada daya dan kekuatan melainkan (dengan) pertolongan Alloh yang Mahatinggi lagi Maha Agung.

(Al Furusiyyah : Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah hal 506)

Dzikir: Batu Bata Membangun Rumah di Jannah

أن بيوت الجنة تبنى بالذكر فإذا أمسك الذاكر عن الذكر أمسكت الملائكة عن البناء

“Sesungguhnya rumah-rumah kita di jannah dibangun dengan dzikir, maka ketika seseorang berhenti berdzikir, malaikat pun berhenti membangun rumah itu”

(Al Wabil Ash Shoib – Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah 1/109)

*********

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ

“Ya Allah aku berlindung  kepada-Mu dari lemahnya hati dan kemalasan, sifat pengecut, kikir, kepikunan dan dari azab kubur”.

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِى تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا

“Ya Allah limpahkan pada hatiku ketaqwaan kepada-Mu dan sucikanlah ia sesungguhnya Engkau lah sebaik-baik Yang Mensucikan hati. Engkau lah pelindung hatiku dan Yang Paling dicintainya”.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

“Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari Ilmu yang tidak bermanfaat,  hati yang tidak pernah tenang, nafsu yang tidak pernah merasa puas dan dari do’a yang tidak pernah dikabulkan”

(HR Bukhari-Muslim )

Oleh: Ustadz Fuad Al Hazimi

sholat ID di moscow

Masya Allah! Shalat Id Dengan Jamaah 60.000, Moscow Menjadi Kota Muslim Terbesar di Eropa

Moscow telah menyaksikan Idul Fitri terbesar di mana lebih dari 60.000 berkumpul untuk melaksakanan shalat Ied di masjid kubah emas Sobornaya meskipun nampak kebingungan dan ketakutan di wajah orang yang lewat dan terlihat polisi berjaga-jaga dengan tongkat terhunus di sekitar mereka.

Padahal biasanya, “jika Anda ingin shalat di masjid, Anda seperti masuk ke dalam penjara,” Murad Abdullaev, (29), berasal dari Derbent, kota paling selatan Rusia di provinsi Dagestan yang berkonflik, mengatakan kepada Al Jazeera, sebagaimana dilansir oleh onislam, Selasa (21/7/2015).

“Anda shalat di tempat kerja, Anda mendapatkan teguran tapi ketika rekan-rekan Anda mengambil waktu istirahat yang lama dengan merokok, itu tidak apa-apa,” ungkapnya, menggambarkan rekan-rekannya di sebuah perusahaan konstruksi di Moskow selatan.

Dalam sebuah pemandangan yang sudah biasa terjadi selama beberapa tahun terakhir, ribuan Muslim berkumpul melantunkan “Allahu Akbar!”, dan kemudian melakukan shalat di depan masjid kubah emas Sobornaya di alun-alun utama Moskow.

Selain itu, sebanyak 180.000 ribu Muslim berkumpul di lima masjid lainnya dan di puluhan tempat shalat sementara lainnya di Moskow, untuk menandai akhir bulan suci tahun ini Ramadhan, kata polisi.

Setiap orang harus melewati detektor logam dan menjalani pemeriksaan identifikasi.

“Lagi, jalan-jalan penuh dengan orang yang shalat, lagi jalan-jalan sekitarnya diblokir,” tulis blogger populer Ilya Varlamov.

“Selama bertahun-tahun, ini telah menjadi gambaran di Moskow, dua kali setahun. Dan setiap kali ini terjadi, semua orang terkejut,” kata blogger itu.

Muslim berkembang dengan pesat di Moskow. Dengan populasi resmi sekitar 12,5 juta, ibu kota Rusia itu sekarang menjadi rumah bagi setidaknya 1,5 juta Muslim, menurut analis politik Alexei Malashenko.

“Moskow secara perlahan beradaptasi untuk menjadi kota Muslim terbesar di Eropa, dan Muslim secara bertahap beradaptasi dengan itu,” kata Malashenko kepada Al Jazeera.

Kehadiran Muslim di Moskow mendorong sejumlah besar mualaf Islam di kalangan etnis Rusia.

“Saya mendengar banyak pujian tentang bagaimana saya berpakaian dan betapa sangat indah dilihat,” kata Anastasiya Korchagina, yang mengubah nama pertamanya menjadi Aisha setelah memeluk Islam lima tahun lalu.

“Saya tidak pernah menghadapi perlakukan buruk,” katanya.

sumber: arrahmah

Sunday 26 July 2015

"Kisah Penuh Hikmah Dari Suriah"

Hajj Hamdo

Udara panas membakar hati muslim warga kota Jisr Asy-Syughur. Beberapa kali aksi hit and run mujahidin kedalam kota berhasil dibendung tentara Syi'ah Nushairiah, Yang dengan begitu membuat kedzaliman Syi'ah makin menjadi ! Dengan segala alasan mereka culik, Eksekusi, Kemudian buang jenazah para warga yang dicurigai menjadi anggota perlawanan, Di jalan-jalan !

Tapi yang membuat panas hati bukan itu. Manusia hidup dan mati, Datang lalu pergi, Berjuang dan syahid, Lahir dan kembali. Biasa itu, Apalagi di negeri yang bau kematian menyeruak ke rumah-rumah lebih dahulu daripada udara pagi

Yang meningkatkan tensi emosi warga sampai titik tertingginya karena sejak tiga bulan terakhir pemerintah menutup 25 masjid dari 27 yang tersisa ! Peralatan sound systemnya dilucuti, Lantainya dikotori tapak sepatu najis mereka, Dan pintunya digembok dari segala penjuru ! Puluhan lainnya sudah hancur tak lagi dapat dipergunakan. Keimanan warga yang sedang mencapai titik tertingginya bagai terhalang gunung tinggi. Shaf-shaf shubuh dan 4 waktu lainnya yang kini berpindah tempat ke basement atau loteng rumah-rumah, Sedikit membuka keran tabung gas di kepala mereka yang terus ditekan, Mengulur pemberontakan lebih lama, Sekaligus mengokohkan iman mereka !

Tapi masjid tetaplah masjid, Rumah Allah Yang Maha Agung seberapa pun jeleknya ia. Bukti wujud sebuah masyarakat Islam pada sepetak bumi Allah, Serta Rumah Allah yang jauh lebih berharga dari rumah kita !

Maka mengusik keberadaan masjid tidak mendatangkan apapun bagi kafir kecuali membaranya perlawanan atas mereka, Bahkan dari pelaku-pelaku maksiat yang masih beruntung Allah sisakan kebanggaan sebagai muslim !

Ditengah kegelisahan warga kota Jisr, Hajj Hamdo, Seorang Shalih dan Imam masjid, Tengah malam memaksa masuk ke dalam salah satu dari dua masjid yang tersisa dan kebetulan berada tepat di samping rumah. Istri dan anak-anak beliau tak dapat melarang. Jangan kata penangkapan, Api dan siksa manusia pun kali ini akan dilawannya !

