Tuesday 13 December 2011

Hilangnya nilai perkawinan karena keblinger modernisasi


arti perkawinan dan cintaSaat ini di tulis tahun 2009, sebuah perkawinan atau pernikahan sudah di anggap oleh kebanyakan manusia sebagai sesuatu yang lumrah ,umum,biasa saja, tak ubahnya sebuah kegiatan iseng . Jaman sekarang perkawinan tak ubahnya sebuah KTP , yang fungsinya untuk identitas belaka. kawin dan cerai adalah hal biasa, dan sama mudahnya.

Hendaknya manusia manusia kembali sadar akan asal-usulnya, tentang mau cari apa dan untuk apa dalam yang perkawinan/pernikahan.

1 - Perkawinan atau pernikahan bukanlah sekedar identitas, karena Tuhan menganjurkan manusia untuk menjalani sebuah perkawinan adalah dengan maksud mulia, untuk mengangkat harga diri antara pria dan wanita, supaya bisa menjadi wadah emosi-nafsu yang terkendali ,bermanfaat, dan memberikan jalan serta motivasi untuk menigkatkan kesejahteraan umat manusia sendiri.

2 - Perkawinan yang benar adalah harus berlandaskan Agama atau kepercayaan, bukan cuma berdasarkan catatan birokrasi pemerintah. karena dalam acara pernikahan secara agama di adakan bentuk sentuhan cinta dan kasih sayang secara mendalam serta janji-komitmen dengan atas nama Tuhan.

3 - Bila sepasang insan telah terikat dalam sebuah perkwinan resmi secara agama/kepercayaan, maka hendaknya disadari bahwa mereka telah memutuskan dan berkomitmen untuk menyatu di hadapan Tuhan, satu sama lain merupakan bagian yang harus saling membangun dan melengkapi , masalah salah,benar,suka,duka adalah tanggung jawab dan bentuk harga diri bersama , Jika tidak bisa memiliki kesadaran atas itu semua, maka artinya pasangan itu sudah salah mengambil keputusan menikah pada awalnya .

Sebuah keputusan untuk menuju pernikahan hendak-nya di pikir dan di pertimbangkan secara matang dan luas, dan harus punya tekad sungguh-sungguh untuk menjadikan pasangan seumur hidup sampai mati , harus selalu disadari bahwa sebuah pernikahan akan membawa tanggung jawab, kepada Tuhan, diri sendiri, orang lain,keluarga, dan anak-anak keturunan.

Jaman sekarang dengan mudahnya orang berkata dan memutuskan "Cerai" , dengan alasanmawar pernikahan "sudah tidak ada kecocokan" , simple sekali alsan itu , sebuah alasan untuk melarikan diri dari janji dan komitmen yang di ikrarkan pada awalnya , dan mereka pikir alsan seperti itu mengesankan diri mereka orang yang rasionalis dan berfikir benar, padahal sebuah fakta yang lebih buruk, bahwa itu bentuk penjatuhan harga diri kepada diri sendiri dan keluarga, mereka keblinger dengan pola modernisasi berfikir. Seharusnya setiap pasangan harus berusaha mnghapus kata "sudah tidak ada kecocokan" , diganti dengan "bagaimana supaya kami semakin cocok" , sebagagai bentuk dari komitmen mengambil keputusan menikah. Inilah yang saya katakan bahwa pernikahan yang benar adalah secara Agama, supaya lebih memberi kekuatan motivasi pada sebuah bangunan perkawinan .

Atau, lupakan saja masalah ,pernikahan ,dan lalu ambil jalan "kumpul kebo" , sex bebas. Mungkin itu lebih sedikit terhormat, dari pada menyepelekan sebuah sumpah dan komitmen perkawinan, yang jelas-jelas bentuk penghianatan diri sendiri di hadapan Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

Thursday 8 December 2011

jangan melihat sesuatu dari luarnya

BaCa ya indah sekali : Dua malaikat berkunjung ke sebuah rmh keluarga kaya. Keluarga itu sangat kasar dan tdk mengijinkan kedua malaikat itu tdr didlm ruang tamunya.
Malaikat itu ditempatkan di kamar kecil yg ada di basement.
Ketika malaikat hendak tidur, malaikat tua melihat bhw ada dinding basement yg retak, lalu mereka memperbaikinya.

Malam berikutnya, kedua malaikat itu beristirahat di rmh keluarga petani miskin tp sangat ramah.
Dan petani itu mempersilahkan kedua malaikat itu untuk tidur dikamarnya.
Keesokan harinya malaikat menemukan petani itu dan istrinya menangis sedih karena sapinya terbaring mati.                 
Malaikat yg lbh muda geram dan bertanya pd malaikat yg lbh tua, "mengapa kau membiarkan hal ini terjadi ???
Keluarga yg kaya itu memiliki segalanya dan engkau membantu menambalkan dindingnya, sedangkan keluarga petani yg miskin ini mengapa kau biarkan sapinya mati???".

