Wednesday 29 August 2018

BALASAN BAGI ORANG YANG MENJADIKAN AGAMA SEBAGAI GUYONAN

📕 *Kajian Tematik*
BALASAN BAGI ORANG YANG MENJADIKAN AGAMA SEBAGAI GUYONAN
( *Bagian Kelima - selesai* )
●︿●●︿●●︿●●︿●●︿●●︿●●︿●

▪ PERINTAH UNTUK BERPALING DARI ORANG-ORANG KAFIR YANG MENCELA AGAMA

Ayat yang sedang kita bahas ini membahas perintah Allâh Azza wa Jalla kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar menjauhi dan membiarkan orang-orang yang menyibukkan dirinya untuk mencela dan mengejek orang-orang Islam dan agama Islam. Apa yang mereka lakukan tidaklah berbahaya untuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga tidak perlu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menanggapinya dengan rasa takut dan was-was yang berlebih. Allâh Azza wa Jalla telah menjaga Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Akan tetapi, Allâh Azza wa Jalla juga memberikan kewajiban kepada Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendakwahi mereka dengan membacakan al-Qur’an kepada mereka, agar mereka mendapatkan peringatan. Berkaitan dengan ayat ini, Allâh Azza wa Jalla berfirman:

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ ﴿٩٤﴾ إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ ﴿٩٥﴾ الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ ﴿٩٦﴾ وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ ﴿٩٧﴾ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ ﴿٩٨﴾ وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami memeliharamu daripada (kejahatan) orang-orang yang mengolok-olok(mu), (yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allâh; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan jadilah kamu termasuk orang-orang yang bersujud (shalat), dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” [Al-Hijr/15:94-99]

Inilah yang seharusnya kita lakukan sebagai bentuk peneladanan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apabila ada orang kafir yang selalu mencela kita dan agama kita -dan itu pasti akan selalu ada-, maka kita diperintahkan untuk berpaling dari mereka, dan tidak mengakibatkan dada kita sesak dan tidak takut akan makar dan kejahatan yang mereka perbuat, karena kita memiliki Allâh Azza wa Jalla yang telah menjamin orang yang beriman dan bertakwa untuk mendapatkan keselamatan dari tipu daya mereka. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا ۗ إِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطٌ

 “Jika kalian memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kalian mendapatkan bencana, mereka bergembira karenanya. Jika kalian bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan ke-mudharat-an kepada kalian. Sesungguhnya Allâhmengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran/3:120)

Jadi kita bisa simpulkan, cara untuk menghadapi mereka adalah dengan bersabar dan bertakwa.

*KESIMPULAN*
1. Kita juga diperintahkan untuk meninggalkan dan tidak menghiraukan orang-orang kafir yang bermain-main dan bersenda gurau ketika mendengar ayat-ayat Allâh Azza wa Jalla dibacakan, karena mereka menganggap ini adalah bagian dari agama mereka yang mereka mendekatkan diri kepada Tuhan mereka dengannya.

2. Kecintaan seseorang terhadap dunia akan melalaikan dari akhirat, karena hakikat kehidupan dunia adalah kehidupan yang menipu seseorang.

3. Kita juga diperintahkan untuk membacakan ayat-ayat Allâh Azza wa Jalla kepada mereka, sebagai peringatan untuk mereka akan adzab yang sangat pedih di akhirat nanti.

4. Orang kafir yang tidak menerima peringatan setelah dibacakan ayat-ayat al-Qur’an, maka mereka telah mengantarkan dirinya sendiri kepada kebinasaan di neraka nanti.

5. Di akhirat tidak ada yang bisa menjadi penolong kecuali Allâh Azza wa Jalla . Begitu pula syafaat dan tebusan-tebusan tidak akan bermanfaat untuk orang-orang kafir.

6. Hukuman untuk orang-orang kafir yang suka bermain-main dan bersenda gurau ketika dibacakan ayat-ayat al-Qur’an dan untuk orang-oraang menghina Islam dan orang Islam di antaranya adalah mereka akan diberikan air yang sangat mendidih, diadzab dengan adzab yang sangat pedih, dilupakan dan tidak dipedulikan oleh Allâh, tidak akan dikeluarkan dari neraka dan tidak pula diberi kesempatan untuk bertaubat.

7. Cara terbaik unuk menghadapi tipu daya dan makar orang-orang kafir adalah dengan cara bersabar dan bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla
•┈┈•┈┈•⊰✿📚✿⊱•┈┈•┈┈•
Ustadz Said Yai Ardiansyah, Lc MA

Monday 27 August 2018

Pentingnya Dakwah Tauhid Ke Keluarga Kita

📔☝🏻 *MATERI PERTEMUAN PERTAMA*☝🏻📔
➖➖➖➖➖➖
📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖📖
➖➖➖➖➖➖
🌺📑 _Pentingnya Dakwah Tauhid Ke Keluarga Kita_ 📑🌺

🎀〰〰〰〰〰〰🎀

✏_1. Tentunya kita sangat sayang dan cinta kepada keluarga kita, orang tua tercinta, istri tersayang, anak-anak permata hati dan keluarga lainnya.