Dengan satu sujud khusyuk dan panjang, Beliau berdoa dan berjanji pada Allah, Bila Dia turunkan mujahidin membebaskan kota, Ia akan menyerukan takbir selama penyerangan, Meski masjid harus runtuh dan hilang dibawahnya !

Dan Allah Maha Menjawab doa hamba-Nya yang ikhlas sepenuh hati. Beberapa hari setelah itu serangan besar mujahidin bergelombang menghantam kota ! Pembukaannya sederhana saja : Sebuah aksi amaliyat mujahidin Turkistan yang mengendarai BMP penuh bahan peledak menggoncang tanah Suriah ! Sudahnya teriakan takbir menebar maut di hati musuh-musuh Allah !

Perang hebat pecah sepanjang tujuh hari !

Hajj Hamdo tak lupa perjanjiannya dengan Allah. Melihat mujahidin berkumpul depan kota, Beliau menyelinap masuk masjid, Mengeraskan speaker, Lalu tanpa henti mengumandangkan takbir yang terus diingat sampai hari ini ! Memberi tanda pada para petarung di penjuru kota, Ini saatnya bertumpah darah membela agama-Nya !

Kepahlawanan, Ianya akan membangkitkan jiwa-jiwa yang mati, Menuntun para pengecut menuju satu pelita, Membuat para pemberani bangkit dan bergerak ! Maka tak lama susul menyusul seisi warga kota berkumpul di sekeliling masjid, Menjaga sang Imam dengan jiwa mereka

"Bila harus mati, Matilah kami bersamanya !"

Beberapa jam telah berlalu sejak mesiu pertama menyalak, Perang sengit telah berkecamuk, Mujahidin dan Nushairiah bertempur sengit, Saling balas kematian kawannya. Sementara di masjid, Hajj Hamdo masih setia menjaga pos sebagai penyemangat mujahidin ketika akhirnya sebuah ledakan besar mengguncang masjid, Meratakannya dengan tanah, Menerbangkan Hajj Hamdo dan kawanannya ke langit, Menjadikan mereka insyaAllah dalam daftar para syuhada...

Allah menepati janji-Nya pada siapa saja yang menepati janji pada-Nya, Dan Allah tidak menghentikan kumandang takbir yang sukacita menyeru nama-Nya dalam Keagungan serta penghormatan. Takbir Hajj Hamdo bukan yang pertama di muka bumi, Tapi ianya tercatat disini, Pada hati-hati para pejuang. Takbir lainnya di tempat lainnya masih berkumandang, Diserukan oleh mereka yang setia pada agama Allah, Di tanah Suriah, Papua, Atau dimana saja

Allahu Akbar !!!

(Dikisahkan oleh pelaku langsung)

Wednesday 22 July 2015

Harta itu ujian

��

��Allah سبحانه وتعالى telah menjadikan harta sebagai fitnah atau ujian bagi manusia.
Ada diantara mereka yang bersyukur atas karunia hartanya dan adapula yang kufur.
Firman Allah,

إنما أموالكم وأوﻻدكم فتنة والله عنده أجر عظيم

"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar."(At-Taghābun:15)
��Allah telah mengingatkan kita akan bahayanya terlena dengan harta.
الهاكم التكاثر. حتى زرتم المقابر.
"Telah melalaikan kamu berlomba-lomba memperbanyak harta. Sehingga kalian masuk kubur." (At-Takatsur:1-2)

��Berkata Syaikh Abdul Qodir Al-Jailany dalam Al-Ghunniyah, "Tidak ada yang bisa mencukupkan manusia dari segala keinginannya kecuali tanah yang menyumpal mulutnya di dalam kubur."

Rasulullah juga mengingatkan kita dari sekedar berlomba-lomba mengumpulkan harta tanpa memperhatikan amal sholih dengan hartanya. Hal itu akan membahayakan perjalanan hidupnya di akherat kelak. Dari Abu Dzar رضي الله عنه, Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda,

إِنَّ الْمُكْثِرِينَ هُمْ الْمُقِلُّونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَّا مَنْ أَعْطَاهُ اللَّهُ خَيْرًا فَنَفَحَ فِيهِ يَمِينَهُ وَشِمَالَهُ وَبَيْنَ يَدَيْهِ وَوَرَاءَهُ وَعَمِلَ فِيهِ خَيْرًا

“Sesungguhnya orang yang banyak harta adalah yang miskin pahala pada hari kiamat kecuali orang yang Allah berikan kebaikan (harta) lalu ia membagikannya ke kanan, kiri, ke arah depan dan belakangnya, serta berbuat yang baik dengannya.” (HR. Bukhari)

��Hendaknya kita jadikan harta untuk meniti kebaikan. Bukan harta menjadikan kita budaknya, sehingga kita lalai untu menjadikan harta sebagai sarana kebaikan.
Wallahu a'lam

��Abu Yusuf Masruhin

��.������������������.��

Tuesday 21 July 2015

Maafkanlah Masa Lalu Mu Dan Bertaubatlah

Tidak perlu merasa diri tidak pantas untuk menjadi lebih baik, semua orang pernah berdosa, semua orang melewati masa kelamnya, bukan hanya dirimu.

Jika semakin jatuh kita ke dalam perasaan terpuruk karena luka akan dosa lantas menghalangi diri dari bertaubat, itu yang kamu inginkan untuk hidup mu?

Disaat seperti itu, kita sukses membuat syaithan tertawa dan Allah cemburu pada maksiat yang kamu lakukan. Kamu tahu itu semua tidak baik, kan?

Maka tidak perlu ada rasa minder, kecil hati, bahkan putus asa dari pengampunan Allah. Sebab itulah yang syaithan inginkan, kamu harus benci membantunya. Harus.

Maafkanlah masa lalu mu, tawakalkan masa depanmu, nikmati masa mu yang sekarang ini.
Memaafkan memang tidak mengubah apapun yang terjadi di masa lalu mu.
Tapi ia memperindah hari esok dan menceriakan hari ini.

Semoga Allah tambahkan hidayah dan ilmu yang bermanfaat... Aamiin.

do'a yang tertunda

Pernahkah kita memohon sesuatu pada Allah, tetapi tidak sesuai yang kita minta.

Memohon setiap malam, meminta setiap hari. tapi yang kita dapat berbeda. bahkan tak kunjung diberi.

Mungkin rasanya membuat pesimis.

tak terima takutnya kufur, diterimapun pasti terbesit sedikit rasa kecewa. meski kita sembunyikan tapi Allah tahu. Astagfirullah. Ampuni jika rasa kecewa itu pernah ada.

Sekarang kita harus sadar bahwa Allah lebih tahu apa yang baik untuk kita. Mungkin saja yang kita minta itu buruk buat kita, jadi Allah beri yang lain.