Malaikat yg tua berkata, "Sesuatu tdk selalu kelihatan sebagaimana adanya.
Ketika kita bermalam di sana aku melihat emas tersimpan di lubang dinding itu, krn org kaya tsb tamak maka aku menutup lubang dindingnya agar ia tdk menemukan emas itu. Tadi malam ketika kita tdr di kamar petani miskin itu, malaikat maut dtg mau mengambil nyawa istrinya maka aku memberikan nyawa sapinya shg istrinya tdk meninggal.
Sesuatu tdk selalu kelihatan sebagaimana adanya".

Kadang2 itulah yg kita rasakan ketika kita berpikir bhw sesuatu tdk seharusnya terjadi.
Semua hal yg terjadi adalah demi kebaikan kita.
Kita mungkin tdk menyadari hal itu sampai waktunya tiba.????.

Anak Kecil & Waktu

Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.

“Kok, belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya.

Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.

Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, “Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”

“Lho, tumben, kok nanya gaji Ayah? Mau minta uang lagi, ya?”

“Ah, enggak. Pengen tahu aja.”

“Oke. Kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp 400.000,-. Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja, Jadi, gaji Ayah dalam satu bulan berapa, hayo?”

Imron berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Imron berlari mengikutinya.

“Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong,” katanya.

“Wah, pinter kamu. Sudah, sekarang cuci kaki, bobok,” perintah Rudi.

Tetapi Imron tak beranjak.

Sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, Imron kembali bertanya, “Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?”

“Sudah, nggak usah macam-macam lagi. Buat apa minta uang malam-malam begini? Ayah capek. Dan mau mandi dulu. Tidurlah.”

“Tapi, Ayah…” Kesabaran Rudi habis.

“Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Imron.

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Usai mandi, Rudi nampak menyesali hardikannya, Ia pun menengok Imron di kamar tidurnya. Anak kesayangannya itu belum tidur. Imron didapatinya sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Rudi berkata, “Maafkan Ayah, Nak. Ayah sayang sama Imron. Buat apa sih minta uang malam-malam begini? Kalau mau beli mainan, besok’ kan bisa. Jangankan Rp 5.000 ,- lebih dari itu pun ayah kasih.”

“Ayah, aku nggak minta uang. Aku pinjam. Nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini.”

“Iya, iya, tapi buat apa?” tanya Rudi lembut.

“Aku menunggu Ayah dari jam 8. Aku mau ajak Ayah main ular tangga. Tiga puluh menit saja. Ibu sering bilang kalau waktu Ayah itu sangat berharga. Jadi, aku mau beli waktu ayah. Aku buka tabunganku, ada Rp 15.000,-. Tapi karena Ayah bilang satu jam Ayah dibayar Rp 40.000,-, maka setengah jam harus Rp 20.000,-. Duit tabunganku kurang Rp 5.000,-. Makanya aku mau pinjam dari Ayah,” kata Imron polos.

Rudi terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat.   :'( :'(

Kisah seekor kelinci dan seekor harimau


Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai, tiba tiba datang se-ekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci itu berkata: "Kalau memang kamu berani, ayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang."

Sang Rubah jantan merasa tertantang, "dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha rubah dan melahapnya dengan nikmat.

Sang Kelinci kembali bersantai, sambil memakai kacamata hitam dan topi pantai Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci berkata : "Kalau memang kamu berani, ayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang. "Sang serigala merasa tertantang, dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?"

Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam setangkai paha serigala dan melahapnya dengan nikmat.

Sang kelinci kembali bersantai, Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir, tiba-tiba datang seekor beruang besar yang hendak memangsanya, lalu kelinci berkata: "Kalau memang kamu berani, ayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci, yang kalah akan jadi santapan yang menang, dan saya yakin saya akan menang. Sang beruang merasa tertantang, "dimanapun jadi, masa sih kelinci bisa menang melawan aku?" Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci, Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam s et angkai paha beruang dan melahapnya dengan nikmat.

Pohon kelapa melambai lambai, lembayung senja sudah tiba, habis sudah waktu bersantai, sang kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai "Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan!!"

Keluarlah se-ekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya. Sambil menguap Harimau berkata "Kerjasama kita sukses hari ini, kita makan kenyang dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang."

The WINNER selalu berfikir mengenai kerja sama, sementara the looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya.

Untuk membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama: (MESKIPUN) DENGAN SESEORANG YANG KELIHATANNYA TIDAK LEBIH BAIK DARI KITA

IF YOU CANNOT WIN THEM, THEN YOU JOIN THEM!

non

Tina, seorang gadis yang baik hati satu kali ingin memberi kejutan pada Nenek Omi yang hidup sendiri. Ia datang membuat sebuah kue yang enak lalu membawanya ke rumah si nenek.

"Oh, buat Nenek? Puji Tuhan! Terima kasih, Tina. Nenek sangat suka,"kata nenek waktu menerima kue itu.

Melihat nenek Omi suka, seminggu kemudian Tina kembali membawa kue yang sama. "Terima kasih,"jawab nenek singkat.

