Saturday 26 December 2015

CATATAN RINGKAS, apabila ditanya anak/cucu tentang Al-Quran: (tanya jawab)

S : Berapa jumlah Surah dlm al-Quran?
J : 114 Surah

S : Berapa jumlah Juz dlm al-Quran?
J : 30 Juz

S : Berapa jumlah Hizb dlm al-Quran?
J : 60 Hizb

S : Berapa jumlah Ayat dlm al-Quran?
J : 6236 Ayat

S : Berapa jumlah Kata dlm al-Quran?, dan Berapa Jumlah Hurufnya?
J : 77437 Kata, atau 77439 Kata dan 320670 Huruf

S : Siapa Malaikat yang disebut dlm al-Quran?,
J : Jibril, Mikail, Malik, Malakulmaut, Harut, Marut, Al-Hafazhah, Hamalatul-Arsy, dll.

S : Berapa Jumlah Sajdah (ayat Sujud) dlm al-Quran?
J : 14 Sajdah

S : Berapa Jumlah para Nabi yg disebut dlm Al-Quran?
J : 25 Nabi

S : Berapa Jumlah Surah Madaniyah dlm al-Quran? sebutkan.
J : 28 Surah, al-Baqoroh, al-Imron, al-Nisa" al-Maidah, al-Anfal, al-Tawbah, al-Ra'd, al-Haj, al-Nur, al-Ahzab, Muhammad, al-Fath, al-Hujurat, al-Rahman, al-Hadid, al-Mujadilah, al-Hasyr, al-Mumtahanah, al-Shaf, al-Jum'ah, al-Munafiqun, al-Taghabun, al-Thalaq, al-Tahrim, al-Insan, al-Bayinah, al-Zalzalah, al-Nashr.

S : Berapa Jumlah Surah Makiyah dlm al-Quran? sebutkan.
J : 86 Surat, selain surah tersebut di atas.

S : Berapa Jumlah Surah yg dimulai dgn huruf dlm al-Quran?
J : 29 Surah.

S : Apakah yg dimaksud dgn Surah Makiyyah?, sebutkan 10 saja.
J : Surah Makiyyah adalah Surah yg diturunkan di Makkah sebelum Hijrah, seperti: al-An'am, al-Araf, al-Shaffat, al-Isra', al-Naml, al-Waqi'ah, al-Haqqah, al-Jin, al-Muzammil, al-Falaq.

S : Apakah yg dimaksud dgn Surah Madaniyyah? sebutkan lima saja?
J : Surah Madaniyah adalah Surah yg diturunkan di Madinah setelah Hijrah, seperti: al-Baqarah, al-Imran, al-Anfal, al-Tawbah, al-Haj.

S : Siapakah nama para Nabi yg disebut dlm Al-Quran?
J : Adam, Nuh, Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub, Musa, Isa, Ayub, Yunus, Harun, Dawud, Sulaiman, Yusuf, Zakaria, Yahya, Ilyas, Alyasa', Luth, Hud, Shalih, Dzul-Kifli, Syuaib, Idris, Muhammad 'alayhi shalatu wa sallam.
S : Siapakah satu-satunya nama wanita yg disebut namanya dlm al-Quran?
J : Maryam binti Imran.

S : Siapakah satu-satunya nama Sahabat yg disebut namanya dlm al-Quran?
J : Zaid bin Haritsah. Rujuk dlm surah Al-Ahzab ayat 37.

S : Apakah nama Surah yg tanpa Basmalah?
J : Surah at-Tawbah.

S : Apakah nama Surah yg memiliki dua Basmalah?
J : Surah al-Naml.

S : Apakah nama Surah yg bernilai seperempat al-Quran?
J : Surah al-Kafirun.

S : Apakah nama Surah yg bernilai sepertiga al-Quran?
J : Surah al-Ikhlas

S : Apakah nama Surah yg menyelamatkan dari siksa Qubur?
J : Surah al-Mulk

S : Apakah nama Surah yg apabila dibaca pada hari Jum'at akan menerangi sepanjang pekan?
J : Surah al-Kahfi

S : Apakah ayat yg paling Agung dan dlm Surah apa?
J : Ayat Kursi, dlm Surah al-Baqarah ayat No.255

S : Apakah nama Surah yg paling Agung dan berapa jumlah ayatnya?
J : Surah al-Fatihah, tujuh ayat.

S : Apakah ayat yg paling bijak dan dlm surah apa?
J : Firman Allah Swt :" Barang siapa yg melakukan kebaikan sebesar biji sawi ia akan lihat, Barang siapa melakukan kejahatan sebesar biji sawi ia akan lihat.. (Surah al-Zalzalah ayat 7-8)

S : Apakah nama Surah yg ada dua sajdahnya?
J : Surah al-Haj ayat 18 dan ayat 77.

S : Pada Kata apakah pertengahan al-Quran itu di Surah apa? ayat no Berapa?
J : وليتلطف Surah al-Kahfi ayat No. 19.

S : Ayat apakah bila dibaca setiap habis Sholat Fardhu dpt mengantarkannya masuk ke dalam surga?
J : Ayat Kursi.

S : Ayat apakah yg diulang-ulang sbyk 31 kali dlm satu Surah dan di Surah apa?
J : Ayat فبأي آلاء ربكما تكذبانِ ) pada Surah al-Rahman.

S : Ayat apakah yg diulang-ulang sbyk 10 kali dlm satu Surah dan di surah apa? Apakah ayat ini ada juga disebut dlm surah lainnya? Di Surah apa?
J : Ayat (ويل يومئذ للمكذبين) pada Surah al-Mursalat, juga ada dlm Surah al-Muthaffifiin ayat No. 10.

S : Apakah Ayat terpanjang dlm al-Quran? pada Surah apa? Ayat berapa?
J : Ayat No 282 Surah al-Baqarah.

Silakan "Share" agar ilmu ini bermanfaat.

Monday 21 December 2015

Abu Ghiyats dan Istrinya: Balasan dari Sebuah Kejujuran


------------------------------------------------

Di antara tanda-tanda kejujuran adalah takut kepada Allah dan zuhud dalam urusan dunia. Orang yang jujur dalam urusan dunia. orang yang takut dalam keyakinannya akan takut memakan barang-barang haram. Dia lebih memikul kemiskinan dan kesulitan demi mengharap surga. Jika dia berdosa, maka dia tidak tidur hingga dia kembali kepada Tuhannya dan berlepas diri dari dosanya.

Ibnu Jarir ath-Thabari berkata, “Pada musim haji aku berada di Mekah. Aku melihat seorang laki-laki dari Khurasan mengumumkan ‘Wahai para jamaah haji, wahai penduduk Mekah, di kota maupun di pedesaan, aku kehilangan sebuah kantong berisi seribu dinar. Siapa yang mengembalikannya kepadaku, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan dan membebaskannya dari neraka, serta dia mendapat pahala balasan pada hari kiamat.”

Berdirilah seorang laki-laki tua dari penduduk Mekah. Dia berkata, “Wahai orang Khurasan, negeri kami ini tabiatnya keras, musim haji adalah waktu yang terbatas, hari-harinya terhitung, dan pintu-pintu usaha tertutup. Mungkin hartamu itu ditemukan oleh seorang mukmin yang miskin atau orang lanjut usia dan dia mendapatkan janjimu. Seandainya dia mengembalikannya padamu, apakah kamu bersedia memberinya sedikit harta yang halal?”

Khurasani menjawab, “Berapa jumlah hadiah yang dia inginkan?”

Orang tua menjawab, “Sepuluh persen, seratus dinar.”

orang Khurasan itu tidak mau. Dia berkata, “Tidak, tetapi aku menyerahkan urusannya kepada Allah dan akan aku adukan dia pada hari dimana kita semua meghadap kepada-Nya. Dialah yang mencukupi kita dan sebaik-baik pelindung.”

Ibnu Jarir berkata, “Hatiku berkata bahwa orang tua itu adalah orang miskin. Dialah penemu kantong dinar tersebut dan ingin memperoleh sedikit darinya. Aku menguntitnya sampai dia tiba di rumahnya. Ternyata dugaanku benar, aku mendengarnya memanggil, ‘Wahai Lubabah’. Istrinya menjawab, ‘Baik Abu Ghiyats’. Orang itu berkata lagi, “Baru saja aku berjumpa dengan pemiliki kantong yang mengumumkan kehilangan kantong ini, tetapi dia tidak mau memberi penemunya sedikit pun. Aku telah mengatakan kepadanya untuk memberi seratus dinar, tapi ia menolak dan menyerahkan urusannya kepada Allah. Apa yang harus aku lakukan wahai Abu Lubabah? Haruskah dikembalikan? Aku takut kepada Allah. Aku takut dosaku bertumpuk-tumpuk.”

Lubabah, istrinya menjawab, “Suamiku, kita telah menderita kemiskinan selama 50 tahun. Kamu mempunyai empat anak perempuan, dua saudara perempuan, aku istrimu dan juga ibuku, lalu kamu yang kesempbilan. Kita tidak mempunyai kambing, tidak ada padang gembala. Ambil semua uangnya. Kenyangkan kami, karena kami semua lapar. Beli pakaian untuk kami. Kamu lebih mengerti tentang keadaan kita. Dan semoga Allah membuatmu kaya sesudah itu. Maka kamu bisa mengembalikan uang itu setelah kamu memberi makan keluargamu, atau Allah melunasi utangmu ini di hari kiamat.”

Pak tua itu berkata pada istrinya, “Apakah aku makan barang haram setelah aku menjalani hidup selama 86 tahun? Aku membakar perutku dengan neraka setelah sekian lama aku bersabar atas kemiskinanku dan mengundang kemarahan Allah, padahal aku sudah di ambang pintu kubur. Demi Allah aku tidak akan melakukannya.”

Ibnu Jarir berkata, “Aku pergi dengan terheran-heran terhadap bapak tua itu dan istrinya. Keesokan harinya pada waktu yang sama dengan kemarin, aku mendengar pemiliki dinar mengumumkan, “Wahai penduduk Mekah, wahai para jamaah haji, wahai tamu-tamu Allah dari desa maupun dari kota, siapa yang menemukan sebuah kantong berisi seribu dinar, maka hendaknya dia mengembalikannya kepadaku dan baginya balasan pahala dari Allah.”