Mungkin yang kita minta bisa membuat kita jauh dari Allah. Karena itu Allah ganti yang lain agar kita tetap dekat dengan-Nya.

Allah dapat melihat jauh kedepan, bukan hanya dimasa sekarang.

Yang menurut kita baik, mungkin bisa menjadi buruk dimasa mendatang. jadi Allah tak beri. Tapi pasti Allah ganti yang lebih baik.

Jadi, mari kita percayakan segalanya pada Allah. Yang Maha Tahu, Yang Maha Memahami hamba-hambanya. Terimalah segala apa yang Ia beri.

Tak pantas pula kita memaksa minta ini dan itu, harus ini dan itu. Tanpa memberi ibadah terbaik untuk-Nya.

Ok. Allah senang kita banyak permintaan, permohonan dan do'a. tapi pantaskah kita memaksa Sang Pencipta kita?

Apapun yang kita minta, Allah lebih tahu apa yang pantas kita terima.
.
.
.
Silahkan di Sebarkan

Ust fatih karim

Jika ingin konsultasi syariah islam dan bisnis islam bisa add
(Pembina Dakwah Islam dan Dakwah Muslimah)

Official Account Ustadz Akbar => http://line.me/ti/p/%40qbr3037u

www.instagram.com/akbarnm
www.twitter.com/akbarnm
Bisa Add WA Konsultasi di 081220809404
Ask.fm dan line @ustadzakbar
=======================================================

Mari merenung sejenak

Shalat wajib... ? wajib
Puasa wajib.... ? wajib
Zakat wajib.... ? wajib
Dijalankan.... ? Dijalankan
[Yang ini masih kelihatan Islamnya]

Mulai ada masalah...

Riba haram.... ? Haram, tapi kan...
Leasing haram... ? (Bingung )
JKN BPJS haram.... ? Engga... 
[Riba, jelas haramnya.. leasing haram karena akadnya Bathil (terjadinya 2 akad dlm satu transaksi) dan BPJS haram karena tidak terpenuhinya syarat dan rukun dlm masalah penjaminannya sehingga semua itu merupakan akad dan transaksi yg bathal/haram]....

Dijalankan.... ?? Dijalankan.. 
[Yang ini mulai kelihatan Eusleumnya (kalau kata kang asep saepudin mah)]...

Ini masalahnya...

Menjalankan hukum qishos, rajam, potong tangan wajib.... ?? ( Diem )

Menjalankan seluruh aturan Allah itu wajib... ?? Ini bukan Negara Islam pak ustadz.. kok lama2 pak ustadz ceramahnya kayak teroris.. kok pak ustadz jadi radikal dll..

(Kalau yg ini kelihatan apanya atuh ?? )
Disitu kadang saya merasa senang dan sedih. Senangnya menyampaikan Islam malah difitnah radikal.. sedihnya.. mereka itu yg hadir dlm pengajian muslimatan...

Laaah terus taqwa itu apa ?? Pernah g mendengar bahwa taqwa itu melaksanakan sebagian dan meninggalkan perintah Allah serta meninggalkan sebagian dan melaksanakan sebagian larangan Allah ??

[ustadz Samija Suryana]

Mari kita bermuhasabah dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Aamiin..

Batas Ketaatan kepada Pemerintah.

����

��Setiap muslim wajib mentaati waliyul amr (pemimpin/pemerintahnyanya) selama pemimpin itu masih dalam kategori muslim dan selama pemimpinnya tidak memerintahkan suatu kemaksiatan.
Dari Auf bin Malik, Rasulullah صلى الله عليه وسلم  menerangkan kepada para sahabat, bahwa akan datang di akhir zaman para pemimpin yang zhalim. Kemudian beliau ditanya tentang sikap kaum muslimin : “Bolehkah melawan/memberontak?”. Lalu Rasulullah menjawab ; “Tidak boleh! Selagi mereka masih menjalankan shalat" [HR Muslim, 1855]
Ketaataan kepada penguasa termasuk prinsip-prinsip Aqidah Ahlus Sunnah.  Berkata Imam Abu Ja'far Ath-Thohawy," Kami (Ahlus Sunnah) tidak akan pernah membolehkan keluar dari para pemimpin dan penguasa kami sekalipun mereka berbuat dholim, kami tidak akan mendoakan kejelekan kepada mereka, kami tidak akan mengangkat ketaatan tangan kami untuk (memberontak), kami berpendapat bahwa ketaatan kepada mereka adalah kewajiban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, selama mereka tidak menyuruh kemaksiyatan, dan kami akan selalu mendoakan kebaikan dan ampunan untuk mereka. Rasulullah صلى الله عليه وسلم telah memberi batasan ketaatan kepada penguasa hanya dalam hal yang ma’ruf dan tidak boleh mentaatinya dalam kemungkaran dan kemaksiyatan. Bersabda Rasulullah,
السمع والطاعة على المرء المسلم فيما أحب وكره ما لم يؤمر بمعصية فإن أمر بمعصية فلا سمع عليه ولا طاعة
“Mendengar dan taat pada seorang (penguasa) muslim terhadap perkara yang dia senangi ataupun dia benci selama tidak menyuruh perbuatan maksiyat, jika dia (penguasa) menyuruh kemaksiyatan maka tidak perlu mendengar atasnya dan tidak pula taat."(HR Tirmidzy disohihkan oleh Al-Albany) Adapun ketidak taatan bukan berarti memberontak. Tetap kita bersabar selama mereka masih Muslim. Bahkan kezhaliman pemimpin terhadap rakyatnya dalam masalah hartapun tetap mereka ditaati. Nabi telah menjelaskan bagaimana seharusnya rakyat menyikapinya. Dalam sebuah hadits yang shahih, setelah berwasiat kepada kaum muslimin agar selalu taat kepada Allah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم berpesan kepada kaum muslimin supaya selalu mendengar dan mentaati pemimpin walaupun seandainya pemimpin itu seorang hamba sahaya (selagi dia muslim). [HR Abu Dawud 2676] Dijelaskan lagi dalam satu hadits yang panjang, setelah Rasulullah menjelaskan akan datangnya pemimin yang zahlim yang berhati setan dan berbadan manusia, Hudzaifah bin Al-Yaman bertanya tentang sikap manusia ketika menjumpai pemimpin seperti ini. Lalu Rasulullah صلى الله عليه وسلن menjawab. اِسْمَعْ وَأطِعْ وَإِنْ ضَرَب
َ ظَهْرَكَ ؤَأَخَذَ مَالَكَ
“Dengarlah dan patuhlah (pemimpinmu)! Walaupun dia memukul punggungmu dan mengambil (paksa) hartamu” [HR Muslim 1847]
Fadhilatusy Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah memberi alasan yang sangat tepat dalam masalah ini. Beliau mengatakan : "Melawan pemimpin pada saat itu lebih jelek akibatnya daripada sekedar sabar atas kezhaliman mereka. Bersabar atas kezhaliman mereka (memukul dan mengambil harta kita) memang suatu madharat, tetapi melawan mereka jelas lebih besar madharatnya, seperti akan berakibat terpecahnya persatuan kaum muslimin, dan memudahkan kaum kafir menguasai kaum muslimin (yang sedang berpecah dan tidak bersatu) Wallau a'lam.
Sumber: Al-Aqidah Ath-Thohawiyah, Majalah Al-Furqon, Edisi I, Tahun VI/2006

Sunday 19 July 2015

Bersabarlah dengan kawanmu...