Lebih dari seminggu, komentar Nenek Omi kembali berbeda. "Tumben, kamu telat sehari,"sahutnya.

Minggu selanjutnya,"kuemu agak kemanisan. Nenek lebih suka rasa buah daripada coklat."

Karena sibuk, minggu
selanjutnya Tina tidak sempat membuat kue, dan ketika ia berangkat kerja dan melewati rumah si nenek, nenek Omi keluar dan berteriak,"Hei Tina, mana kue nenek?"

Satu kutipan berkata,

"saat kita melihat berkat yang sama setiap hari, kita akan tidak memperhatikannya lagi.

Ketika tidak lagi memperhatikan, kita berhenti menghargai.

Ketika tidak menghargai, kita berhenti bersyukur.

Ketika kita tidak bersyukur, kita mulai mengeluh."

Jika hari ini kamu menangis, bersyukurlah karena kamu tidak membuat orang lain menangis...

Jika hari ini kamu disakiti, bersyukurlah karena kamu tahu rasa sakit dan tidak menyakiti orang lain...

Jika hari ini kamu dikecewakan , bersyukurlah karena kamu tidak membuat orang lain kecewa...

PIRING KAYU


Disebuah keluarga, ada seorang kakek tua yang hidup bersama anak, menantu dan seorang cucu laki-laki. Penglihatan si kakek sudah kabur. Ia sudah tidak dapat mendengar dengan baik. Lututnya sudah mulai bergetar.
Jika ia duduk dekat meja makan, ia tidak dapat lagi memegang sendok. Kadang-kadang ia lupa pula sup di atas taplak meja. Dari dalam mulutnya selalu saja sup itu mengalir lagi keluar.
Anak laki-laki dan menantu perempuannya merasa jijik dengan hal itu. Oleh sebab itu kakek tua itu akhirnya duduk sendirian di sudut, di belakang sebuah tungku api. Mereka memberi makan hanya dengan mangkok yang kecil. Ia sering tidak mendapat makan dan minum yang cukup dan tentu saja ia tetap
lapar dan haus. Ia melihat apa saja yang ada di meja makan dengan sedih, selanjutnya keluarlah air matanya.
Suatu ketika jemarinya yang sudah tua tidak dapat lagi memegang mangkuk. Mangkuk itu jatuh dan pecah. Menantu perempuannya mengumpat dan mencaci-maki. Tapi, kakek tua itu tidak berkata sedikit pun. Ia membiarkan
semuanya terjadi. Lalu Menantunnya itu membelikannya sebuah piring yang terbuat dari kayu dengan harga yang tidak terlalu mahal. Kini dengan piring kayu itu kakek tua itu harus makan. Piring kayu ini dapat membuat si kakek tua lebih tenang karena tidak dapat pecah.
Suatu hari cucunya yang masih berumur empat tahun mengumpulkan batang-batang kayu di tanah.
“Apa yang sedang kamu buat, Nak ?” tanya ayahnya.
“Saya sedang membuat sebuah piring kayu ,” jawab anaknya polos, “dengan piring ini ayah dan ibu akan makan, jika nanti saya sudah besar.”
Sejurus kemudian ayah dan ibunya saling bertatapan dan mereka mulai menangis. Sejak kejadian itu mereka selalu memapah sang kakek tua ke meja makan, untuk makan bersama. Jika ia lapar atau haus, mereka segera membawakan makanan dan minuman untuknya. Mereka tidak berkata apa-apa, ketika sedikit saja makanan atau minuman tumpah ke lantai.
Semoga cerita ini bisa menjadi pengingat bagi kita, bahwa seberapa menjengkelkan, menyebalkan bahkan lebih buruk dari itu perasaan kita thd orang tua kita…..ketahuilah bahwa mereka-lah orang yang telah melahirkan kita.

Ayahku sayang

yang tidak bisa diucapkan Ayah..

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri,yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya... Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Ayah lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah lelah Ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Ayah biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah menganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan roda bantu disepedamu.. .
Kemudian Mama bilang : "Jangan dulu Ayah, jangan dilepas dulu roda bantunya",
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....

Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Ayah dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba.
Tetapi Ayah akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anakyang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...

Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama ...
Tahukah kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Ayah sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut...
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengeras dan Ayah memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah"

Setelah lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti...
Tapi toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Ayah

Ketika kamu menjadi gadis dewasa....
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Ayah harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Ayah ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Ayah lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Ayah melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Ayah tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Ayah adalah : "Tidak..... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Ayah belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Ayah tahu.....
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Ayah pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Ayah menangis karena Ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa....
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik....
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik....
Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."

Setelah itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih....
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....
Ayah telah menyelesaikan tugasnya....