Bapak tua itu berdiri dan berkata, “Hai orang Khurasan, kemarin aku telah mengatakan kepadamu, aku telah memberimu saran. Di kota kami ini, demi Allah, tumbuh-tumbuhan dan ternaknya sedikit. Bermurah hatilah sedikit kepada penemu kantong itu sehingga dia tidak melanggar syariat. Aku telah mengatakan kepadamu untuk memberi orang yang menemukan kantong tersebut seratus dinar, tetapi kau menolaknya. Jika uang tersebut ditemukan oleh seseorang yang takut kepada Allah, apakah sudi kau memberinya sepuluh dinar saja, bukan seratus dinar? Agar bisa menjadi penutup dan pelindung baginya dalam kebutuhannya sehari-hari.”

Orang Khurasan itu menjawab, “Tidak. Aku berharap pahala hartaku di sisi Allah dan mengadukannya pada saat kita bertemu dengan-Nya. Dialah yang mencukupi kami dan Dialah sebaik-baik penolong.”

Orang tua itu menariknya sambil berkata, Kemarilah kamu. Ambillah dinarmu dan biarkan aku tidur di malah hari. Aku tidak pernah tenang sejak menemukan harta itu.”

Ibnu Jarir berkata, “Orang tua itu pergi bersama pemiliki dinar. Aku membuntuti keduanya hingga orang tua itu masuk rumahnya. Dia menggali tanah dan mengeluarkan dinar itu. Dia berkata, ‘Ambil uangmu. Aku memohon kepada Allah agar memaafkanku dan memberiku rezeki dari karunia-Nya’.”

Orang Khurasan itu mengambil dinarnya, dan ketika dia hendak keluar, ia kembali bertanya, “Pak tua, bapakku wafat -semoga Allah merahmatinya- dan meninggalkan untukku tiga ribu dinar. Dia mewasiatkan kepadaku, ‘Ambil sepertiganya dan berikan kepada orang yang paling berhak menerimanya menurutmu’. Maka aku menyimpannya di kantong ini sampai aku memberikannya kepada yang berhak. Demi Allah, sejak aku berangkat dari Khurasan sampai di sini aku tidak melihat seseorang yang lebih berhak untuk menerimanya kecuali dirimu. Ambillah! Semoga Allah memberkahimu. Semoga Allah membalas kebaikan untukmu atas amanahmu dan membalas kesabaranmu atas kemiskinanmu.” Lalu dia pergi dan meninggalkan dirinya.

Bapak tua itu menangis. Dia berdoa kepada Allah, “Semoga Allah memberi rahmat kepada pemiliki harta di kuburnya. Dan semoga Allah memberi berkah kepada anaknya.”

Ibnu Jarir berkata, “Maka aku pun meninggalkan tempat itu dengan berjalan di belakang orang Khurasan itu, tetapi Abu Ghiyats menyusulku dan meminta kembali. Dia berkata kepadaku, ‘Duduklah, aku melihatmu mengikutiku sejak hari pertama. Kamu mengetahui berita ini kemarin dan hari ini. Dari Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar dan Ali radhiallahu ‘anhuma, “Apabila Allah memberi kalian berdua hadiah tanpa meminta dan tanpa mengharapkan, maka terimalah dan jangan menolaknya. Karena jika demikian, maka kalian berdua telah menolaknya kepada Allah”. Dan ini adalah hadiah dari Allah bagi siapa saja yang hadir.”

Abu Ghiyats lalu memanggil, “Wahai Lubabah, wahai Fulanah, wahai Fulanah.” Dia memanggil putri-putrinya, dua saudara perempuannya, istrinya dan mertuanya. Dia duduk dan memintaku untuk duduk. Kami semua bersepuluh. Dia membuka kantong dan berkata, “Beberkan pengakuan kalian.” Maka aku membeberkan pengakuanku. Adapun mereka, karena tidak memiliki pakaian, maka mereka tidak bisa membentangkan pengakuan mereka. Mereka menadahkan tangan mereka. Pak tua itu mulai menghitung dinar demi dinar, sampai pada dinar kesepuluh dia memberikannya kepadaku sambil berkata, “Kamu dapat dinar.” Isi kantongnya yang seribu dinar itu pun habis dan aku diberinya seratus dinar.

Ibnu Jarir berkata, “Kebahagian mereka atas karunia Allah lebih membahagiakan diriku daripada mendapatkan 100 dinar ini. Manakala aku hendak pergia, dia berkata kepadaku, “Anak muda, kamu penuh berkah. Aku tidak pernah melihat uang ini dan juga tidak pernah memimpikannya. Aku berpesan kepadamu bahwa harta itu halal, maka jagalah dengan baik. Ketahuilah, sebelum ini aku shalat subuh dengan baju usang ini. Kemudia aku melepasnya sehingga anakku satu per satu bisa memakainya untuk shalat. Lalu aku pergi bekerja antara zuhur dan asar. Pada petang hari aku pulang dengan membawa rezeki yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadaku, kurma dan beberapa potong roti. Kemudian aku melepas pakaian usang ini untuk digunakan shalat zuhur dan asar oleh putri-putriku. Begitu pula shalat maghrib dan isya. Kami tidak pernah membayangkan melihat dinar-dinar ini. Semoga harta ini bermanfaat, dan semoga apa yang aku dan kamu ambil juga bermanfaat. Semoga Allah merahmati pemiliknya di kuburnya, melipatgandakan pahala bagi anaknya, dan berterima kasih kepadanya.”

Ibnu Jarir berkata, “Aku berpamitan dengannya. Aku telah mengantongi seratus dinar. Aku menggunakannya untuk biaya mencari ilmu selama dua tahun. Aku memenuhi kebutuhanku sehari-hari. Aku membeli kertas, bepergian dan membayar ongkosnya dengan uang itu. Enam belas tahun kemudian aku kembali ke Mekah. Aku bertanya tentang bapak tua itu dan ternyata dia telah wafat beberapa bulan setelah peristiwa itu. Begitu pula istrinya, mertuanya, dan dua saudara perempuanya, semuanya telah wafat kecuali putri-putrinya. Aku bertanya tentang mereka. Ternyata mereka telah menikah dengan para gubernur dan raja. Hal itu karena berita kebaikan orang tuanya yang menyebar di seantero negeri. Aku singgah di rumah suami-suami mereka dan mereka menyambutku dengan baik, memuliakanku, hingga Allah mewafatkan mereka. Semoga Allah memberkahi mereka dengan apa yang mereka dapat.”

Firman Allah Ta’ala, “Demikianlah diberi pengajaran kepada orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka. Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.”

Lihatlah bagaimana rezeki yang didapatkan Abu Ghiyats, rezeki yang Allah tetapkan tidak berkurang karena kejujuran dan tidak pula bertambah dengan kebohongan atau dusta demikian pula jatah rezeki tersebut tidak bertambah dengan Korupsi.

Sumber: Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf

لُمْعَةُ الْعِلْمِ ( KILAUAN CAHAYA ILMU ) - BOLEHKAH SEORANG ISTRI BERSEDEKAH DARI HARTA SUAMI?


By: Arfah Ummu Faynan
Islam telah memuliakan wanita dengan menjaga hak-haknya, di antaranya adalah hak istri dalam urusan harta:
1. Seorang istri berhak mendapatkan mahar dari suaminya.
2. Seorang istri berhak mendapatkan nafkah harta dari suaminya, sesuai dengan kemampuan suaminya.
3. Seorang istri mempunyai hak milik penuh atas harta pribadi si istri itu sendiri, baik yang didapat dari hasil kerjanya (jika suaminya mengizinkannya bekerja dan tidak ada pelanggaran syari'at pada pekerjaannya), atau harta yang dia dapat dari warisan atau pemberian keluarganya, maupun harta (misalnya tabungan) yang istri miliki sejak sebelum menikah.
Tidak diragukan lagi bahwa islam memberikan kebebasan kepada seorang istri untuk membelanjakan atau bersedekah dari harta pribadi sang istri.
Namun, BOLEHKAH SEORANG ISTRI BERSEDEKAH DARI HARTA SUAMINYA, ATAU BERSEDEKAH DENGAN SESUATU YANG ADA DI RUMAH SUAMINYA?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( لا يحل لامرأة أن تعطي من مال زوجها شيئا إلا بإذنه ))
"Tidak halal bagi seorang istri jika dia memberikan (kepada orang lain) dari harta suaminya, kecuali dengan seizin suaminya." (1)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( إذا أنفقت المرأة من طعام بيتها غير مفسدة كان لها أجرها بما أنفقت, ولزوجها بما كسب ))
"Jika seorang istri bersedekah dengan makanan yang ada di rumahnya, dengan tanpa berlebihan dalam bersedekah, maka sang istri mendapat pahala memberi, sedangkan suami mendapat pahala bekerja (mencari uang)." (2)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( إذا تصدقت المرأة من بيت زوجها كان لها أجر, ولزوجها مثل ذلك, لا ينقص كل واحد منهما من أجر صاحبه شيئا ))
"Jika seorang istri bersedekah dengan harta yang ada di rumah suaminya, maka dia mendapat pahala, dan suaminyapun mendapat pahala, masing-masing tidak mengurangi pahala salah seorang di antara mereka berdua." (3)
Para Ulama menjelaskan, Jika SEORANG ISTRI BERSEDEKAH DARI HARTA SUAMINYA, maka hal ini tidak lepas dari TIGA KEADAAN:
KEADAAN PERTAMA: SUAMI MEMBERI IZIN KEPADA ISTRINYA DENGAN IZIN KHUSUS.
Misalnya: Seorang istri bersedekah dari harta suaminya dengan jumlah nominal tertentu kepada seseorang, dengan seizin suaminya (suami mengizinkan istri mengambil harta suami untuk bersedekah, dan suami tahu untuk siapa dia bersedekah dan berapa jumlah yang diberikan).
DALAM KEADAAN INI, ISTRI MENDAPAT PAHALA SEMPURNA, DAN SUAMI MENDAPAT PAHALA SEMPURNA, MASING-MASING TIDAK MENGURANGI PAHALA SALAH SEORANG DI ANTARA MEREKA BERDUA.
KEADAAN KEDUA: SUAMI MEMBERI IZIN KEPADA ISTRINYA DENGAN IZIN UMUM.
Misalnya suami biasa memberikan uang belanja kepada istrinya dan istrinya yang bertanggung jawab mengatur belanja, lalu sang istri menyisihkan kelebihan uang belanja untuk bersedekah, suaminya tahu hal itu dan mengizinkannya, tanpa tahu perincian berapa jumlah yang diberikan, bersedekah kepada siapa, kapan waktunya, dsb. selama tidak merugikan atau mengurangi jatah belanja yang semestinya.
Atau misalnya seorang suami mengizinkan secara umum kepada istrinya untuk bersedekah dari harta suami (di luar uang belanja) dengan tanpa berlebihan dalam bersedekah, tanpa suami tahu perinciannya.
DALAM KEADAAN INI (IZIN UMUM), SANG ISTRI MENDAPAT SETENGAH PAHALA, DAN SUAMI MENDAPAT SETENGAH PAHALA.
KEADAAN KETIGA: SUAMI TIDAK MENGIZINKAN ISTRINYA UNTUK BERSEDEKAH DARI HARTA SUAMI.
Misalnya: Istri mengambil harta suami, lalu dia bersedekah dengan harta tersebut tanpa izin dari suaminya.
DALAM KEADAAN INI, SANG SUAMI MENDAPAT PAHALA SEDEKAH, SEDANGKAN ISTRI MENDAPAT DOSA, wal 'iyaadzu billah .
Semoga Allah menjadikan kita sebagai istri-istri yang HAAFIZHAAT: menjaga kehormatan diri, menjaga kehormatan suami, menjaga rumah suami, menjaga harta suami, serta menjaga anak-anak kita, yang semuanya adalah amanah dari Allah.
---------------------
Footnote:
(1) Hadits dengan lafazh ini diriwayat