Terkadang ia ingin dihargai
Terkadang ia ingin disanjung
Terkadang ia ingin dipahami
Terkadang ia ingin didahulukan
Terkadang ia ingin dituakan
Terkadang ia ingin paling didengar
Terkadang ia ingin dianggap paling kuat
memang resiko berkawan lebih berat dibanding tidak berkawan.
maka solusi terbaik adalah bersabar dengan kelakuan kawanmu...
DAN SEMOGA KAMU KUAT...
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Artinya: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan JANGANLAH ENGKAU MEMBIARKAN KEDENGKIAN DALAM HATI KAMI TERHADAP ORANG-ORANG (SAUDARA) BERIMAN, Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". QS. Al Hasyr: 10.
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهِمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنَ الَّذِي لا يُخَالِطُ النَّاسَ ، وَلا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهِمْ " .
Artinya: "Mukmin yang bergaul dengan manusia dan sabar atas kelakuan buruk mereka lebih besar pahala dari seorang yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak sabar atas gangguan mereka." HR. Ibnu Majah.
اذا كنت في كل الأمور معاتباً***صديقك لم تلقَ الذي لا تعاتبه
فعش واحدا أو صل أخاك، فأنه***مقارف ذنبٍ مرة ومجانبه
Artinya:
"Jika kamu disetiap perkara mencela***kawanmu nicaya kamu tidak akan menemui yang tidak kamu cela"
"Maka hiduplah sendirian atau sambunglah hubungan dengan kawanmu, karena ia***melakukan kesalahan terkadang dan menjauhi terkadang."

Ditulis oleh :
Ust. Ahmad Zainudin

������������������

Thursday 16 July 2015

hukum ucapan selamat hari raya. ied

Dari web : www.firanda.com

Pertanyaan

: Ustadz apa hukum mengucapkan "Minal 'Aaidin wal Faaizin" tatkala hari raya?

Jawaban : Tahni'ah (ucapan selamat) untuk hari raya idul fitri asalnya merupakan perkara adat istiadat, maka boleh berekspresi dan berinovasi dalam menghaturkan ucapan tersebut selama tidak mengandung makna yang buruk. Dan lebih disukai jika dengan menggunakan lafal-lafal yang mengandung do'a.

Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-'Utsaimin rahimahullah pernah ditanya :

ما حكم التهنئة بالعيد ؟ وهل لها صيغة معينة ؟

"Apakah hukum mengucapkan selamat hari raya?, apakah ada lafal khusus?"

Beliau menjawab :

التهنئة بالعيد جائزة ، وليس لها تهنئة مخصوصة ، بل ما اعتاده، الناس فهو جائز ما لم يكن إثماً

"Mengucapkan selamat hari raya adalah boleh, dan tidak ada ucapan dengan lafal tertentu, bahkan ucapan yang merupakan kebiasaan/tradisi masyarakat adalah boleh selama tidak mengandung (makna) dosa" (Majmuu' Fataawaa Syaikh Al-'Utsaimin 16/129)

Beliau juga berkata :

"التهنئة بالعيد قد وقعت من بعض الصحابة رضي الله عنهم ، وعلى فرض أنها لم تقع فإنها الآن من الأمور العادية التي اعتادها الناس ، يهنىء بعضهم بعضاً ببلوغ العيد واستكمال الصوم والقيام"

"Mengucapkan selamat hari raya dilakukan oleh sebagian sahabat radhiyallahu 'anhum. Seandainyapun tidak dilakukan oleh para sahabat maka hal itu sekarang sudah merupakan perkara tradisi masyarakat, mereka saling memberi ucapan selamat dengan tibanya hari raya dan sempurnanya puasa dan sholat malam" (Majmuu' Fataawaa Syaikh Al-'Utsaimin 16/128)

Beliau juga ditanya :

ما حكم المصافحة ، والمعانقة والتهنئة بعد صلاة العيد ؟

"Apa hukum berjabat tangan dan berpelukan dan mengucapkan selamat setelah sholat 'ied?"

Beliau menjawab :

"هذه الأشياء لا بأس بها؛ لأن الناس لا يتخذونها على سبيل التعبد والتقرب إلى الله عز وجل، وإنما يتخذونها على سبيل العادة، والإكرام والاحترام، وما دامت عادة لم يرد الشرع بالنهي عنها فإن الأصل فيها الإباحة"

"Seluruh perkara ini tidaklah mengapa, karena masyarakat melakukannya bukan sebagai ibadah dan taqorrub kepada Allah Azza wa Jalla, akan tetapi mereka melakukannya sebagai tradisi/adat, sebagai bentuk memuliakan dan penghormatan. Dan selama hal ini merupakan tradisi dan syari'at tidak melarangnya maka hukum asal dalam perkara adat/tradisi adalah boleh" (Majmuu' Fatawa Ibnu 'Utsaimin 16/209)

Kesimpulan :

Pertama : Pengucapan selamat idul fitri merupakan perkara adat dan tradisi, maka apa yang biasa diucapkan oleh masyarakat boleh untuk diucapkan selama tidak mengandung makna yang buruk atau dosa. Dan disukai jika ucapan tersebut mengandung doa yang baik, sebagaimana telah diriwayatkan dengan sanad yang hasan bahwa para sahabat jika bertemu tatkala hari raya maka mereka saling berkata : Taqobballallahu minnaa wa minkum (Semoga Allah menerima ibadah kami dan kalian)

Bahkan secara umum seorang boleh mengucapkan selamat terhadap seseorang atas kenikmatan atau anugrah yang ia dapatkan. Seperti ada seseorang yang lulus ujian, atau naik pangkat, atau menikah, dll, maka dibolehkan kita mengucapkan selamat kepadanya atas anugrah yang ia rasakan. Dalil akan hal ini adalah kisah Ka'ab bin Malik radhiallah 'anhu -sebagaimana dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim- tatkala Allah menerima taubatnya maka  para sahabat berdatangan memberi ucapan selamat kepadanya, bahkan Tolhah beridiri berlari-lari kecil menuju Ka'ab untuk memberi selamat (Lihat Shahih Al-Bukhari no 4418 dan Muslim 2769)

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata tentang kisah Ka'ab tersebut :

وفيه دليل على استحباب تهنئة مَن تجدَّدت له نعمة دينية، والقيام إليه إذا أقبل، ومصافحته، فهذه سُنَّة مستحَبة، وهو جائز لمن تجددت له نِعمةٌ دنيوية

"Pada kisah ini adalah dalil disunnahkannya memberi ucapan selamat atas orang yang mendapatkan kenikmatan yang bersifat agama/ukhrawi (seperti diterimanya taubat Ka'ab oleh Allah-pen) dan berdiri menuju orang tersebut jika ia datang serta berjabat tangan dengannya. Ini merupakan sunnah yang dianjurkan.

