Friday 15 February 2013

Ebook Mengapa Islam Membenci Syirik





Spoilerfor Ebook Mengapa Islam Membenci Syirik:

Ebook Mengapa Islam Membenci Syirik

Judul Asli: Syarhu al Qawaa’idi al Arba’ Mujmal `Aqidati as Salafu Ash Sholih Penulis: asy Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Alu Fauzan
Edisi Indonesia: Mengapa Islam Membenci Syirik?
Penerjemah: Muhammad Irfan Abu Najiyah Muhaimin bin Subaidi
Cetakan: (Cetakan pertama) Rabi’uts Tsani 1424 H/ Juni 2003
Penerbit: Cahaya Tauhid Press
Format ebook: CHM Kompilasi ebook oleh: Ahmad Al Makassari (http://ashthy.wordpress.com) File size: 1.2 MB

Allah Ta’ala berfirman: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu,bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS An Nisa': 28]. Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman: "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah maka pasti Allah akan mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolongpun." [QS Al Maidah: 72].

Buku ini merupakan terjemahan gabungan dari dua kutaib dari penulis yang sama yaitu asy Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Alu Fauzan hafidzahullah, yakni Syarhu al Qawaa’idi al Arba’ ( Syarh 4 Kaidah Memahami Tauhid ) dan Mujmal `Aqidati as Salafu Ash Sholih (Intisari Aqidah salafush Shalih)

Syaikh Shalih Fauzan dalam syarahnya menyatakan: Qawaidul Arba’ yang dikarang oleh Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah adalah risalah yang tersendiri, akan tetapi dicetak bersama "Tsalatsatul Ushul" karena kebutuhan akan risalah tersebut agar berada di tangan-tangan penuntut ilmu.

Dalam Qawaidul Arba’ berkata mu’allif rahimahullah: "Jika kamu telah mengetahui bahwa syirik bila bercampur dengan ibadah akan merusaknya dan menghapus amalan, sehingga pelakunya termasuk orang yang kekal dalam neraka. Tahukah engkau bahwa yang paling penting bagimu adalah mengetahui hal tersebut. Mudah-mudahan Allah Tabaraka wa Ta’ala membebaskanmu dari perangkap ini, yaitu syirik kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, yang Allah Tabaraka wa Ta’ala menyatakan tentangnya: "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." [QS An Nisa': 28] Dan hal itu dengan mengetahui empat kaidah yang disebutkan Allah Tabaraka wa Ta’ala dalam kitabNya"

"Maka ketahuilah bahwasanya ibadah itu tidak dinamakan ibadah kecuali dengan tauhid, sebagaimana sholat itu tidak dinamakan sholat kecuali dengan bersuci."

[ad#ads336x280]Syaikh Shalih Fauzan dalam Mujmal Aqidatus salaf menyampaikan: "Setiap amalan yang tidak dibangun di atas aqidah yang selamat maka amalan tersebut tidak mendatangkan kebaikan bagi pelakunya, meskipun pelakunya telah bersusah payah dan telah menghabiskan seluruh kehidupannya dalam beramal. Aqidah merupakan asas agama dan inti dakwah para nabi dan rasul dari awal sampai yang terakhir. Kemudian, seorang hamba akan ditanya tentangnya pada hari kiamat, sebagaimana khabar yang terdapat dalam atsar: "Manusia yang pertama dan yang terakhir akan ditanya tentang dua kalimat: "Apa yang kalian sembah ? Dan apa jawaban kalian terhadap para rasul ?"

Setiap makhluk akan ditanya dengan dua kalimat tersebut pada hari kiamat. Jawaban yang pertama adalah persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah Tabaraka wa Ta’ala, dan jawaban yang kedua adalah persaksian bahwa Muhammad Shallallahu `alaihi wa sallam adalah utusan Allah Tabaraka wa ta’ala baik secara perkataan maupun perbuatan.


Sumber :
Code:
Sumber




Code:
http://www.mediafire.com/?7cu5jytc4388j58

No comments:

Post a Comment

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...