Ayah, Ayah, Bapak, atau Abah kita...
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis....
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Ayahku,,
maaf,saya selalu berperasangka buruk dengan sikap dinginmu..
maaf,saya selalu merasa kurang dengan apa yang telah engkau berikan..
maaf,saya selalu menyalahkan engkau jika pekerjaan beratmu kurang beres..
maaf,saya meragukan kemampuanmu untuk mencukupi semua kebutuhanku..
maaf,semakin saya dewasa semakin saya lupa akan dirimu..

terima kasih Ayah, untuk semua perhatianmu,.
semua kecemasanmu, semua semangatmu, semua doamu, semua yang telah engkau berikan untukku..

ya Allah..terima kasih Engkau telah memberikan Ayah yang sangat baik..
berikanlah iya rahmatMu,jagalah iya ya Allah..
amin..

ya Allah..
satu lagi,pinta ku.. ^_^
berikanlah saya teman hidup yang soleh seperti Ayah..amin..
hhe"..

Sebuah cerita yang sangat inspiratif:

Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telepon di rumah kami. Inilah telepon masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telepon lain. Sang operator akan menghubungkan secara manual.

Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa, kalau putaran di putar, sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata : "Operator". Dan si operator ini maha tahu.

Ia tahu semua nomor telepon orang lain!
Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.

Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat .... Operator!!!

Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.
" Disini operator..."
" Jempol saya kejepit pintu..." kata saya sambil menangis. Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
" Apakah ibumu ada di rumah ? " tanyanya.
" Tidak ada orang "
" Apakah jempolmu berdarah ?"
" Tidak , cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali "
" Bisakah kamu membuka lemari es? " tanyanya.
" Bisa, naik di bangku. "
" Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu..."

Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu.

Waktu tidak bisa menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah Negara, tanya tentang matematik. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap untuk dijadikan binatang peliharaan , makannya kacang atau buah.

Suatu hari, burung peliharaan saya mati.
Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.

Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar. Saya tanya : " Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak di kandangnya ?"

Ia berkata pelan : " Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain..." Kata - kata ini tidak tau bagaimana bisa menenangkan saya.

Lain kali saya telpon dia lagi.
" Disini operator "
" Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?"

Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan " Disini operator "

Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.

Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal.
Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian "
operator "
" Disini operator "
Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.
Saya tanya : " Bisa ngga eja kata kukuruyuk "
Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan : "Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh kan ?"
Saya tertawa. " Itu Anda.... Wah waktu berlalu begitu cepat ya "
Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembicaraan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius : " Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon "

Saya ceritakan bahwa , ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi. " Tentu, nama saya Saly "

Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.
Suara itu bertanya " Apa Anda temannya ?"
" Ya teman sangat lama "
" Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu..."

Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya : "Maaf, apakah Anda bernama Paul ?"
"Ya "
" Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya....."
Ia kemudian membacakan pesan Saly :
" Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN... Paul akan mengerti kata kata ini...."

Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.

Sumber: Dunia Pustaka

RENUNGAN .....


:) Sesuatu yang baik, belum tentu benar.
Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.

=D Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.

;) Jika kita berbuat baik,
kebaikan pula yang akan kita terima kelak.

8-| Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.
Yang penting bukan berapa lama kita hidup, tetapi bagaimana kita hidup.

:* Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.

O:) Jika kejahatan di balas kejahatan,
maka itu adalah dendam.
Jika kebaikan dibalas kebaikan itu
adalah perkara biasa.
Jika kebaikan dibalas kejahatan,
itu adalah zalim.
Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan,
itu adalah mulia dan terpuji....O:)O:)™??
??

Air laut dpt mengikis batu karang.
Air hujan dapat menyirami bumi.
Air mata dpt meluluhkan hati seseorang.

