Wednesday 3 July 2013

Kajian Memberi Nama yang Baik, Memberi Contoh, dan Mengajarkan Agama – Seri Kajian Pendidikan Anak

Kajian Memberi Nama yang Baik, Memberi Contoh, dan Mengajarkan Agama – Seri Kajian Pendidikan Anak



Spoilerfor Kajian Memberi Nama yang Baik:

Kajian Memberi Nama yang Baik, Memberi Contoh, dan Mengajarkan Agama – Seri Kajian Pendidikan Anak

Materi : Memberikan Nama yang Baik

Imam Ibnu Qoyim menyebutkan di zamannya, "Jarang kau dapati nama yang buruk kecuali melekat pada orang yang buruk pula. Dan Allah dengan hikmah yang terkandung dalam qadha dan qadarnya memberikan ilham kepada jiwa untuk menetapkan nama sesuai yang punya." Orang yang memiliki nama yang baik, kadang malu jika mengerjakan suatu keburukan. Dia berusaha agar dapat mengerjakan kebaikan sesuai dengan namanya.

Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan bahwa dosa-dosa dapat diampuni dengan taubat, tapi ada dosa yang sulit untuk dihilangkan. Yaitu dosa memiliki nama yang jelek. Misalkan seorang kafir yang masuk Islam kemudian diberikan nama hijrah, akan tetapi nama saat dia kafir masih tetap tertulis di surat-surat resmi seperti paspor, ijasah, dll.
Memberikan Contoh yang Baik

Contoh pengaruh orang tua terhadap anak:

Abdullah bin Zubair merupakan putra dari Zubair bin Awam. Dalam Syiar Alamin Nubala diriwayatkan dari Urwah bahwa telah masuk Islam Zubair bin Awam, ketika itu beliau berumur 8 tahun. Dan tersebar isu bahwa Rasulullah sudah dibunuh di Makah, maka Az Zubair keluar sedangkan umurnya baru 12 tahun, di tangannya ada pedang. Orang yang melihatnya takjub, beliau berjalan sampai kehadapan Rasulullah. Ditanya Rasulullah kenapa Zubair bin Awam membawa pedang seperti itu, dijawab bahwa Az Zubair ingin membunuh orang yang telah membunuh Rasulullah sebagaimana tersebar dalam berita bohong yang dia dengar.

Kisah Abu Ali Fudhail bin Iyadh dengan anaknya yang terkenal dengan zuhud dan rasa takutnya. Disebutkan bahwa beliau membaca surat Al Haqqah dalam shalat shubuh, saat sampai ayat "Tangkaplah dia lalu belenggulah lehernya ke tangannya" (Al Haqqah : 30) maka beliau menangis. Kemudian saat shalat Maghrib beliau menjadi imam dan putranya berada di sampingnya. Kemudian membaca surat At Takatsur, saat sampai ayat "Kemudian kamu benar-benar akan melihatnya dengan mata kepala sendiri. Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)" (At Takatsur : 7-8). Maka Ali bin Fudhail pun menangis sampai seperti pingsan, sedangkan Fudhail bin Iyadh juga ikut menangis dan terbata-bata dalam membaca ayat.

Maka hendaknya orang tua memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya baik dalam urusan dunia atau akhirat. Misal ibu segera mengerjakan shalat jika adzan sudah berkumandang walaupun baru mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Memberikan pendidikan agama

Memberikan pendidikan agama sesuai tingkat pemahaman anak. Mengajarkan rukun Islam, rukun Iman, dll. Membiasakan anak-anak untuk menghafal Al Quran dan hadits-hadits Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam.

sumber : www.ilmoe.com

Sumber :
Code:
http://al-ilmu.com/kajian/detail.php?id=333




Code:
http://al-ilmu.com/kajian/download.php?id=333&file=Bagian%201&sid=32f2533e139bd36dff52bd8a5ef162cd

No comments:

Post a Comment

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...