Dan hal ini (ucapan selamat dan berjabat tangan-pen) boleh dilakukan terhadap orang yang mendapatkan nikmat duniawi" (Zaadul Ma'aad 3/585)

 

Kedua  : Boleh mengucapkan lafal-lafal ucapan yang merupakan kebiasan masyarakat setempat selama tidak mengandung makna yang buruk atau dosa. Diantara lafal-lafal ucapan selamat tersebut :

-  Selamat Hari Lebaran/Idul Fitri tahun 2014 atau 1435 H

- Minal 'Aaidiin wal Faaiziin, yang artinya ; "Selamat berhari 'ied dan semoga termasuk orang-orang yang telah menang (mendapatkan pahala)"

Ucapan ini pada dasarnya adalah do'a, dan juga sering diucapkan oleh orang-orang Arab, sebagaimana saya sering mendengarnya langsung. Karenanya tidak perlu kita mempermasalahkan ucapan seperti ini dengan berandai-andai atau memaknainya dengan makna yang buruk. Karenanya tidak perlu kita mempersulit masyarakat dengan melarang mereka mengucapkan ucapan ini.

- Mohon Maaf Lahir Batin

Ini adalah ucapan yang sering terucapkan tatkala hari raya. Tentunya maksud dari ucapan tersebut adalah maafkanlah aku jika aku punya salah, maafkanlah aku secara total, karena aku meminta maaf kepadamu secara total keseluruhan lahir dan batin.

Meminta maaf merupakan perkara yang sangat terpuji jika seseorang memang benar-benar melakukan kesalahan, terlebih lagi jika ia segera meminta maaf dan tidak menunda-nundanya. Akan tetapi ucapan ini sudah menjadi tradisi masyarakat kita dan diucapkan kepada siapa saja yang ia temui apakah ia bersalah kepada orang tersebut atau tidak. Bahkan diucapkan kepada orang yang baru saja ia temui dan belum ia kenal sebelumnya, yang bisa dipastikan bahwa ia tidak memiliki kesalahan terhadap orang tersebut. Sehingga ucapan ini sudah menjadi paket bergandengan dengan "Minal 'Aidin wal Faizin".

Pada asalnya seseorang boleh-boleh saja meminta maaf tatkala hari raya, atau menjadikan hari raya adalah momen yang tepat untuk bersilaturahmi/berziaroh disertai meminta maaf. Akan tetapi hendaknya jangan sampai tradisi ini menjadikan seseorang menunda untuk meminta maaf hingga tiba hari raya.

Toh ucapan "mohon maaf lahir batin" seakan-akan hanya menjadi lafal formalitas yang diucapkan tatkala hari raya mengikuti tradisi masyarakat, sebagai bentuk kata penghormatan dan pemuliaan kepada orang lain. Wallahu A'lam

 

Ketiga : Sebagian ulama membolehkan untuk memberikan ucapan selamat hari raya, sehari atau dua hari sebelum hari raya. Karena permasalahan mengucapkan selamat adalah perkara adat dan tradisi, maka hukum asalnya adalah boleh selama tidak ada dalil yang melarang.

 

Peringatan :

          Hari raya adalah hari bergembira dan bersenang-senang. Karenanya tatkala Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendapati penduduk Madinah bermain-main pada dua hari raya tradisi mereka tatkala jahiliyah, maka Nabi mengingkari kedua hari tersebut, akan tetapi Nabi tidak mengingkari bermain-mainnya.

وَعَنْ أَنَسٍ رَضَي اللَّهُ عَنْهُ قالَ: قَدمَ رسولُ  الله صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّم المدينة وَلهُم يَوْمان يَلْعبُون فيهما فقَالَ: "قَدْ أَبْدلَكمُ الله بِهِمَا خَيْراً منهما: يومَ الأضحْى ويوْمَ الْفِطْر

Dari Anas bin Malik radhiallahu 'anhu berkata : "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kota Madinah, dan penduduk kota Madinah memiliki dua hari yang mereka bermain-main pada dua hari tersebut. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata : "Allah telah menggantikan kedua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik, yaitu hari idul Adha dan hari Idul Fithri" (HR Abu Dawud dan Nasaai)

As-Shon'aani rahimahullah berkata :

وفيه دليل على أن إظهار السرور في العيدين مندوب، وأن ذلك من الشريعة التي شرعها الله لعباده، إذ في إبدال عيد الجاهلية بالعيدين المذكورين دلالة على أنه يفعل في العيدين المشروعين ما تفعله الجاهلية في أعيادها، وإنما خالفهم في تعيين الوقتين...وأما التوسعة على العيال في الأعياد بما حصل لهم من ترويح البدن وبسط النفس من كلف العبادة فهو مشروع

"Pada hadits ini ada dalil bahwa menampakkan kegembiraan pada dua hari raya adalah perkara yang dianjurkan, dan merupakan bagian dari syari'at yang disyari'atkan oleh Allah kepada hamba-hambaNya. Karena digantinya hari raya jahiliyah dengan dua hari raya Islam menunjukkan bahwa apa yang dilakukan di dua hari raya Islam tersebut adalah apa yang juga dilakukan oleh orang-orang jahiliyah pada perayaan mereka (selama tidak dilarang-pen). Hanya saja Nabi menyelisihi dari sisi penentuan waktu dua hari rayanya... Adapun memberi kelapangan kepada anak-anak dalam hari-hari raya yang menyebabkan mereka senang dan gembira dari beban ibadah maka ini disyari'atkan" (Subulus Salaam 2/70)

Karenanya pada hari 'Ied  Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membolehkan duff (rebana) dimainkan. Demikian juga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membiarkan orang-orang Habasyah untuk bermain-main di Masjid Nabawi, bahkan Aisyah menonton permainan mereka. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga menamakan hari-hari tasyriq dengan hari makan dan minum.