Sunday 4 December 2011

kalung bunga untuk ayahku

Tuhan kadang mendekati kita dengan caranya sendiri. Sewaktu gadis aku punya kemarahan yang teramat sangat ke Ayahku (ayahku seorang ABRI), karena dia tadinya idolaku tetapi akhirnya mengecewakanku, aku gadis kecilnya yang sangat dekat dengannya, kadang aku pura-pura tertidur di ruang tamu, agar sekedar merasakan gendongannya memindahkanku ke kamar.
Kekecewaan pada ayahku karena telah terambil dari wanita selain ibuku, membuatku ingin memutuskan semua history mengenainya, semua kenangan yang dulu indah bagiku hanyalah jejak lampau yang tidak perlu ditengok ke belakang lagi. Aku menghilangkan fam belakang namaku, aku menolak diantar les maupun diambilin raport lagi oleh ayahku, aku sengaja menurunkan prestasiku yang saat itu tidak pernah lewat 3 besar, tapi kubuat menjadi rangking di atas tiga puluh.
Aku sampai bilang dia tidak boleh hadir di wisudaku dan tidak boleh jadi waliku saat aku menikah kelak, saya pernah mengusirnya dan mengancam akan pergi dari rumah jika dia tidak bersedia keluar dan pergi dari rumah, akhirnya ayahku pergi juga, kemudian kudengan dia sakit. Ibuku saat itu menghadapi dilema, antara anak dan suami. Kemudian ibuku menyuruhku menjemputnya karena ayahku tidak mau pulang jika bukan aku yang menjemputnya.
Dengan pertimbangan perasaan ibukuku, juga aku takut berdosa jika seandainya saat itu terjadi apa2, aku hanya takut menyesal, tetapi saat itu walau belum tulus memaafkannya, akhirnya kujemput juga ayahku pulang.
.
Sampai aku masuk ke PT. Telkom yang mengharuskanku mengikuti pelatihan semacam wamil di Pusdikhub Cimahi-pendidikan ABRI selama 3 bulan. Di mana disekitarku kulihat ABRI disiksa, habis makan disuruh guling-guling, sampai muntah2, ada yang sampai diinjak kepalanya. Walau kami juga mengalaminya tetapi tetap kami berbeda karena institusi Telkom toh bayar.
Aku seolah melihat dunia ayahku, begitu rupanya cara dia memberi makan ke anak2nya, ternyata dengan mengorbankan nyawanya sendiri, apalagi saat instrukturku cerita saat terjun di Timor-timor pakai parasut, banyak yang mati ditembaki musuh (terutama pasukan gelombang ke-2, untunglah ayahku dikirim pada gelombang-1), saya teringat saat aku kecil Ayahku berangkat untuk berjuang ke Timor-timor juga. Di hatiku berkecamuk, merasa bersyukur Ayahku tidak apa-apa saat di Timor-timor tersebut.
Setiap kenaikan pangkat, ABRI itu wajib menempuh pendidikan selama beberapa bulan, mungkin sekitar 6 bulan, sampai dengan akhirnya lulus, mereka banyak berada di field, outdoor, tentunya dengan situasi perang dan diktatorisme. Dan setahuku Ayahku sudah 4 kali ke Cimahi, tapi tetap saja pulangnya bawa oleh-oleh baju baru dari Bandung buat kami.
Akhirnya pulanglah 1 angkatan (sekitar 200 prajurit), di mana kami 5 cewek Telkom dan 5 cewek Wamil (ada dr & Ir.) diminta menyambutnya, prajurit yang pulang itu kulitnya sudah hitam banget, bajunya sudah kayak lumpur, penuh semak, wajahnya teramat letih dan putus asa, mungkin sekitar 6 bulan mereka di field, tidak mandi, makan cari sendiri ke kebun-kebun rakyat seperti pernah Ayahku bercerita.
Kami berbaris menyambutnya, para pejabat Pusdikhub, kami wanita di depan sambil pegang kalung bunga, dan terdengarlah derap-derap langkah yang berirama, aduh … saya begitu tidak bisa menahan tangis dan degup di dadaku begitu bergemuruh …, aku seperti menyambut Ayahku sendiri pulang dari field … dan aku yang langsung mengalunginya dengan bunga, aku menangis saat itu (mungkin pemuda yang kukalungi itu bingung ya .., isteri kagak ..pacar kagak .. kok cewek ini menyambutku dengan air mata?), aku menyesal dengan segala kemarahan yang kupelihara kepada ayahku, dalam kejelekannya dia tidak pernah menyia-nyiakan anaknya, kami tetap disekolahin sampai sarjana, tetap diberi makan, selalu mau berbagi bagiannya.
Oh Tuhan betapa semua telah Kamu atur dengan indah, slide-sllide kehidupan ayahku sengaja Kamu tampilkan di depan mataku agar aku menjadi sadar, tiada manusia yang really sempurna, termasuk ayahKu. Saya berjanji sampai dengan sekarang, apapun itu kesalahannya akan selalu tersedia maaf buatnya.