Sistem Pendidikan Terbaik

-copas-

Oleh: Muhammad Husnan

Sekitar Empat tahun yang lalu tepatnya di awal Ramadhan 1433 H Saya mengikuti kuliah subuh di Masjid dekat rumah. Ustadz yang berceramah menceritakan kisah nyata dari seorang rektor salah satu perguruan tinggi swasta di Indonesia yang sedang mencari sistem pendidikan terbaik yang dapat menghasilkan dan mencetak generasi yang cerdas, bermartabat dan bisa bermanfaat bagi bangsa dan agama.

Untuk mencari sistem pendidikan terbaik, rektor tersebut pergi ke Timur Tengah untuk meminta nasihat dari seorang ulama terkemuka di sana. Ketika bertemu dengan ulama yang ingin ditemuinya, lalu dia menyampaikan maksudnya untuk meminta saran bagaimana menciptakan sistem pendidikan terbaik untuk kampus yang dipimpinnya saat ini.

Sebelum menjawab pertanyaan dari rektor, ulama tersebut bertanya bagaimana sistem pendidikan saat ini di Indonesia mulai dari tingkat bawah sampai paling atas?
Rektor menjawab, "paling bawah mulai dari SD selama  6 tahun, SMP 3 tahun, SMA 3 tahun, D3 3 tahun atau S1 4 tahun, S2 sekitar 1.5 - 2 tahun, dan setelah itu S3 untuk yang paling tinggi.

Jadi untuk sampai S2 saja butuh waktu sekitar 18 tahun ya? Tanya Sang Ulama.
Iya, jawab rektor tersebut.
Lalu bagaimana jika hanya lulus sampai di SD saja selama 6 tahun, pekerjaan apa yang akan bisa didapat? Tanya kembali Sang Ulama.
Kalau hanya SD paling hanya buruh lepas atau tukang sapu jalanan, tukang kebun dan pekerjaan sejenisnya. Tidak ada pekerjaan yang bisa diharapkan jika hanya lulus SD di negeri Kami. Jawab si rektor.

Jika Lulus SMP bagaimana?
Untuk SMP mungkin jadi office boy (OB) atau cleaning service, jawab kembali si rektor. Kalau SMA bagaimana?
Kalau lulus SMA masih agak mending pekerjaan nya di negeri Kami, bisa sebagai operator di perusahaan-perusahaan, lanjut si rektor.

Kalau lulus D3 atau S1 bagaimana? Bertanya kembali Sang Ulama. Klo lulus D3 atau S1 bisa sebagai staff di kantor dan S2 bisa langsung jadi manager di sebuah perusahaan, kata si rektor.

Berarti untuk mendapatkan pekerjaan yang enak di negeri Anda minimal harus lulus D3/S1 atau menempuh pendidikan selama kurang lebih 15-16 tahun ya? Tanya kembali sang Ulama. Iya betul, jawab si rektor.

Sekarang coba bandingkan dengan pendidikan yang Islam ajarkan. Misal selama 6 tahun pertama (SD) hanya mempelajari dan menghapal Al-Qur'an, apakah bisa hapal 30 juz? Tanya Sang Ulama. Inshaa Alloh bisa, jawab si rektor dengan yakin. Apakah ada hafidz Qur'an di negeri Anda yang bekerja sebagai buruh lepas atau tukang sapu seperti yang Anda sebutkan tadi untuk orang yang hanya Lulus SD? Kembali tanya Sang Ulama. Tidak ada, jawab si rektor.

Jika dilanjut 3 tahun berikutnya mempelajari dan menghapal hadis apakah bisa menghapal ratusan hadis selama 3 tahun? Bisa, jawab si rektor. Apakah ada di negara Anda orang yang hapal Al-Qur'an 30 juz dan ratusan hadis menjadi OB atau cleaning service? Tidak ada, jawab kembali si rektor.

Lanjut 3 tahun setelah itu mempelajari tafsir Al-Qur'an, apakah ada di negara Anda orang yang hafidz Qur'an, hapal hadis dan bisa menguasai tafsir yang kerjanya sebagai operator di pabrik? Tanya kembali ulama tersebut. Tidak ada, jawab si rektor. Rektor tersebut mengangguk mulai mengerti maksud sang ulama.

Anda mulai paham maksud Saya? Ya, jawab si rektor.

Berapa lama pelajaran agama yang diberikan dalam seminggu? Kurang lebih 2-3 jam, jawab si rektor.

Sang ulama melanjutkan pesannya kepada si rektor, jika Anda ingin mencetak generasi yang cerdas, bermartabat, bermanfaat bagi bangsa dan agama, serta mendapatkan pekerjaan yang layak setelah lulus nanti, Anda harus merubah sistem pendidikan Anda dari orientasi dunia menjadi mengutamakan orientasi akhirat karena jika Kita berfokus pada akhirat inshaa Alloh dunia akan didapat. Tapi jika sistem pendidikan Anda hanya berorientasi pada dunia, maka dunia dan akhirat belum tentu akan didapat.

Pelajari Al-Qur'an karena orang yang mempelajari Al-Qur'an, Alloh akan meninggikan derajat orang tersebut di mata hamba-hambaNya. Itulah sebabnya Anda tidak akan menemukan orang yang hafidz Qur'an di negara Anda atau di negara manapun yang berprofesi sebagai tukang sapu atau buruh lepas walaupun orang tersebut tidak belajar sampai ke jenjang pendidikan yang tinggi karena Alloh yang memberikan pekerjaan langsung untuk para hafidz Qur'an. Hafidz Qur'an adalah salah satu karyawan Alloh dan Alloh sayang sama mereka dan akan menggajinya lewat cara-cara yang menakjubkan. Tidak perlu gaji bulanan tapi hidup berkecukupan.

Itulah pesan Sang Ulama kepada rektor tersebut. Mari kita didik diri dan keluarga kita agar senantiasa selalu membaca, mempelajari, dan menghapal Al-Qur'an agar hidup kita dimudahkan dan berkecukupan. Totalitas menjadi karyawan Alloh bukan hanya karyawan dari seorang manusia.

Semoga bermanfaat.

Silahkan dishare agar semakin banyak yang terinspirasi untuk mempelajari dan menghafal Al-Qur'an

toleransi dalam Islam itu

toleransi dalam Islam itu "bagimu agamamu & bagiku agamaku" | bukan dengan mengikuti bahkan meramaikan hari ibadah agama lain #saveouraqidah

jangan atas nama toleransi malah menggadaikan keyakinan sendiri | membuat aturan yang tak pernah Rasulullah lakukan #saveouraqidah

alasannya toleransi lantas menggabungkan diri dalam ibadah agama lain | sementara agamanya sendiri malas & enggan dipelajari #saveouraqidah

menghormati pemeluk agama lain bukan dgn menggadaikan agama sendiri | banyak cara yg bisa digunakan untuk menghormati mereka #saveouraqidah

Muslim itu hrus punya prinsip & prinsipnya harus diketahui orang | bila tidak kita akan terus-terusan punya rasa "nggak enak" #saveouraqidah

"kan gak enak klo gak ngucapin selamat natal" | "kan gak enak gak dateng nikahan dia di gereja" | itulah nggak berprinsip =_= #saveouraqidah

"nggak enak nolak bos suruh pake topi sinterklas" | mereka aja ragu-ragu sinterklas ada, malah kita ikut-ikutan takhayul #saveouraqidah

jelaskan secara sopan dan lembut prinsip kita | baik itu pada orang Muslim atau non-Muslim | insyaAllah mereka akan memahami #saveouraqidah

bila diajak mengikuti ibadah agama lain sampaikan dgn baik2 bhwa itu bukan cara kita | dan sampaikan apresiasi lain kepadanya #saveouraqidah

"gue kawin bsk bro, di gereja, dtg ya" | o.. sori bro, kl itu gue g bisa, maaf ya bro! | besoknya anterin dah kado kerumahnya #saveouraqidah