Karenanya pada hari raya -sebagaimana tradisi masyarakat kita- dibolehkan perkara-perkara berikut :

- Membuat kue lebaran

- Membelikan baju baru buat istri dan anak-anak

- Mengundang kerabat dan para sahabat untuk makan-makan di rumah kita

- Mengadakan acara halal bi halal dalam rangka untuk mempererat persaudaraan dan tali ukhuwwah islamiyah. Meskipun tentunya penamaan dengan "Halal bi Halal" adalah penamaan yang aneh dalam bahasa Arab, dan hingga saat ini saya tidak paham maksud dari penamaan tersebut. Akan tetapi esensi dari acara seperti ini diperbolehkan sebagai bentuk mengungkapkan kegembiraan tatkala hari raya. Wallahu  A'lam.

Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja
www.firanda.com

Sumber : http://googleweblight.com/?lite_url=http://www.firanda.com/index.php/artikel/fiqh/727-minal-aidin-wal-faaizin-halal-bi-halal&ei=FPzk6xvS&lc=id-ID&s=1&m=253&ts=1436759830&sig=AKQ9UO-LQUrBfhMGr6uJSvUBZD9Wq7yRRQ

Monday 13 July 2015

dialog antara guru dan murid

DIALOG GURU & MURID Berikut ini, TUJUH BELAS CONTOH "Kisah Imajinatif" tentang Dialog antara seorang GURU LIBERAL dengan seorang Muridnya yang lugu dan polos serta ingin "berlebih", tapi dibalik itu ada makna yang sangat "dalam".Walau pun ini sebuah "Kisah Imajinatif", tapi isi pendapat Sang GURU LIBERAL merupakan fakta pendapat yang sering dilontarkan para Kaum Liberaldi tengah masyarakat.Ada pun jawaban Si MURID LUGU bukan sekedar guyonan, atau hanya ingin sekedar berlebih dari Sang Guru, tapi jawaban mendalam untuk menunjukkan "Kerancuhan Pemikiran Liberal" sekaligus mengukur kadar bahayanya.1. SHALAT & PUASAGuru : "Shalat dan Puasa itu cukup dengan Niat dan Ingat, tanpa susah payah harus berbuat."Murid : "Kalau begitu, Makan dan Minum pun cukup dengan Niat dan Ingat saja dong, tanpa repot-repot harus berbuat."2. MAKSIATGuru : "Kesesatan dan Kema'siatan serta Kemunkaran, seperti Aliran Sesat dan Aneka TempatMa'siat, itu sudah lama ada, kenapa harus dimusuhi?!"Murid : "Kalau begitu, kan Iblis juga jauh lebih dulu ada dari manusia, bahkan sebelumnya sudah rajin ibadah lho, lalu kenapa mesti dimusuhi ya ... ?!"3. ENERGI KESEIMBANGANGuru : "Taat dan Ma'siat itu dua energi yang harus selalu ada, bahkan mesti bersahabat, karena saat Energi Taat dan Energi Ma'siat bersatu akan tercipta keseimbangan umat."Murid : "Kalau begitu, Korupsi harus dijaga dan dihormati dong, karena Energi Korup dan Energi Jujur mesti bersatu untuk ciptakan keseimbangan di tengah masyarakat."4. KEBEBASAN BEREKSPRESIGuru : "Orang memghina Allah dan menista Nabi adalah hak berpendapat dan merupakan bagian dari kebebasan berekspresi, sehingga tidak boleh dihakimi. Dan setiap orang bebas mengekspresikanrasa cinta dan rasa bencinya dengan ucapan mau pun perbuatan."Murid : "Kalau begitu, orang Islam juga boleh membunuh siapa saja yang menghina Allah dan Rasul-Nya, tidak peduli dengan aturan hukum yang ada, karena mereka juga bebas mengekspresikanrasa cintanya dengan membela kecintaannya dan membunuh para penghinanya."5. BABIGuru : "Babi itu ciptaan Allah, sehingga tidak masuk diakal harus diharamkan. Karenanya, makan saja hingga kenyang."Murid : "Kalau begitu, Para Penjahat semuanya juga ciptaan Allah, sehingga tidak masuk diakal dong untuk dimusuhi. Karenanya, temani saja dengan senang."6. AHMADIYAHGuru : "Ahmadiyah itu memang munkar, tapi itulah fakta kehidupan, nikmati saja, tidak usah marah-marah, apalagi bertindak keras !"Murid : "Kalau begitu, jika isteri Tuan Guru diperkosaorang, maka itu kan munkar yang jadi fakta kehidupan, ya nikmati saja, tidak usah marah dong, apalagi bertindak keras !"7. PERSAINGAN TUHANGuru : "Konflik antar Islam dan Ahmadiyah tidak lebih hanya merupakan Persaingan antara Nabi Arab dan Nabi India."Murid : "Kalau begitu, semua Konflik antar umat beragama, tidak lebih hanya merupakan Persaingan antara Tuhan Arab dan Tuhan Eropa, serta Tuhan Cina dan Tuhan Melayu ... dan seterusnya ... banyak juga ya Tuhan yang bersaing ...?!"8. PEMIMPIN KAFIRGuru : "Lebih baik Pemimpin Kafir asal jujur dan adil,serta cerdas dan pekerja keras, daripada Pemimpin Muslim tapi korup dan khianat, serta bodoh dan pemalas."Murid : "Kalau begitu, lebih baik jadi orang Kafir saja asal kaya raya, daripada jadi orang Islam tapi miskindan susah ... !"9. KTP KOSONGGuru : "Di KTP tidak perlu ada kolom agama, karena berpotensi melahirkan Diskriminasi antar umat beragama."Murid : "Kalau begitu, kolom jenis kelamin itu berpotensi Diskriminasi antar Pria dan Wanita, kolom umur juga berpotensi Diskriminasi antar Tua dan Muda, kolom alamat pun berpotensi Diskriminasi antar Kampung dan Daerah, kolom pekerjaan berpotensi pula Diskriminasi antar Profesi,bahkan kolom nama bisa berpotensi Diskriminasi antar Suku dan Golongan. Jadi, sempurnanya dalamKTP tdk perlu ada kolom nama, umur, jenis kelamin, agama mau pun alamat ... ya KTP KOSONG saja lah... !"10. KENTUTGuru ; "Islam itu aneh, saat wudhu batal karena buang angin, maka saat wudhu lagi harus basuh muka. Kok yang kentut dari pantat, tapi muka yang dicuci ... ?!"Murid : "Kalau begitu, yang kentut itu kan pantat, kenapa muka yang malu, mestinya pantat dong yangmalu ... ?!"11. PALANG MERAHGuru : "Umat Islam tidak usah menuntut penggantian Palang Merah dengan Hilal Merah, karena Indonesia bukan Negara Islam."Murid : "Kalau begitu, Palang Merah juga mestinya tidak boleh digunakan, karena Indonesia pun bukan Negara Kristen .... Apa diganti saja dengan "Jengkol"yang tidak ada kaitan dengan agama apa pun ... ?!"12. LIBUR JUM'ATGuru : "Yang "menuntut" libur Jum'at terlalu fanatik terhdap agama Islam. Padahal, Indonesia bukan Negara Islam."Murid : "Kalau begitu, yang "memberlakukan"Libur Ahad lebih lagi fanatiknya terhadap agama Kristen. Padahal, Indonesia kan bukan Negara Kristen. Kenapa tidak Libur Senin atau Selasa saja ya ... ?! Atau Libur Rabu atau Kamis gitu .... ?! Agar tidak adakaitan dengan agama apa pun ... !!!"13. KORUPGuru : "Di Indonesia, yang korup dan yang jadi penjahat banyak muslimnya. Kenapa ya ... ?!Murid : "Kalau begitu : Di Amerika, yang korup dan jadi Gangster banyak Kristennya. Dan di Italia, yang korup dan jadi Mafia banyak Katholiknya. Serta di India, yang korup dan jadi Bajingan banyak Hindunya. Dan di Thailand yang korup dan jadi Perampok banyak Budhanya. Serta di China yang korup dan jadi Bajingan banyak Khong Hu Chunya. Kenapa juga ya ... ?!"14. SAINSGuru : "Sains Modern dikembangkan oleh Para ilmuwan Non Muslim, kenapa umat Islam tidak malumemakai produknya ... ?!"Murid : "Kalau begitu, Sains Modern kan ditemukan oleh Ilmuwan Muslim, kenapa para Ilmuwan Non Muslim tidak malu mengembangkannya ... ?!"15. IBLISGuru : "Iblis tercipta dari Api, lalu nanti masuk Neraka dan disiksa dibakar dengan Api, tentu tidak ada pengaruh, karena Api bertemu dengan Api ... "Murid : "Kalau begitu, Manusia diciptakan dari Tanah, lalu jika dihantam Genteng atau Batu Bata yang tebuat dari Tanah, mestinya tidak ada pengaruh, karena Tanah bertemu dengan Tanah ... "16. KEKERASANGuru : "Apa pun alasannya, dan apa pun jenis serta bentuknya, yang namanya Kekerasan adalah tindakan terkutuk."Murid : "Kalau begitu, tindakan Polisi menembak Teroris, dan tindakan Tentara memerangi Separatis, serta tindakan warga melawan Perampok yang inginmenjarah hartanya dan memperkosa isterinya serta membantai anak-anaknya, juga tindakan terkutuk. Kasihan ya, kok bela diri, bangsa dan negara jadi terkutuk ... ?!17. KESETARAAN GENDERGuru : "Pria dan Wanita sama dan sederajat, tidak boleh ada perbedaan di antara keduanya."Murid : "Kalau begitu, Pria wajib Hamil, Melahirkan, Nifas dan Haidh sebagaimana dialami Wanita, agar sama dan sederajat."
di salin dari grup WA podo dzikir