Rahasia MeRaihlah Kemenangan Sejati

Dalam kehidupan manusia sangatlah diperlukan rasa “menaklukkan”, suatu rasa superior dan rasa menang. Mengapa demikian? Karena hal ini berkaitan dengan identitasnya. Manusia selalu ditentukan untuk bisa menaklukan dan berkuasa, untuk itulah kita begitu memerlukan kemenangan di dalam hidup kita. Kemenangan kita dimulai dari bagaimana kita menghargai pencapaian-pencapaian kita setiap hari. Tanpa rasa menang ini, kita akan merasa seperti ada sesuatu yang hilang di dalam hidup kita. Itu sebabnya manusia mencoba segala cara untuk merasakan kemenangannya, bahkan walaupun dengan sesuatu yang semu.
Seperti contohnya, saya melihat banyak sekali anak muda yang menyukai permainan-permainan seperti PlayStation, games online atau games yang ada di telepon genggam. Mengapa mereka begitu menyukai permainan itu dan bahkan ada yang sampai kecanduan? Karena mereka telah dapat merasakan kemenangan dan saat kalah, mereka akan selalu mencoba untuk memenangkan permainan itu sampai akhirnya benar-benar memperoleh kemenangan dari permainan tersebut. Walaupun hal itu tidak nyata, namun sensasi yang mereka rasakan sangat nyata. Sensasi kemenangan itulah yang membuat mereka kecanduan dan senang main games.
Pada kenyataannya, kehidupan ini setiap hari memberikan kesempatan untuk menaklukan dan menang bagi kita. Namun penghargaan dan perayaan kemenangan harus dimulai oleh diri sendiri. Setiap kali kita bangun pagi, kita memulai hari kita dengan berangkat sampai ke tempat kerja, itu adalah sebuah kemenangan. Ketika kita bisa mencapai target pada hari tersebut, seperti berhasil memprestasikan hasil karya kita, maka klien akan merasa puas dengan pelayanan kita dan itu adalah kemenangan kita juga! Berikanlah ucapan selamat pada diri sendiri dan buatlah perayaan dan penghargaan untuk kita sendiri. Lakukan dengan cara sederhana namun menyenangkan.
Piala sorak sorai penonton sedang menanti kita di depan sana; itu tinggal masalah waktu saja. Namun kita harus menjalani setiap detik kehidupan kita sebagai seorang pemenang. Karena itu adalah jati diri kita yang sesungguhnya! Maka, teman-teman dan pembaca sekalian, Anda berhak merasakan kemenangan dan meraih kemenangan itu dengan rasa percaya diri yang penuhm sikap berani menghadapi kehidupan serta tidak gentar menghadapi tantangan.
Semoga tulisan ini dapat menginspirasi Anda semua untuk bisa menjadi seorang Pemenang di dalam kehidupan Anda.
Salam Sukses!! Anda adalah seorang Pemenang Sejati!

buat apa sussah

Buat apa susah…, Buat apa susah…, Lebih baik kita bergembira, Buat apa susah…, Buat apa susah…, Lebih baik kita bergembira Kekasihku apa yang kau risaukan, Kerjamu hanya melamun saja, Tak berguna kau bersedih hati, Tertawalah…sayang…

Kekasihku apa yang kau pikirkan, Hidup ini hanya sementara. Tak berguna kau bersedih hati,
Percayalah…sayang…
Saya yakin, teman-teman pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu yang dipopulerkan oleh Koes Plus yang berjudul Buat Apa Susah. Dan saya juga yakin, bahwa teman-teman sering mendengar kata-kata seperti ini : “Hidup sudah susah, buat apa dibikin tambah susah?” Hidup bukan mudah, tetapi hidup itu indah. Hidup itu susah. Karena kita sendiri yang membuatnya susah. Dan semuanya berawal dari pikiran negatif. Berlanjut ke tindakan yang negatif, dan berakibat timbal balik yang negatif pula. Beberapa orang membiarkan dirinya larut dan hanyut dalam pikiran negatifnya, entah karena ucapan atau tindakan dari orang sekitarnya sehingga merasuki dirinya dan menciptakan self image yang buruk. Akibatnya, mereka tidak mampu mengalihkan pikiran dan perhatian mereka pada hal-hal yang negatif. Mereka lupa untuk fokus pada hal-hal yang positif.     Setiap dari kita pasti pernah mengalami masa-masa sulit atau susah, tetapi hanya sedikit orang yang mampu bangkit kembali karena tidak terus menerus mengasihani diri sendiri (self pity), itu karena mereka memilih untuk bangkit. Dan mereka yang mampu bangkit kembali pasti berani mengatakan bahwa hidup mereka indah. Karena mereka menikmati setiap langkah dalam hidupnya. Orang yang tidak menikmati hidupnya adalah orang yang akan selalu merasa hidupnya susah.
Hidup ini Indah. Apabila kita memilih untuk bahagia dan menikmatinya. Peter Parker dari film Spiderman 3 mengatakan, “Whatever comes our way, whatever battle we have ragging inside us, we always have a choice. It’s the choices that makes us who we are, and we can always choose to do what’s right”. Apapun yang terjadi, apapun yang kita hadapi, kita selalu mempunyai pilihan. Pilihan yang menciptakan diri kita. Dan kita selalu bisa memilih untuk melakukan apa yang baik/benar. Hidup ini indah, dan akan indah, semua tergantung pada pilihanmu. Memilih untuk tersenyum atau cemberut? Tertawa atau menangis? Bersyukur atau mengeluh? Bahagia atau bersedih?
Seperti lagu yang di bawakan oleh Albert AFI Junior dan Glen Fredly, “Hidupmu indah, Bila kau tahu, Jalan mana yang benar, Harapan ada, harapan ada, Bila kau percaya”.
Keep smiling and enjoy your life ! Because life is wonderful !