✏_2. Tentunya juga kita menginginkan yang terbaik bagi orang lain, lebih-lebih keluarga kita. Karena ini adalah salah satu  kesempurnaan iman.
Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidaklah seseorang dari kalian sempurna imannya, sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya” (HR. Bukhari)

✏_3. Cara paling baik menginginkan kebaikan kepada keluarga kita adalah dengan cara mengajaknya untuk beribadah kepada Allah, agar bisa masuk surga tertinggi dan berkumpul bersama melihat wajah Allah Ta’ala yang mulia serta terhindar dari neraka.

✏_4. Intinya adalah berdakwah kepada keluarga adalah yang paling utama dan paling diprioritaskan. Sebagaimana kita diperintahkan oleh Allah dalam Al-Quran,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim : 6)

✏_5. Dari semua materi dakwah yang paling prioritas adalah dakwah tauhid yaitu dakwah agar beribadah kepada Allah semata , tidak menyekutukan-Nya dalam ibadah dan dalam hak-hak khusus Allah
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam tatkala mengutus Mu’adz bin Jabal untuk berdakwah ke Yaman,

إِنَّكَ تَقْدَمُ عَلَى قَوْمٍ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ فَلْيَكُنْ أَوَّلَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا اللَّهَ

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahli kitab. Maka jadikanlah dakwah engkau pertama kali pada mereka adalah supaya mereka mentauhidkan Allah Ta’ala.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

✏_6. Sebagaimana tauhid adalah perintah terbesar dalam agama, maka kebalikannya yaitu syirik adalah larangan terbesar dalam agama. Maka kita juga perlu menjaga diri kita, keluarga dan kaum muslimin dari praktek kesyirikan.

✏_7. Karena dosa kesyirikan jika dibawa mati, yaitu belum bertobat sebelum meninggal maka dosanya tidak akan diampuni dan bisa masuk neraka
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang derajatnya di bawah kesyirikan itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An Nisa’: 48).

✏_8. Jika salah satu saja keluarga kita terjerumus dalam kesyirikan (semoga tidak ada, amin). Tentu kita tidak bisa berkumpul bersama di surga sekeluarga. Karena dosa kesyirikan bisa menyebabkan pelakunya kekal di neraka.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّهُ ُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al Maidah: 72).

✏_9. Jadi, agar bisa berkumpul di surga bersama keluarga dan kaum muslimin, mari kita jaga diri kita, keluarga dan kaum muslimin dari kesyirikan dan kita saling menasehati agar senantiasa bertauhid. Karena tauhid adalah pelajaran seumur hidup dan terus diulang-ulang.

✏_10. Mari  kita lihat teladan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, beliau berusaha menjaga keluarganya dari praktek kesyirikan dan menjaga agar selalu bertauhid. Beliau berdakwah tauhid kepada bapaknya,

إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ لِمَ تَعْبُدُ مَا لَا يَسْمَعُ وَلَا يُبْصِرُ وَلَا يُغْنِي عَنْكَ شَيْئًا

“Ingatlah ketika ia (Ibrahim) berkata kepada ayahnya; "Wahai Ayahku, mengapa engkau menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong engkau sedikitpun?”. (Maryam/19:42)

✏_11. Beliau juga berdakwah dan berdoa agar dirinya dan anak keturuan beliau dijauhkan dari kesyirikan

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ ءَامِنًا وَ اجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ اْلأَصْنَامَ

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata,"Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim:35).

✏_12. Demikian juga orang-orang shalih pendahulu kita, mereka sangat berusaha menjaga tauhid keluarga mereka dan mencegah dari praktek kesyirikan. Luqman berpesan kepada anak-anaknya,

وَإِذْقَالَ لُقْمَانُ لابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, pada waktu memberi pelajaran kepadanya,"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar. " (Luqman:13)

✏_13. Karenanya mari kita jaga diri kita, keluarga yang kita cintai serta kaum muslimin agar senantiasa bertauhid seumur hidup dengan keimanan yang tinggi dan terhindar sejauh-jauhnya dari dosa kesyirikan.

✏_14. Sekali lagi mari kita renungkan, dakwah tauhid di keluarga adalah dakwah prioritas utama jika kita memang sayang kepada keluarga kita. Jika memang orang tua kita masih sering ke dukun dan paranormal, adik masih sering lihat peramalan lewat zodiak perbintangan, kakak masih sering percaya dengan takhayul dan khurafat serta masih memberikan sesajenan. Maka kita usahakan semaksimal mungkin dakwah kepada mereka dengan cara yang lembut dan bijaksana.

✏_15. Semoga Allah menjaga diri kita, keluarga dan kaum muslimin agar senantiasa bertauhid dan dijauhkan dari kesyrikan dan semoga Indonesia menjadi negara bertauhid sehingga Allah melimpahkan keberkahan kepada negara kita, menjadi negara yang makmur, bahagia dan puncak kejayaan dalam naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

✏_16. _Aamiin yaa mujibas saa-iliin_ (perkenankanlah, wahai Engkau yang mengabulkan doa)

🎀〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰🎀

💐 _Alhamdulillaahilladzii bini'matihi tatimmush shaalihaat_
(Segala puji bagi Allaah yang dengan nikmat-Nya lah segala kebaikan menjadi sempurna)

✒ Tim Indonesia Bertauhid
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

📕👆🏻📕📕👆🏻📕👆🏻📕📕👆🏻📕👆🏻📕📕👆🏻📕

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...