Monday 6 July 2015

tafsir do'a setelah witir

Tafsir Doa Setelah Witir
Di bagian pertama kita membaca,
اللَّهُمَّ إِني أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ ، وَبِـمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَـتِكَ
“Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu..”

Dalam doa ini kita melakukan tawassul. Dan inilah salah satu tawassul yang disyariatkan. Tawassul dengan menyebut sifat Allah, sebagai pengantar doa yang kita pinta.
Pertama, Ketika kita membaca,
اللَّهُمَّ إِني أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ
“Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu”

Kita bertawassul dengan ridha Allah, agar Dia melindungi kita dari murka-Nya. Dan ridha adalah lawan dari murka. Sehingga kita berlindung dari sesuatu dengan lawannya. Kita menjadikan ridha sebagai wasilah untuk membebaskan diri dari murka.

Kedua, kemudian kita membaca,
وَبِـمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَـتِكَ
“aku berlindung dengan maaf-Mu dari hukuman-Mu...”

Di situ ada kata Mu’afah [مُعَافَات], dari kata ‘aafa – yu’aafi [عَافَى - يُعَافِي] yang artinya menjaga dan menyelamatkan dari segala bahaya. Ketika Allah memberikan ‘Afiyah kepada kita, berarti Allah menjaga kita dan menyelamatkan kita  dari segala bencana, baik dalam urusan agama maupun bencana dunia.

Bencana dalam masalah agama berarti kesesatan. Yang itu menjadi penyebab, manusia bisa celaka di akhirat.

Lawan dari Mu’afah adalah Uqubah (hukuman). Hukuman Allah berikan, karena hamba melakukan dosa.

Dalam kalimat ini, kita berlindung dengan mu’afah Allah agar terhindar dari hukuman Allah. Artinya, kita berlindung dari dampak buruk dosa, sampai Allah memaafkan kita. Dan ada dua cara, seorang hamba mendapat ampunan Allah,
Pertama, Allah ampuni secara langsung. Allah maafkan, dan dosanya tidak dihitung.
Kedua, Allah berikan kita hidayah untuk bertaubat atau beramal. Kita diberi hidayah untuk mencari sebab ampunan dosa.

Ketiga, kita membaca,
وَأَعُوذُ بِكَ مِنْكَ
Kalimat ini jika kita terjemahkan seperti tertera di teks berarti, “Aku berlindung kepada-Mu dari-Mu.”
Tapi kita bisa menambahkan di situ, kata yang diprediksikan. Kita tambahkan jadi:
“aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu”

Allah Dzat Yang Maha Agung, Maha Perkasa, Maha Kuasa. Apa yang bisa kita bayangkan, ketika Allah murka kepada salah satu makhluk-Nya? Kepada siapa dia bisa berlindung? Apa ada yang bisa dimintai tolong untuk menghindari murka-Nya Allah?
Jawabannya, Jelas tidak ada makhluk yang mampu melindungi!. Tidak mungkin kita berlindung dari murka Allah, kecuali kepada Allah. Hanya Dia yang bisa melindungi kita dari hukuman-Nya.

Dalam kalimat ini, benar-benar menunjukkan puncak kepasrahan kita di hadapan Allah.
Bayangkan di saat kita berada di hadapan Allah. Tidak ada yang bisa kita andalkan ketika kita menghadap Allah. Tidak ada yang bisa jadikan pembela ketika berhadapan dengan Allah. Selain kita bersimpuh, memohon perlindungan kepada-Nya, Dzat Yang Maha Pemurah. Innahuu arhamur rahimiin..

Keempat, selanjutnya, kita menunjukkan keterbatasan kita,
لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ ، أَنْتَ كَمَا أَثْــــنَــــيْتَ عَلَى نَــــفْسِكَ
“Aku tidak bisa menyebut semua pujian untuk-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri..”

Di saat kita telah mengakui segala kelemahan kita dengan berlindung kepada-Nya, ternyata kita sendiri tidak bisa menuikan kewajiban kita Allah sebagaimana mestinya. Termasuk dalam hal memuji Allah. Kita menyatakan, betapa keterbatasan kita dalam melakukannya.