Life is Wonderful

Buat apa susah…, Buat apa susah…, Lebih baik kita bergembira, Buat apa susah…, Buat apa susah…, Lebih baik kita bergembira Kekasihku apa yang kau risaukan, Kerjamu hanya melamun saja, Tak berguna kau bersedih hati, Tertawalah…sayang…

Kekasihku apa yang kau pikirkan, Hidup ini hanya sementara. Tak berguna kau bersedih hati,
Percayalah…sayang…
Saya yakin, teman-teman pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu yang dipopulerkan oleh Koes Plus yang berjudul Buat Apa Susah. Dan saya juga yakin, bahwa teman-teman sering mendengar kata-kata seperti ini : “Hidup sudah susah, buat apa dibikin tambah susah?” Hidup bukan mudah, tetapi hidup itu indah. Hidup itu susah. Karena kita sendiri yang membuatnya susah. Dan semuanya berawal dari pikiran negatif. Berlanjut ke tindakan yang negatif, dan berakibat timbal balik yang negatif pula. Beberapa orang membiarkan dirinya larut dan hanyut dalam pikiran negatifnya, entah karena ucapan atau tindakan dari orang sekitarnya sehingga merasuki dirinya dan menciptakan self image yang buruk. Akibatnya, mereka tidak mampu mengalihkan pikiran dan perhatian mereka pada hal-hal yang negatif. Mereka lupa untuk fokus pada hal-hal yang positif.     Setiap dari kita pasti pernah mengalami masa-masa sulit atau susah, tetapi hanya sedikit orang yang mampu bangkit kembali karena tidak terus menerus mengasihani diri sendiri (self pity), itu karena mereka memilih untuk bangkit. Dan mereka yang mampu bangkit kembali pasti berani mengatakan bahwa hidup mereka indah. Karena mereka menikmati setiap langkah dalam hidupnya. Orang yang tidak menikmati hidupnya adalah orang yang akan selalu merasa hidupnya susah.
Hidup ini Indah. Apabila kita memilih untuk bahagia dan menikmatinya. Peter Parker dari film Spiderman 3 mengatakan, “Whatever comes our way, whatever battle we have ragging inside us, we always have a choice. It’s the choices that makes us who we are, and we can always choose to do what’s right”. Apapun yang terjadi, apapun yang kita hadapi, kita selalu mempunyai pilihan. Pilihan yang menciptakan diri kita. Dan kita selalu bisa memilih untuk melakukan apa yang baik/benar. Hidup ini indah, dan akan indah, semua tergantung pada pilihanmu. Memilih untuk tersenyum atau cemberut? Tertawa atau menangis? Bersyukur atau mengeluh? Bahagia atau bersedih?
Seperti lagu yang di bawakan oleh Albert AFI Junior dan Glen Fredly, “Hidupmu indah, Bila kau tahu, Jalan mana yang benar, Harapan ada, harapan ada, Bila kau percaya”.
Keep smiling and enjoy your life ! Because life is wonderful !
Buat apa susah…, Buat apa susah…, Lebih baik kita bergembira, Buat apa susah…, Buat apa susah…, Lebih baik kita bergembira Kekasihku apa yang kau risaukan, Kerjamu hanya melamun saja, Tak berguna kau bersedih hati, Tertawalah…sayang…

Kekasihku apa yang kau pikirkan, Hidup ini hanya sementara. Tak berguna kau bersedih hati,
Percayalah…sayang…
Saya yakin, teman-teman pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu yang dipopulerkan oleh Koes Plus yang berjudul Buat Apa Susah. Dan saya juga yakin, bahwa teman-teman sering mendengar kata-kata seperti ini : “Hidup sudah susah, buat apa dibikin tambah susah?” Hidup bukan mudah, tetapi hidup itu indah. Hidup itu susah. Karena kita sendiri yang membuatnya susah. Dan semuanya berawal dari pikiran negatif. Berlanjut ke tindakan yang negatif, dan berakibat timbal balik yang negatif pula. Beberapa orang membiarkan dirinya larut dan hanyut dalam pikiran negatifnya, entah karena ucapan atau tindakan dari orang sekitarnya sehingga merasuki dirinya dan menciptakan self image yang buruk. Akibatnya, mereka tidak mampu mengalihkan pikiran dan perhatian mereka pada hal-hal yang negatif. Mereka lupa untuk fokus pada hal-hal yang positif.     Setiap dari kita pasti pernah mengalami masa-masa sulit atau susah, tetapi hanya sedikit orang yang mampu bangkit kembali karena tidak terus menerus mengasihani diri sendiri (self pity), itu karena mereka memilih untuk bangkit. Dan mereka yang mampu bangkit kembali pasti berani mengatakan bahwa hidup mereka indah. Karena mereka menikmati setiap langkah dalam hidupnya. Orang yang tidak menikmati hidupnya adalah orang yang akan selalu merasa hidupnya susah.
Hidup ini Indah. Apabila kita memilih untuk bahagia dan menikmatinya. Peter Parker dari film Spiderman 3 mengatakan, “Whatever comes our way, whatever battle we have ragging inside us, we always have a choice. It’s the choices that makes us who we are, and we can always choose to do what’s right”. Apapun yang terjadi, apapun yang kita hadapi, kita selalu mempunyai pilihan. Pilihan yang menciptakan diri kita. Dan kita selalu bisa memilih untuk melakukan apa yang baik/benar. Hidup ini indah, dan akan indah, semua tergantung pada pilihanmu. Memilih untuk tersenyum atau cemberut? Tertawa atau menangis? Bersyukur atau mengeluh? Bahagia atau bersedih?
Seperti lagu yang di bawakan oleh Albert AFI Junior dan Glen Fredly, “Hidupmu indah, Bila kau tahu, Jalan mana yang benar, Harapan ada, harapan ada, Bila kau percaya”.
Keep smiling and enjoy your life ! Because life is wonderful !