"kryawan semua bpk undang ke pesta natal bsk di kntor ya!" | wah, maaf pak, saya g ikut rayain natal, saya izin y pak | beres #saveouraqidah

smakin kita takut & khawatir nyatain prinsip agama kita | smakin kita gak nyaman & "gak enakan" | akhirnya kita jg jdi korban #saveouraqidah

sampaikan aja apa adanya dengan baik-baik, jangan sewot dan ngamuk | woles aja | klo temenmu, bosmu baik, dia pasti paham kok #saveouraqidah

lha gimana kalo temenmu sewot lalu kamu dituduh nggak toleran? | kamu tetep aja woles | berarti dia nggak cocok jadi temenmu #saveouraqidah

lha gimana kl bosmu ngamuk lalu km dipecat? | ya woles aja | cepet atau lambet kmu bakal dipecat juga kalo bosmu model begitu #saveouraqidah

tapi pengalaman banyak orang lain juga nggak gitu | kadang-kadang orang aja yang terlalu takut hal-hal yang belum terjadi #saveouraqidah

agamamu itu Islam & Allah Tuhanmu itu Maha Kaya dan Maha Mampu | kalau kamu sudah senangkan Dia | dunia semua dikasi sama Dia #saveouraqidah

kamu bisa nggak enak sama manusia padahal dia sama kayak kamu | tapi nggak pernah merasa nggak enak sama Allah pencipta-mu? #saveouraqidah

toleransi itu pengertian 2 belah pihak bkn hnya pngertian 1 pihak | kita tahu cara agama dia, dia jg hrs tahu cara agama kita #saveouraqidah

dan kembali lg tolerasi dlm Islam adlh membiarkan pemeluk agama lain melaksanakan apa yg mereka yakini | kita gak ikut-ikutan #saveouraqidah

tapi semua kembali kepada masing-masing sih | bisa aja kamu cari dalil-dalil maksa yang bolehin | ya.. hidup itu pilihan #saveouraqidah

"lakum dinukum wa liya din" | bagimu agamamu bagiku agamaku | that's tolerance #saveouraqidah

berikan dukunganmu melalui sosial media dengan ikut membagikan kartu kepada saudara seiman di link berikut, yang dapat di print di kota dan daerah masing masing.. http://tinyurl.com/saveouraqidah2

"Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia,
(tetapi) takutlah KEPADA KU" (Qs Al maidah ayat 44)

Tuesday 15 December 2015

Mempesona & Terpesona

Oleh : Ustadzah Arfah Ummu Faynan, Lc

Saudariku …
Inginkah kau selalu MEMPESONA di hadapan suamimu ?

1. Jagalah penampilanmu di hadapannya …
Jika kau tak mampu untuk tampil cantik sepanjang hari, setidaknya kau berusaha untuk mempercantik penampilanmu ketika akan beranjak ke tempat tidur bersama suamimu.

2. Jagalah ucapanmu …
Rendahkan suaramu, jangan kau bersuara keras & berkata ketus, terutama disaat dia marah, tahanlah amarahmu di hadapannya, bicarakan argumenmu kepadanya di lain waktu, ketika kalian tidak sedang dalam keadaan marah.

3. Jagalah perbuatanmu …
Berbuatlah apa yang disenangi suamimu, dan tinggalkan apa-apa yang tidak disenangi suamimu, selama hal-hal itu tidak melanggar syari’at.

4. Jangan pernah menolaknya di tempat tidur …
Jika kau sakit ringan, tetaplah turuti keinginannya, semoga Allah menyembuhkanmu dengan sebab keta’atanmu kepada suamimu.
Jika kau lelah, tetaplah penuhi keinginannya, semoga Allah memberi kekuatan kepadamu dengan sebab menyenangkan suamimu.
Jika kau sedang tidak mood, tetaplah ikuti keinginannya, semoga Allah memberikan kepadamu sesuatu yang lebih yang tidak kau capai sebelumnya, dengan sebab mengikuti keinginan suamimu.
Bahkan, tampakkanlah di hadapan suamimu, bahwa engkaulah yang selalu menginginkannya.

Saudariku …
Maukah kau tahu, agar engkau selalu TERPESONA dengan suamimu ?

1. Cintailah suamimu hanya karena Allah …
Jika kau mencintainya kerena ketampanannya, suatu saat nanti dia akan berubah menjadi tua,
Jika kau mencintainya karena hartanya, maka harta tak akan kekal,
Jika kau mencintainya karena kecerdasannya, suatu saat dia akan berubah menjadi pikun,
Jika kau mencintainya karena Din & Akhlaqnya, maka cinta karena Allah akan kekal & abadi.

2. Tundukkan pandanganmu kepada selain suamimu …
Karena dengan menundukkan pandanganmu, engkau mematuhi perintah Rabb-mu, dan kau akan lebih mencintai suamimu.

3. Dialah yang terindah …
Hilangkan pesona pria lain, jangan bandingkan suamimu dengan pria lain, jangan pernah memuji pria lain di hadapan suamimu, walaupun itu adalah seorang ustadz.
Dialah suami yang telah Allah halalkan untukmu. Sehebat apapun pria-pria lain, namun mereka bukanlah pasangan yang telah Allah halalkan untukmu.

4. Ingatlah selalu kebaikannya, lupakan keburukannya
Ingatlah selalu kelebihannya, lupakan kekurangannya, niscaya kau akan selalu ridha dengan suami yang telah Allah taqdirkan untukmu.

5. Dialah surgamu & nerakamu
قال صلى الله عليه وسلم: (فانظري أين أنت منه ، فإنما هو جنتك ونارك) صحيح الجامع 1509
Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Lihatlah kedudukanmu di sisi suamimu, karena sesungguhnya dia adalah surgamu & nerakamu”.

♻ Silahkan disebarluaskan

Wednesday 9 December 2015

Kisah Nyata: Pesankan Untukku Satu Kamar Di Neraka!

Oleh : Redaksi SalamDakwah
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh....
Saudara-saudariku....
Suatu hari, seorang gadis yang terpengaruh dengan cara hidup masyarakat Barat menaiki sebuah bis mini untuk menuju ke tujuan di wilayah Iskandariah.
Malangnya walaupun tinggal di bumi yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian gadis tersebut sangat menyolok mata. Bajunya agak tipis dan seksi hampir terlihat segala yang patut disembunyikan bagi seorang perempuan dari pandangan lelaki yang bukan mahramnya.
Gadis itu dalam usia sekitar 20 tahun.
Di dalam bis itu ada seorang tua yang dipenuhi uban menegurnya.
“Wahai pemudi! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang baik, yang sesuai dengan ketimuran dan adat serta agama Islam kamu, itu lebih baik daripada kamu berpakaian begini yang pastinya menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki…”, nasehat orang tua itu.
Namun, nasehat yang sangat bertepatan dengan tuntunan agama itu dijawab oleh gadis itu dengan jawaban mengejek,
“Siapakah kamu hai orang tua?
Apakah di tangan kamu ada kunci surga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di surga atau neraka?”
Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat mengiris perasaan orang tua itu, gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup dengan itu, si gadis lantas coba memberikan telepon genggamnya kepada orang tua tadi sambil melafadzkan kata-kata yang lebih dahsyat,
“Ambil handphone-ku ini dan hubungilah Allah serta tolong pesankan sebuah kamar di neraka jahannam untukku,” katanya lagi lantas ketawa terkekeh-kekeh tanpa mengetahui bahwasanya dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.
Orang tua tersebut sangat terkejut mendengar jawaban dari si gadis manis itu. Sayang wajahnya yang ayu tidak sama dengan perilakunya yang buruk.
Penumpang-penumpang yang lain turut terdiam ada yang menggelengkan kepala kebingungan.
Semua yang di dalam bis tidak menghiraukan gadis yang masih muda yang tidak menghormati hukum itu dan mereka tidak mau menasehatinya karena khawatir dia akan menghina agama dengan lebih parah lagi.
Sepuluh menit kemudian bis pun tiba di perhentian. Gadis seksi bermulut lancang tersebut didapati tertidur di muka pintu bis. Pemandu bis termasuk para penumpang yang lain membangunkannya tapi gadis tersebut tidak sadarkan diri. Tiba-tiba orang tua tadi memeriksa nadi si gadis. Sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya. Gadis itu telah kembali menemui Rabbnya dalam keadaan yang tidak disangka. Para penumpang menjadi cemas dengan berita yang menggemparkan itu.
Dalam suasana kalang kabut itu, tiba-tiba tubuh gadis itu terjatuh ke pinggir jalan. Orang-orang segera berbuat untuk menyelamatkan jenazah tersebut. Tapi sekali lagi mereka terkejut. Sesuatu yang aneh menimpa jenazah yang terbujur kaku di jalan raya. Mayatnya menjadi hitam seolah-olah dibakar api. Dua, tiga orang yang coba mengangkat mayat tersebut juga keheranan karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar begitu menyentuh tubuh si mayat. Akhirnya mereka memanggil pihak keamanan untuk mengurusi mayat itu.
Apakah keinginannya memesan sebuah kamar di neraka dikabulkan Allah? Naudzubillah…,
Sesungguhnya Allah itu Maha Berkuasa di atas segala sesuatu.
***
Saudara-saudariku,
Alangkah baiknya jika kisah nyata ini kita jadikan bahan renungan dan pelajaran kita sebagai seorang muslim. Jangan sekali-kali kita mempermainkan hukum Allah maupun sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dengan senda gurau atau dengan mengejek.
Semoga bermanfaat..
Sumber:
Majalah Mutiara Amaly vol. 21, hal. 8-9
Dishare/dinukil Oleh: Ustadz Fahruddin Nu'man, Lc حفظه الله

Tuesday 8 December 2015

MELEPAS SANDAL KETIKA MASUK KUBURAN

Pertanyaan: Apakah melepas sandal waktu di kuburan itu sunnah atau bid’ah?
Jawab: Disyariatkan bagi yang masuk kuburan untuk melepas kedua sandalnya, berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Basyir bin Al-Khashashiyyah radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan: Ketika aku berjalan mengiringi Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, ternyata ada seseorang berjalan di kuburan dengan mengenakan kedua sandalnya. Maka Nabi shallallahu alaihi was sallam mengatakan:
“Hai pemakai dua sandal tanggalkan kedua sandal kamu!”
Orang itu pun menoleh. Ketika dia tahu bahwa itu ternyata Rasulullah shallallahu alaihi was sallam, ia melepaskannya serta melemparkan keduanya. (HR. Abu Dawud)
Al-Imam Ahmad rahimahullah berkata: “Sanad hadits Basyir bin Al-Khashashiyyah bagus. Aku berpendapat dengan apa yang terkandung padanya kecuali bila ada penghalang.”
Penghalang yang dimaksudkan Al-Imam Ahmad adalah semacam duri, kerikil yang panas, atau semacam keduanya. Ketika itu, tidak mengapa berjalan dengan kedua sandal di antara kuburan untuk menghindari gangguan itu.
🏻 Allah subhanahu wa ta’ala-lah yang memberi taufiq, semoga shalawat dan salam-Nya tercurah atas Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi was sallam, keluarganya, dan para sahabatnya.
✔ Ditandatangani oleh Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Asy-Syaikh Abdurrazzaq Afifi, dan Asy-Syaikh Abdullah Ghudayyan. (Fatwa Al-Lajnah Ad-Da`imah, 9/123-124)