Di sana ada kata tsana’ [ثَنَاء], artinya mengulang-ulang pujian.
Kita menyatakan, bahwa kita tidak mampu memuji Allah dengan sebenar-benarnya. Dan tidak mungkin kita mampu melakukannya. Karena ada banyak sekali sifat-sifat baik Allah dan nama-nama-Nya yang tidak kita ketahui.
Perbuatan Allah tidak ada batasnya. Sementara semua perbuatan Allah adalah sempurna.
Firman Allah tidak ada batasnya, dan semua firman Allah itu sempurna.
Kebaikan Allah kepada makhluk-Nya tidak ada batasnya. Dan semua itu sempurna.

Di sini, kita mengikrarkan kesempurnaan semua sifat-sifat Allah.

Disadur dari as-Syarh al-Mumthi, Imam Ibnu Utsaimin, jilid 4, hlm. 36 – 37.

Allahu akbar...
Ternyata ada makna yang luar biasa, dibalik doa yang kita baca. Meskipun kita sering melalaikannya. Hanya kita baca di lisan, tanpa perenungan.

Allahu a’lam

aplikasi hadits untuk android

⭐️ APLIKASI HADITS MOBILE ⭐️

Sudah punya aplikasi Quran kan?
Kalau aplikasi hadits?

�� Mau 62 ribu hadits dalam genggaman? Kalau beli bukunya bisa belasan juta rupiah.

�� Alhamdulillah, LIDWA (pemilik content Hadits 9 Imam) resmi meluncurkan aplikasi Ensiklopedi Hadits 9 Imam untuk Android dan iOS

Jadi, jika kita memiliki pertanyaan-pertanyaan:

✅ Mau cari hadits?

✅ Mau buka hadits no tertentu?

✅ Mau tahu hadits yg berkaitan?

✅ Mau tahu derajat hadits?

✅ Mau bisa copy paste?

✅ Mau men-share hadits?

✅ Mau bookmark hadits?

✅ Mau tambah note, highlight?

✅ Mau lihat jalur sanadnya?

✅ Mau lihat statistik perawinya?

��Insya Allah semua jawabannya ada di aplikasi Ensiklopedi Hadits 9 Imam Mobile versi Official dari Lidwa

❤️ Plus bonus kumpulan hadits:
��Qudsi
��Mutawatir
��Terkait Al-Quran
��dll

❤️ Plus bonus hadits tematik:
��Iman
��Akhlaq & Adab
��Ibadah
��dll

⬇️ Jadi jangan tunggu lagi. Langsung download aplikasinya:

�� Android di http://hadits.in/android

�� iOS di http://hadits.in/ios -> Saat ini masih dalam proses review oleh Apple. Mohon doanya

�� Mohon bantu sebarkan, semoga bermanfaat & menjadi ladang amal baik bagi kita semua

kewajiban suami kepada istri

Teryata ini semua kewajiban SUAMI ..... di subuh yang dingin, kudapati mommy sudah sibuk memasak untuk keluarga..
“Mom masak apa? Bisa ku bantu?”
“Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan ayah.” Sahutnya.
“Alhamdulillah.. mantap pasti.. mari ku bantu. Eh mom.. calon istriku dia tidak bisa masak loh..”
“Iya terus kenapa,,?” Sahut mommy..
“Ya tidak kenapa-kenapa sih mom.. hanya cerita aja… hehehe.”
“Jangan dipikir memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain-lain itu KEWAJIBAN WANITA lho…”
“HAH.? Maksudnya mom..?” (Kaget..)
“Itu semua adalah KEWAJIBAN LELAKI.”
“Tapi bukankah Mommy setiap hari melakukannya?”
“KEWAJIBAN ISTRI adalah TAAT pada SUAMI.
Karena Ayah itu TIDAK MUNGKIN bisa mengurusi rumah, maka Mommy bantu mengurusi semuanya.
Sebagai wujud CINTA dan juga wujud istri yang mencari RIDHO SUAMINYA.”
Aku makin bingung mom.
“Bukankah kewajiban lelaki untuk menafkahi istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan?” tanya Mommy..
“Iya tentu aja, mom..”
“Menurutmu PENGERTIAN NAFKAH itu yang seperti apa?
Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga mencuci adalah kewajiban suami. Makanan adalah nafkah. Kalau beras. Itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak adalah kewajiban suami. Lalu rumah adalah kewajiban suami. Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban suami.”
“Waaaaah.. sampai segitunya mom..? Lalu jika itu semua kewajiban suami, kenapa mommy tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut Ayah sekalipun?”
“Karena mommy juga seorang istri yang mencari ridha dari suaminya.
Mommy juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana.
Karena mommy mencintai Ayahmu, mana mungkin mommy TEGA menyuruh ayahmu yang sibuk dengan pekerjaannya untuk melakukan tugas itu semua?
Jika ayahmu ber-‘punya’ mungkin pembantu bisa jadi solusi.
Tapi jika belum ada, ini adalah LADANG PAHALA untuk mommy.”
Aku hanya diam..
“Pernah dengar cerita Fatimah yang meminta pembantu kepada Nabi karena tangannya lebam karena menumbuk tepung? Tapi Nabi tidak memberinya.
Atau pernah dengar juga saat Umar diomeli istrinya? Umar diam saja karena TAHU BETUL.
Wanita tercintanya sudah melakukan tugas macam-macam yang sebenarnya itu BUKANLAH tugas istri.
TAPI karena PATUH dan TAATNYA WANITA, semua Ridha dikerjakannya”.
“Iya mom…”
“Jadi laki-laki selama ini salah sangka ya mom? Seharusnya setiap lelaki berterimakasih pada istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah istri.”
“Eh, terus kenapa mommy tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban mommy?”
“Menikah bukan hanya soal menuntut HAK kita. Atau menuntut KEWAJIBAN suami kita.
Tapi banyak hal lain.
~ MENURUNKAN EGO.
~ MENJAGA KEHARMONISAN.
~ MENGALAH.
~ KERJA SAMA.
~ KASIH SAYANG.
~ CINTA dan PERSAHABATAN.
Menikah itu perlombaan untuk berusaha MEM-BAIK-KAN satu sama lain.
Yang wanita sebaik mungkin membantu suaminya.
Yang lelaki sebaik mungkin membantu istrinya.
Toh IMPIANNYA rumah tangga sampai SURGA.”
“Subhanallah.. eeh kalo calon istriku tahu hal ini dan dia malas ngapa-ngapain mom?”
“WANITA BERAGAMA tentu tau bahwa ia harus mencari KERIDHOAN SUAMINYA. Sehingga tidak mungkin setega itu.
Sedang LELAKI BERAGAMA tentu tau bahwa istrinya telah banyak membantu.
Sehingga tidak ada cara lain selain LEBIH MENCINTAINYA.”
“Hening…”

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...