38-Ketelitian

Assalamualaikum wr wb
kuliah dan ketelitian Di sebuah ruang kuliah, seorang profesor kedokteran memberikan kuliah perdananya. Para mahasiswa baru itu tampak serius. Mata mereka terpaku menatap profesor, seraya tangan sibuk mencatat.
“Menjadi dokter, butuh keberanian dan ketelitian,” terdengar suara sang profesor. “Dan saya harap kalian dapat membuktikannya.” Bapak itu beranjak ke samping. “Saya punya setoples cairan limpa manusia yang telah direndam selama 3 bulan.” Profesor itu mencelupkan jari ke dalam toples, dan memasukkan jari itu ke mulutnya. Terdengar teriak-teriak kecil dari mahasiswa itu. Mereka terlihat jijik. “Itulah yang kusebut dengan keberanian dan ketelitian,” ucap profesor lebih meyakinkan.
“Saya butuh satu orang yang bisa berbuat seperti saya. Buktikan bahwa kalian ingin menjadi dokter.” Suasana aula mendadak senyap. Mereka bingung: antara jijik dan tantangan sebagai calon dokter. Tak ada yang mengangkat tangan. Sang profesor berkata lagi, “Tak adakah yang bisa membuktikan kepada saya? Mana keberanian dan ketelitian kalian?”
Tiba-tiba, seorang anak muda mengangkat tangan. “Ah, akhirnya ada juga yang berani. Tunjukkan pada teman-temanmu bahwa kau punya keberanian dan ketelitian.” Anak muda itu menuruni tangga, menuju mimbar tempat sang professor berada. Dihampirinya stoples itu dengan ragu-ragu. Wajahnya tegang, dan perasaan jijik terlihat dari air mukanya.
Ia mulai memasukkan jarinya ke dalam toples. Kepala menoleh ke samping dengan mata yang menutup. Teriakan kecil rasa jijik kembali terdengar. Perlahan, dimasukkannya jari yang telah tercelup lendir itu ke mulutnya. Banyak orang yang menutup mata, banyak pula yang berlari menuju kamar kecil. Sang professor tersenyum. Anak muda itu tersenyum kecut, sambil meludah-ludah ke samping.
“Aha, kamu telah membuktikan satu hal, anak muda. Seorang calon dokter memang harus berani. Tapi sayang, dokter juga butuh ketelitian.” Profesor itu menepuk punggung si mahasiswa. “Tidakkah kau lihat, aku tadi memasukkan telunjuk ke toples, tapi jari tengah yang masuk ke mulut. Seorang dokter memang butuh keberanian, tapi lebih butuh lagi ketelitian.”
***
Tantangan hidup, kadangkala bukan untuk menghadapi kematian. Tapi, justru bagaimana menjalani kehidupan. Banyak orang yang takut mati. Tapi, tidak sedikit yang memilih mati ketimbang hidup. Banyak yang menghabisi hidup pada jalan-jalan tercela. Banyak pula yang enggan hidup hanya karena beratnya beban kehidupan.
Ujaran profesor itu memang benar. Tantangan menjadi seorang dokter-dan sesungguhnya, menjadi manusia-adalah dibutuhkannya keberanian dan ketelitian.
Bahkan, tantangan itu lebih dari sekadar mencicipi rasa cairan limpa di toples. Lebih berat. Jauh lebih berat. Dalam kehidupan, apa yang kita alami kadang lebih pahit dan menegangkan. Namun, bagi yang teliti, semua bisa jadi manis, menjadi tantangan yang mengasyikkan. Di sanalah ditemukan semua rasa, rupa dan suasana yang mendidik. Dan mereka dapat dengan teliti memilah dan memilih.
Teman, hati-hatilah. Hidup memang butuh keberanian. Tapi, akan lebih butuh ketelitian. Cermati langkahmu, waspadai tindakanmu. Hati-hati saat “mencelupkan jari” dalam toples kehidupan. Kalau tidak, “rasa pahit” yang akan kita temukan.
Terima kasih telah membaca. Hope you are well and please do take care
Wassalamualaikum wr wb

Pencarian

,,ketelitian (194),cerita tentang ketelitian (18),apa yang dimaksud ketelitian (15),cerita orang teliti (11),artikel ketelitian (6),artikel motivasi mahasisiwa kedokteran (4),bahan sharing dikantor (4),Resensi Cinta dalam Stoples (2),Ketelitian resensi net (2),cerita motivasi mahasiswa kedokteran (2),artikel tentang ketelitian (2),ketelitianm (1),www resensi net/Ketelitian (1),ketelitihan (1),keteltian

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...