Thursday 3 December 2015

Istighfar si Tukang Roti & Doa yang Makbul


Dalam Kitab Shifatus Shafwah karangan Ibnul Jauzi, dikisahkan tentang pengembaraan Imam Ahmad bin Hambal ke suatu negeri untuk suatu keperluan. Dalam perjalanan, beliau kemalaman dan menemukan sebuah masjid, beliau ingin menghabiskan malam di dalam masjid itu. Namun penjaga masjid tidak memperbolehkannya beristirahat di dalam masjid.
Sang penjaga tidak mengetahui bahwa yang dihadapinya adalah seorang ulama besar. Sementara Imam Ahmad juga tidak ingin memperkenalkan diri kepadanya. Kendati ketenaran Imam Ahmad sudah sampai di seluruh pelosok negeri, namun tak banyak orang mengenal sosok dan rupanya.
Untunglah, ketika itu melintas seorang pembuat dan penjual roti. Akhirnya tukang roti itu mengajak beliau untuk menginap di tempatnya, juga tanpa tahu bahwa tamunya ini adalah Imam Ahmad bin Hambal.
Ketika sampai di rumahnya, sang lelaki baik hati itu segera mempersiapkan tempat bermalam untuk Imam Ahmad dan mempersilahkan beliau istirahat. Sedangkan dia sendiri justru mulai bekerja dengan menyiapkan bahan-bahan pembuatan roti yang akan dijualnya esok hari.
Ternyata Imam Ahmad tidak langsung tidur, Ia malah memperhatikan segala gerak-gerik sang pembuat roti. Ada satu hal yang menarik perhatian beliau. Yakni, Ia senantiasa beristighfar dalam setiap aktivitas yang ia lakukan. Lidahnya selalu basah dengan istighfar.
Imam Ahmad merasa penasaran lalu bertanya, “Sejak kapan Anda selalu beristighfar tanpa henti seperti ini?”
Ia menjawab “Sejak lama sekali. ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya, hampir dalam segala kondisi.”
“Wahai tuan, apa fadhilah (keutamaan) yang tuan dapatkan dari amalan (selalu beristighfar) tersebut?” tanya Imam Ahmad penasaran.
Sang Tukang roti tersenyum. “Fadhilahnya, setiap do’a yang saya panjatkan kepada Allah selalu dikabulkan-Nya,” jawabnya.
“Tapi, ada satu do’a saya yang hingga saat ini belum dikabulkan Allah,” sambungnya.
Sang Imam semakin penasaran dan bertanya, “Apa gerangan doa yang satu itu?” Si lelaki saleh ini pun melanjutkan jawabannya dan berkata,
“Dari dahulu, saya berdo’a kepada Allah agar dipertemukan dengan Imam Ahmad bin Hanbal. Namun hingga saat ini, saya belum juga dipertemukan dengan beliau,” tutur Tukang roti itu.
Lalu, dengan takjub Imam Ahmad berkata, “Aku adalah Ahmad bin Hanbal. Demi Allah, aku benar-benar didatangkan oleh Allah kepadamu.”
Ternyata semua yang dialami Imam Ahmad hari itu, mulai dari kemalaman di kampung, diusir sang penjaga masjid, kemudian bertemu dengan tukang roti dijalanan, sampai menginap di rumahnya, rupanya itu semua hanya merupakan cara Allah untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang saleh.
Demikian dahsyatnya kekuatan istighfar, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala enggan untuk menolak do’a tukang roti yang dipanjatkan kepada-Nya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ أَكْثَرَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa memperbanyak istighfar (mohon ampun kepada Allah), niscaya Allah menjadikan baginya pada setiap kesedihannya jalan keluar dan pada setiap kesempitan ada kelapangan dan Allah akan memberinya rezeki (yang halal) dari arah yang tiada disangka-sangka.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
Wallahu’alam bish shawab…
oleh Abu Nabil

Saturday 21 November 2015

Sang Imam-pun menangis

Nu'man bin Tsabit  dikenal dengan sebutan Abu Hanifah, atau populer disebut Imam Hanafi, pernah berpapasan dengan anak kecil yg berjalan mengenakan sepatu kayu (terompah kayu).

Sang imam berkata :
Hati-hati, Nak dengan sepatu kayumu itu Jangan sampai kau tergelincir.

Bocah ini pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih atas perhatian Abu Hanifah.
Bolehkah saya tahu namamu, Tuan? tanya si bocah.
Nu'man namaku, Jawab sang imam.

Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-a'dhom. (Imam agung) itu..?? Tanya si bocah.

Bukan aku yang memberi gelar itu, Masyarakatlah yang berprasangka baik dan memberi gelar itu kepadaku.

"Wahai Imam, hati - hati dengan gelarmu.
Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka karena gelar...!

Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskan mu ke dalam api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya.

Ulama besar yang diikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis....
Imam Abu Hanifah bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.

Betapa banyak manusia tertipu karena jabatan, tertipu karena kedudukan, tertipu karena gelar, tertipu karena kemaqoman, tertipu karena status sosial...

Jangan sampai kita tergelincir... jadi angkuh dan sombong karena gelar, jabatan, status sosial dan kebesaran di dunia.

Pepatah mengatakan...
Sepasang tangan yang menarikmu kala terjatuh lebih harus kau percayai dari pada seribu tangan yg menyambutmu kala tiba di puncak kesuksesan.

Friday 20 November 2015

AGAR TERHINDAR DARI BAHAYA



Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam telah mengajarkan kepada kita doa-doa agar kita terhindar dari mara bahaya. Berikut dua doa berkaitan dengan hal tersebut:

★ HADIS PERTAMA

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَقُوْلُ فِي صَبَاحِ كُلِّ يَوْمٍ وَمَسَاءِ كُلِّ لَيْلَةٍ: بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ.

Tidaklah seorang hamba di setiap pagi dan sore hari mengucapkan doa:

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

“Dengan menyebut nama Allah, yang dengan nama-Nya segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan membahayakan, Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,“ sebanyak tiga kali, niscaya tidak ada sesuatupun yang dapat membahayakannya. (Hadis sahih riwayat at-Tirmidzi)

★ HADIS KEDUA

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ نَزَلَ مَنْزِلًا ثُمَّ قَالَ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ.

“Barang siapa singgah di suatu tempat kemudian ia mengucapkan doa:

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan,“ niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang dapat membahayakannya hingga ia meninggalkan tempatnya itu. (HR. Muslim)

☆ PETIKAN FAEDAH:

1. Keutamaan dan manfaat membaca dua doa tersebut.
2. Doa pertama merupakan zikir pagi dan petang yang dibaca sebanyak tiga kali. Adapun doa kedua dibaca ketika singgah di sebuah rumah atau di suatu tempat.
3. Keyakinan bahwa yang dapat mendatangkan manfaat dan mudarat adalah Allah ta’ala semata.
4. Penetapan bahwa Allah Maha mendengar lagi Maha penyayang.
5. Bolehnya berlindung kepada Allah dengan perantara kalimat-kalimat-Nya.

Silakan dihafalkan doa tersebut dan diamalkan. Semoga diberi taufik dan dimudahkan mengamalkannya. Aamiin.

✅ Bagian Indonesia
🏠 ICC DAMMAM KSA
📱 +966556288679
================
📅 [ 08/02/1437 H ]

SUAMI MALAS KERJA

✔️

Ada suami yang terlihat malas kerja, namun malah istri yang rajin kerja di pasar. Suami tidak memberi nafkah sama sekali pada keluarganya, padahal ia mampu untuk bekerja.

✅ Suami Wajib Mencari Nafkah

Perlu diketahui bahwa suami memberikan nafkah untuk istri dan anak. Nafkah pada istri ini wajib didahulukan dari nafkah pada kerabat lainnya. Nafkah pada orang tua dan kerabat barulah diwajibkan ketika mereka miskin dan tidak punya harta.

Adapun urutan mendahulukan nafkah pada istri daripada kerabat lainnya tidak disebutkan dalam Al-Qur’an. Hal ini disebutkan dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

ففي صحيح مسلم (997) عَنْ جَابِرٍ أن رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : ابْدَأْ بِنَفْسِكَ فَتَصَدَّقْ عَلَيْهَا ، فَإِنْ فَضَلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ أَهْلِكَ شَيْءٌ فَلِذِي قَرَابَتِكَ ، فَإِنْ فَضَلَ عَنْ ذِي قَرَابَتِكَ شَيْءٌ فَهَكَذَا وَهَكَذَا ، بَيْنَ يَدَيْكَ ، وَعَنْ يَمِينِكَ ، وَعَنْ شِمَالِكَ

Dalam Shahih Muslim (997), dari Jabir, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mulailah dari dirimu sendiri.
Sedekahkanlah untuk dirimu. Selebihnya dari itu untuk keluargamu (anak dan istrimu). Selebihnya lagi dari itu untuk kerabat dekatmu.
Selebihnya lagi dari itu untuk tujuan ini dan itu yang ada di hadapanmu, yang ada di kanan dan kirimu.”

Imam Nawawi menerangkan bahwa ada beberapa faedah dari hadits ini:

Hendaklah memulai memberi nafkah dari urutan yang disebutkan di atas.Jika kebutuhan dan keperluan saling bertabrakan, maka dahulukan mana yang lebih penting dari yang lainnya.
Yang afdhal untuk sedekah sunnah adalah disalurkan untuk jalan kebaikan dilihat dari maslahat. (Syarh Shahih Muslim

✅ Berdosa Jika Suami Enggan Mencari Nafkah

Iya, jelas berdosa.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوتُ ».

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seseorang cukup dikatakn berdosa jika ia melalaikan orang yang ia wajib beri nafkah.” (HR. Abu Daud no. 1692. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

✅ Keliru Jika Suami Malas Kerja dan Cuma Pasrah (Tawakkal)

Allah memang yang memberi rizki sebagaimana firman-Nya,

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”(QS. Hud: 6). Ibnu Hajar Al ‘Asqalani mengatakan, “Namun hal ini bukan berarti seseorang boleh meninggalkan usaha dan bersandar pada apa yang diperoleh makhluk lainnya. Meninggalkan usaha sangat bertentangan dengan tawakkal itu sendiri.” (Fath Al-Bari, 11: 305)

Imam Ahmad pernah ditanyakan mengenai seorang yang kerjaannya hanya duduk di rumah atau di masjid.
Orang yang duduk-duduk tersebut pernah berkata, ”Aku tidak mengerjakan apa-apa. Rizkiku pasti akan datang sendiri.”
Imam Ahmad lantas mengatakan, ”Orang ini sungguh bodoh.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri telah bersabda,

إِنَّ اللَّه جَعَلَ رِزْقِي تَحْت ظِلّ رُمْحِي

“Allah menjadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku.” (HR. Ahmad, dari Ibnu ‘Umar. Sanad hadits ini shahih sebagaimana disebutkan Al ‘Iroqi dalamTakhrij Ahaditsil Ihya’, no. 1581. Dalam Shahih Al Jaami’ no. 2831, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallamjuga bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakkal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rizki sebagaimana burung mendapatkan rizki.
Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang”.
Disebutkan dalam hadits ini bahwa burung tersebut pergi pada waktu pagi dan kembali pada waktu sore dalam rangka mencari rizki.
Para sahabat pun berdagang. Mereka pun mengolah kurma. Yang patut dijadikan qudwah (teladan) adalah mereka (yaitu para sahabat).” (Fath Al-Bari, 11: 305)

✅ Ingat, Mencari Nafkah itu Berpahala

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,

دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ

“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi, pen.)” (HR. Muslim no. 995).

Imam Nawawi membuat judul untuk hadits ini, “Keutamaan nafkah bagi keluarga dan hamba sahaya, serta dosa bagi orang yang melalaikan dan menahan nafkahnya untuk mereka”. Dalam Syarh Muslim (7: 82), Imam Nawawi mengatakan, “Nafkah kepada keluarga itu lebih afdhol dari sedekah yang hukumnya sunnah”.

Semoga para suami semakin semangat mencari nafkah untuk keluarganya.

Baca selengkapnya di :
http://rumaysho.com/12205-suami-malas-kerja.html

📝 Oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, Msc حفظه الله تعالى

📝 Repost oleh WA grup kajian Islamadina Keluarga Muslim: 08778 2400 868 & 0817 007 1531.
Silahkan berbagi kebaikan Islam.

Thursday 12 November 2015

Nama2 penuh berkah. Semoga anak2 kita "namanya sesuai karakternya" Aamiin

100 Nama Anak Laki-Laki Islam Yang Berarti Baik


Berikut ini adalah rangkaian nama bayi laki-laki Islam modern beserta artinya.

Abdul Falah Eka Cahya: hamba yang beruntung menjadi satu cahaya untuk sesama

Abdul Hadi Khabir: hamba Allah yang kaya dan sempurna

Abdullah Hafiz Dhiaurrahman: hambaNya yang bersinar penuh kasih dan menjadi pelindung bagi sesama

Abdullah Rafif: hambaNya yang berbudi pekerti

Abdullah Tahsin Pramudya: hamba Allah yang gemar memperbaiki dan bijaksana

Abdullah Umran Assunni: hamba Allah yang penuh dengan kemakmuran dan merupakan seorang ahli sunnah

Abdullah Majid Tsurayya: hamba Allah yang sangat mulia seperti gugusan bintang

Abdun Khabir Munawwir: hamba Allah yang sempurna dan bercahaya

Abi Shafwan Arifuddin: laki-laki yang berpikiran jernih dan memahami agama Islam

Abiyu Abdu Mubarak: hamba Allah yang mulia jiwanya dan diberkahi hidupnya

Addar Quthni Karim Izzatul: yang dimuliakan dan dihormati laksana imam perawi haddits

Adib Putra Haya: laki-laki yang berbudi baik dalam kehidupan

Aditya Irfanul Ad-Din: yang pandai dalam ilmu agama dan bijaksana

Aditya Zainul Muttaqin: pandai dan menjadi perhiasan bagi orang yang bertakwa

Adskhan Fahmi Fawwaz: ksatria yang memiliki pemahaman/wawasan luas dan selalu beruntung

Ahmad Ghulam Fahruddin: pemuda terpuji yang menjadi kebanggan agama

Ahmad Makarim Hakim: laki-laki yang terpuji, mulia hidupnya, dan penuh kebijaksanaan

Amiruddin Adlan Mahasin: pemimpin agama yang adil dan penuh kebaikan

Amiruddin Majid Ubaidillah: hamba Allah yang sangat mulia dan merupakan pemimpin agama Islam

Anwar Ulumuhul Kabir: laki-laki dengan berbagai ilmu, bercahaya, dan sempurna

Arif Tamam Aziz: laki-laki perkasa yang sangat sempurna kebijaksanaannya

Arif Umran Tajuzzaman: laki-laki bijaksana yang penuh dengan kemakmuran dan merupakan mahkota zaman

Ashim Shalih Taqiyyuddin: laki-laki shaleh yang menjauhi maksiat dan sangat bertaqwa dalam agama

Aziz Manshur Umair: laki-laki yang sangat perkasa dan seorang prajurit yang menang laksana Umair

Azzam Tsawab Mustaqim: yang berniat baik, menempuh jalan yang lurus, dan mendapatkan pahala karenanya

Bagas Marwan Alauddin:  laki-laki yang kuat dan mulia dengan urusan yang lurus

Daffa Jihad Fisabilillah: pria yang kuat bertahan dalam perjuangan di jalan Allah

Daffa Karim Ansharri:  laki-laki penyayang dan mulia yang memiliki pertahanan yang kuat

Daffa Shadiq Nasrullah: laki-laki yang jujur dan pertahanan imannya kuat, serta mendapat pertolongan dari Allah

Faisal Hanif Mufida: laki-laki muslim yang berguna dan dapat memisahkan antara haq dan bathil

Fauzi Alimuddin: sang pemenang yang penuh dengan ilmu agama Islam

Ghani Putra Mubarak: anak laki-laki yang diberkahi kemewahan

Gilang Ayyasy Umran: laki-laki yang bercahaya terang dan panjang umur serta hidupnya penuh kemakmuran

Habibi Eka Hadaya: laki-laki kesayangan pertama sebagai hadiah dari Allah

Hadil Zayan Muntasir:  laki-laki juara yang sangat elok wajahnya dan dijadikan tuntunan bagi sesama

Hasib Ghandur Dzulhannan: pemuda rupawan yang berketurunan mulia dan penuh kasih sayang antar sesama

Imam Nur Mahardika: pemimpin umat yang berilmu dan menjadi cahaya

Irfan Yusran:  yang berpengetahuan dan memiliki kekayaan

Javier Aktam Khairullah: kebaikan dari Allah yang terang dan mulia

Jinan Makarim Safaraz: laki-laki bagaikan taman yang mulia dan dihormati

Jufri Rijal Sajana: laki-laki bijaksana dan kuat laksana seekor singa

Jundullah Ulya Ar-Rabih: prajurit yang mulia dan tinggi kedudukannya serta sangat beruntung

Kamil Putra Majid: anak laki-laki yang memiliki sifat baik dan terpuji

Karim Abdullah Ushaim:  hamba Allah yang sangat mulia dan terpelihara dari keburukan

Karim Malik Syihabun: berdaulat dan  mulia seperti bintang

Karim Tabi Al-Wafi: pengikut ajaran islam yang mulia dan memancarkan kesempurnaan

Khabir Ulwan Shiddiq: laki-laki yang tinggi kedudukannya, terpuji sifat benarnya, serta ahli dalam bidangnya

Khairuddin Mufid Hanan: anak laki-laki yang dikaruniai dan memberi manfaat bagi sesama untuk kebaikan agama

Lutfhi Hadi Hamizan:  laki-laki lembut nan cerdik dan selalu mendapat petunjuk

Majid Ashim Shalih: laki-laki yang sangat mulia dan jauh dari maksiat serta baik perilakunya

Malik Abdu Al-Hadi: hambaNya yang berdaulat dan selalu diberi petunjuk oleh Allah SWT

Misbah Sa’dan Wibowo: laki-laki bijaksana yang menyinari hati orang-orang dan membahagiakan

Mudrik Sava Zorina:  laki-laki berilmu yang penuh dengan ketenangan dan kemakmuran

Mufid Sa’dan Al-Ihsan: pemberi manfaat yang penuh dengan kebaikan dan selalu dapat membahagiakan

Muhammad Azzam Nurwahid: yang terpuji laksana Muhammad, berkemauan baik, dan menjadi cahaya utama

Muhammad Rafa Azka Putra: anak lelaki yang suci, membawa kebahagiaan, dan insya Allah terpuji akhlaknya laksana nabi Muhammad

Munir Amzari: lelaki yang mendapatkan cahaya kemuliaan

Mustain Rusydan Al Afsari: laki-laki yang meminta pertolongan dalam menunjukkan jalan lurus bagi sesamanya, untuk menjadi lebih baik

Nafis Karim Rahman: laki-laki berharga serta mendapat kemuliaan dari Allah Yang Maha Pengasih

Nara Jayyid Uzmah: orang baik yang mendapat keagungan dari Allah SWT

Naufal Nasrun Hakim: pemuda tampan yang senang menolong dan bijaksana (adil)

Naufal Zumarullah Ulyaddin: pria yang diberi ketampanan olehNya dan menjadi pemuka agama

Naufal Khabir Mustain: pria tampan dan sempurna yang selalu diberi pertolongan olehNya

Naufal Tsawab Mustaqim: pemuda tampan yang mendapat pahala karena jalannya lurus (mengikuti Allah)

Putra Amin Dzulhilmi: anak laki-laki yang sabar dan sebagai penjaga amanah yang baik

Putra Ghazy Fadhilah: pejuang laki-laki yang utama

Putra Juhlan Muammar: laki-laki yang mulia dan berumur panjang

Putra Khawas Syarafu: anak lelaki mulia yang beramal dengan ikhlas

Putra Mahasin Tamam: anak laki-laki sempurna yang penuh dengan kebaikan

Putra Tamam Mushoddiq: anak laki-laki yang mempercayai Allah dan sangat sempurna

Rahmat Gibran Ramadhan: anak pandai yang merupakan nikmat dari Allah di bulan suci Ramadhan

Raihan Putra Salman: laki-laki yang wangi dan penuh dengan keselamatan

Rijal Daffa Mubarak: laki-laki yang dikaruniai pertahanan yang sangat kuat

Robih Wahid Rodhya: yang beruntung dan sangat dermawan, serta penuh keikhlasan dalam berbagai hal

Rusydan Rustam Taqiyyuddin: laki-laki berani yang berada di jalan lurus dan sangat bertakwa dalam agama

Rusydi Uzmah Al-Hakim:  laki-laki yang mendapatkan petunjuk dan keagungan dari Allah Yang Maha Bijaksana

Sakya Najid Al-Hadi: laki-laki gagah berani sebagai penyejuk dan membahagiakan

Shadiq Aziz Mahasin: laki-laki jujur yang sangat agung dan penuh dengan kebaikan

Shadiq Izzatul Aziz: jujur, dihormati, dan agung

Shakti Marwan Maqamul: seseorang dengan energi besar yang menjadi wadah untuk meluruskan suatu urusan

Sharimul Abdun Ulumuhul: hamba Allah yang membela untuk kebaikan dan mempunyai banyak ilmu

Shofwan Ulya Izzulhayat: laki-laki dengan cinta tulus yang utama dan hidupnya penuh dengan kemuliaan

Sina Ulya Shihabuddin: semoga menjadi sepertI bapak kedokteran Islam  dan mulia seperti meteor agama

Syarif Abdul Hamid: hambaNya yang terpuji dan terhormat

Tamim Nara Khabiruddin: sosok yang kuat dan baik dalam memahami agama

Tsaqib Shafwan Nasruddin: menolong agama dengan cinta yang tulus dan tepat

Tsauban Rizqullah Ad-Din: laki-laki yang berkumpul dalam kebaikan dan mendapatkan rezeki berlimpah dan berguna bagi agamanya

Tsauban Shadiq Hasan:  laki-laki baik yang sangat jujur dan selalu berkumpul dengan kebaikan

Tsawab Rodhya Shaibun: yang mendapat pahala, ikhlas memberi, serta sangat tepat perhitungannya

Ubaidillah Majid Al-Munir: hamba Allah yang bercahaya dan mulia

Ulwan Rusydi Abdun: laki-laki yang tinggi kedudukannya dan menunjukkan jalan yang benar, serta termasuk hamba terbaikNya

Utsman Shorim Muntasir: nama khalifah ketiga yang mempunyai keberanian tinggi dalam membela agama dan menang melawan keburukan

Wahid Aziz Tsawab: laki-laki dermawan yang mendapat pahala dari kebaikan yang agung

Wahid Karimuddin:  lelaki dermawan dan mulia dalam agamanya

Wahid Khairullah Shahibu: laki-laki yang dermawan dan mendapatkan kebaikan dari Allah

Wahid Syarifuddin: lelaki dermawan yang menjadi keutamaan bagi agama Islam

Wali Misbah Makarim: laki-laki mulia yang melindungi dan menjadi penerang untuk sesama

Yahya Tamam Wahib: karena memberi/menolong menjadi kebahagiaan yang sempurna baginya

Yazid Makarim Alim: laki-laki yang berilmu dan selalu bertambah kemuliaannya

Zuhdi Maimun Mansur: yang zuhud dan diberkahi dengan kemenangan

Silahkan sebarkan ke teman2 kalian...

@duniaremaja
@akbarnm
@dakwahislamid

Thursday 5 November 2015

ITULAH MENGAPA ALLAH MENIKAHKANMU DENGANNYA

Oleh : Kiki Barkiyah

Mungkin suamimu tak pandai berkata apalagi merayu dengan romantisme karya sastra...
Tapi mungkin dengan cara itulah Allah menjaga lisannya...
Menjauhkannya dari fitnah dunia yang tak halal baginya...

Mungkin suamimu tak pandai berkata..
Tapi heningnya menahan kita banyak bicara..
Memutus rantai kalimat sanggahan yang lahirkan perkara..
Sehingga keseimbangan suasana lebih terjaga..

Andai saja Allah ciptakan sebaliknya, mungkin rumahmu bagai arena tarung laga
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu tak berparas mempesona
Apalagi secantik selebritis di warta berita..
Tapi mungkin lisannya selalu berucap kata mutiara yang terpancar dari jiwa yang terjaga...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin hatimu tak tenang saat jauh darinya
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin suamimu bukanlah saudagar kaya yang membawa pulang limpahan laba hasil usaha...
Namun meskipun besarannya begitu sederhana...
Mungkin ia selalu menjaga kehalalan apa yang dibawa..

Mungkin suamimu bukanlah pejabat yang bertahta, yang dihormati dan dipuja bawahannya
Tapi mungkin dibalik kedudukannya yang biasa, ia mampu menjadi imam bagi keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya,
Mungkin belum tentu ia miliki derajat takwa
Ah..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa yang masakannya selezat pujasera...
Tapi mungkin ia pandai mendidik buah hatinya, memahat pribadi yang berkarater mulia.

Mungkin istrimu bukanlah koki istimewa,
Yang terkadang masakannya itu-itu saja
Tapi mungkin ia pandai mengatur alokasi harta, sehingga pemberianmu tak terhambur percuma

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin kecintaanmu akan terlalu berlebih padanya...
Melebihi cintamu pada Allah sang pemberi karunia..
Ah.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat kau melakukan semuanya
Tapi mungkin ia sabar membantumu... meringankan pekerjaan rumah tangga..
Sehingga semua terlaksana dengan kerja sama..

Mungkin suamimu tak pandai terlibat merawat anaknya...
Sehingga terlihat minim perannya dalam keluarga...
Tapi mungkin ia sangat keras bekerja
Sehingga nafkah telah cukup terpenuhi lewat dirinya...

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin banyak para gadis menanti dipinang menjadi yang kedua
Jika suamimu terlalu sempurna...
Aaa.... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Tak mampu menyulap rumah menjadi rapi tertata...
Tapi mungkin ia begitu cerdas menguasai matematika...
Sehingga anak yang cerdas dalam eksakta terlahir dari rahimnya karena genetika...

Mungkin istrimu tak mahir dalam mengurus rumah tangga..
Menambah sedikit tugasmu dalam membantunya bekerja..
Tapi mungkin ia begitu taat dalam beragama..
Membimbing anak-anak dalam kerangka syariat agama...
Sehingga meringankan kewajibanmu dalam membimbing keluarga

Andai saja Allah menciptakan sebaliknya
Mungkin engkau merasa tugasmu telah tertunai sempurna..
Cukup sekedar menyempurnakan nafkah keluarga
Aaa..... itulah mengapa Allah menikahkanmu dengannya

Percayalah......
Selalu ada kebaikan dalam setiap ketetapan Allah Sang Sutradara
Maka temukanlah sebanyak-banyaknya rahasia dibaliknya..
Agar engkau mengerti mengapa Allah menikahkanmu dengannya...

Jikalau engkau masih sulit menemukan jawabannya...
Gantilah kaca matamu dengan kacamata syukur atas segala karunia...

Adalah hakmu jika engkau berharap Khadijahmu menjadi lebih sempurna...
Asalkan kau siap membimbingnya dengan menjadi Muhammad baginya.

#RZMuhasabah

Thursday 22 October 2015

Waspadalah terhadap kesedihan atau gundah gulana.


�� Berkata al imam ibnul qayyim rahimahullah :

Tidaklah datang kata al huzn /kesedihan didalam al qur an kecuali dalam keadaan dilarang darinya sebagaimana dalam firman allah ta ala :

ولا تهنوا ولا تحزنوا

" dan janganlah kalian merasa hina dan jangan pula kalian bersedih ".

Dan dalam keadaan dinafikan sebagaimana firman allah :

فلا خوف عليهم ولا هم يحزنون

" maka tidak ada ketakutan dan tidak pula ada kesedihan pada diri mereka ".

Dan rahasia dibalik perkara ini bahwasanya al huzn atau kesedihan itu merupakan sesuatu yang paling di sukai oleh syaithan, yaitu dia menimpakan kesedihan pada seorang hamba yang mukmin untuk memutus dan menghentikan jalannya.

Sungguh nabi shallallahu alaihi wasallam telah meminta perlindungan kepada allah darinya  sebagaimana doa beliau

اللهم اني اعوذبك من الهم والحزن

" Ya allah aku berlindung kepadamu dari kegelisahan dan kesedihan ".

Oleh karena itu ibnul qayyim mengatakan : kesedihan itu akan melemahkan hati, melemahkan tekat dan memudlaratkan kehendak manusia, dan tidaklah ada sesuatu yang paling di sukai oleh syaithan daripada menjadikan seorang mukmin bersedih..
Oleh karena iru bergembiralah dan optimislah serta baikkan sangkaan terhadap allah, dan kuatkan keyakinanmu dengan apa yang ada di sisi allah, bertawakkallah kepadanya dengan itu semua kalian akan mendapati kebahagiaan dan keridhlaan di semua keadaan...

��Ustadz Hannan bahannan Hafidzhahullah
_________________________

��WA Syi'ar Tauhid : +6281281085959

Wednesday 21 October 2015

#Self reminder #Aku Terbangun


Langsung baca materi tausyiah dari teman. 

⚡Renungan Pagi...

"Jika bisnis tidak dijadikan wasilah, maka bisnis akan  menjadi masalah"

Bayangkan apa jadinya Anda  jika bisnis yg Anda jalankan ini menjadi sumber masalah utama dalam kehidupan Anda. Anda semakin...
�� jauh dari Allah
�� lupa kepada Allah
�� mengantarkan kita kpd neraka Allah
�� jauh dg keluarga
�� tidak pandai bersyukur
�� terus-terusan bermaksiat
�� enggan beribadah
�� enggan berdoa
�� malas berikhtiar
�� sombong dan riya
�� dan sejenisnya

Apakah Anda menginginkan hal-hal seperti tersebut di atas ?
Kami yakin jawabannya adalah TIDAK!

Mulai sekarang, mantapkanlah hati Anda bhw bisnis hanya sekedar wasilah (jalan), tujuannya adalah Lillah (Allah).

Pada akhirnya juka Anda jadikan bisnis ini sbg wasilah, maka Anda memiliki waktu yg cukup untuk...
�� makin dekat dg Allah
�� makin ingat sama Allah
�� makin sayang dg keluarga
�� makin banyak bersyukur
�� makin jauh dr kemaksiatan
�� makin rajin beribadah
�� makin rajin berdoa
�� makin rajin ikhtiar
�� selalu membantu sesama
�� selalu melibatkan Allah dlm setiap langkah

Ingat, bisnis kita hanya menjadi alat bantu bagi kita utk memiliki Penghasilan yg lebih baik dr sebelumnya, bukan utk membuat kita menjadi sombong, apalagi sampai kita menganggap bahwa uang dan harta adalah segalanya, tidak demikian.

Kita tentunya ingin agar bisa bersama-sama berjuang utk menjadi pribadi yg bs terus menebar manfaat antar sesama dan semakin dekat dengan-Nya...

"Bisnis yg paling bagus bukan hanya bisnis yg menghasilkan uang saja, tapi jg yg SEMAKIN MENDEKATKAN OWNERNYA DENGAN TUHANNYA"

Tuesday 20 October 2015

Kiriman dari Bpk Joni Hermana (Rektor ITS) di Grup 1 Masjid Al-Irsyad :

~ Wanita Syi'ah Yang Malang - Kisah Nyata Dari Bandung ~

Untuk kedua kalinya wanita itu pergi ke dokter Hanung, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin di kota Bandung. Sore itu ia datang sambil membawa hasil laboraturium seperti yang diperintahkan dokter dua hari sebelumnya. Sudah beberapa Minggu dia mengeluh merasa sakit pada waktu buang air kecil (drysuria) serta mengeluarkan cairan yang berlebihan dari vagina (vagina discharge).

Sore itu suasana di rumah dokter penuh dengan pasien. Seorang anak tampak menangis kesakitan karena luka dikakinya, kayaknya dia menderita Pioderma. Disebelahnya duduk seorang ibu yang sesekali menggaruk badannya karena gatal. Di ujung kursi tampak seorang remaja putri melamun, merenungkan akne vulgaris (jerawat) yang ia alami.

Ketika wanita itu datang ia mendapat nomor terakhir. Ditunggunya satu per satu pasien yang berobat sampai tiba gilirannya. Ketika gilirannya tiba, dengan mengucap salam dia memasuki kamar periksa dokter Hanung. Kamar periksa itu cukup luas dan rapi. Sebuah tempat tidur pasien dengan penutup warna putih. Sebuah meja dokter yang bersih. Dipojok ruang sebuah wastafel untuk mencuci tangan setelah memeriksa pasien serta kotak yang berisi obat-obatan.

Sejenak dokter Hanung menapat pasiennya. Tidak seperti biasa, pasiennya ini adalah seorang wanita berjilbab rapat. Tidak ada yang kelihatan kecuali sepasang mata yang menyinarkan wajah duka. Setelah wawancara sebentar (anamnese) dokter Hanung membuka amplop hasil laboratorium yang dibawa pasiennya. Dokter Hanung terkejut melihat hasil laboratorium. Rasanya ada hal yang mustahil. Ada rasa tidak percaya terhadap hal itu. Bagaimana mungkin orang berjilbab yang tentu saja menjaga kehormatannya terkena penyakit itu, penyakit yang hanya mengenai orang yang sering berganti-ganti pasangan seksual.

Dengan wajah tenang dokter Hanung melakukan anamsese lagi secara cermat.

# “Saudari masih kuliah?”
# “Masih Dok”
# “Semester berapa?”
# “Semester tujuh Dok”
# “Fakultasnya?”
# “Sospol”
# “Jurusan komunikasi massa ya?”

Kali ini ganti pasien terkahir itu yang kaget. Dia mengangkat muka dan menatap dokter Hanung dari balik cadarnya.

# “Kok dokter tahu?”
# “Aah,…….. tidak, hanya barang kali saja!”

Pembicaraan antara dokter Hanung dengan pasien terakhirnya itu akhirnya seakan-akan beralih dari masalah penyakit dan melebar kepada persoalan lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah penyakit itu.

# “Saudari memang penduduk Bandung ini atau dari luar kota?”

Pasien terkahirnya itu tampaknya mulai merasa tidak enak dengan pertanyaan dokter yang mulai menyimpang dari masalah-masalah medis itu. Dengan jengkel dia menjawab.

# “Ada apa sih Dok …. Kok tanya macam-macam?”
# “Aah enggak,… barangkali saja ada hubungannya dengan penyakit yang saudari derita!”

Pasien terkahir itu tampaknya semakin jengkel dengan pertanyaan dokter yang kesana-kemari itu. Dengan agak kesal ia menjawab:

# “Saya dari Pekalongan”
# “Kost-nya?”
# “Wisma Fathimah, jalan Alex Kawilarang 63”
# “Di kampus sering mengikuti kajian islam yaa”
# “Ya, … kadang-kadang Dok!”
# “Sering mengikuti kajian Bang Jalal?”

Sekali lagi pasien itu menatap dokter Hanung.

# “Bang Jalal siapa?”
Tanyanya dengan nada agak tinggi.

# “Tentu saja Jalaluddin Rahmat! Di Bandung siapa lagi Bang Jalal selain dia… kalau di Yogya ada Bang Jalal Muksin”

# “Ya,…. kadang-kadang saja saya ikut”
# “Di Pekalongan,… (sambil seperti mengingat-ingat) kenal juga dengan Ahmad Baraqba?”

Pasien terakhir itu tampak terkejut dengan pertanyaan yang terkahir itu, tetapi dia segera menjawab

# “Tidak! Siapa yang dokter maksudkan dengan nama itu dan apa hubungannya dengan penyakit saya?”

Pasien terakhir itu tampak semakin jengkel dengan pertanyaan-tanyaan dokter yang semakin tidak mengarah itu. Tetapi justru dokter Hanung manggut-manggut dengan keterkejutan pasien terakhirnya. Dia menduga bahwa penelitian penyakit pasiennya itu hampir selesai.

Akhirnya dengan suara yang penuh dengan tekanan dokter Hanung berkata,

# “Begini saudari, saya minta maaf atas pertanyaan-pertanyaan saya yang ngelantur tadi, sekarang tolong jawab pertanyaan saya dengan jujur demi untuk therapi penyakit yang saudari derita,…”

Sekarang ganti pasien terakhir itu yang mengangkat muka mendengar perkataan dokter Hanung. Dia seakan terbengong dengan pertanyaan apa yang akan di lontarkan oleh dokter yang memeriksanya kali ini.

# “Sebenarnya saya amat terkejut dengan penyakit yang saudari derita, rasanya tidak mungkin seorang ukhti mengidap penyakit seperti ini”
# “Sakit apa Dok?”.

Pasien terakhir itu memotong kalimat dokter Hanung yang belum selesai dengan amat penasaran.

# “Melihat keluhan yang anda rasakan serta hasil laboratorium semuanya menyokong diagnosis gonore, penyakit yang disebabkan hubungan seksual”.

Seperti disambar geledek perempuan berjilbab biru dan berhijab itu, pasien terakhir dokter Hanung sore itu berteriak,

# “Tidak mungkin!!!”

Dia lantas terduduk di kursi lemah seakan tak berdaya, mendengar keterangan dokter Hanung. Pandang matanya kosong seakan kehilangan harapan dan bahkan seperti tidak punya semangat hidup lagi.

Sementara itu pembantu dokter Hanung yang biasa mendaftar pasien yang akan berobat tampak mondar-mandir seperti ingin tahu apa yang terjadi. Tidak seperti biasanya dokter Hanung memeriksa pasien begitu lama seperti sore ini. Barangkali karena dia pasien terakhir sehingga merasa tidak terlalu tergesa-gesa maka pemeriksaannya berjalan agak lama. Tetapi kemudian dia terkejut mendengar jerit pasien terakhir itu sehingga ia merasa ingin tahu apa yang terjadi.

Dokter Hanung dengan pengalamannya selama praktek tidak terlalu kaget dengan reaksi pasien terakhirnya sore itu. Hanya yang dia tidak habis pikir itu kenapa perempuan berjilbab rapat itu mengidap penyakit yang biasa menjangkiti perempuan-perempuan rusak. Sudah dua pasien dia temukan akhir-akhir ini yang mengidap penyakit yang sama dan uniknya sama-sama mengenakan busana muslimah. Hanya saja yang pertama dahulu tidak mengenakan hijab penutup muka seperti pasien yang terakhirnya sore hari itu. Dulu pasien yang pernah mengidap penyakit yang seperti itu juga menggunakan pakaian muslimah, ketika didesak akhirnya dia mengatakan bahwa dirinya biasa kawin mut’ah. Pasiennya yang dahulu itu telah terlibat jauh dengan pola pikir dan gerakan Syi’ah yang ada di Bandung ini. Dari pengalaman itu timbul pikirannya menanyakan macam-macam hal mengenai tokoh-tokoh Syi’ah yang pernah dia kenal di kota Kembang ini dan juga kebetulan mempunyai seorang teman dari Pekalongan yang menceritakan perkembangan gerakan Syi’ah di Pekalongan. Beliau bermaksud untuk menyingkap tabir yang menyelimuti rahasia perempuan yang ada didepannya sore itu.

# “Bagaimana saudari,… penyakit yang anda derita ini tidak mengenali kecuali orang-orang yang biasa berganti-ganti pasangan seks. Rasanya itu tidak mungkin terjadi pada seorang muslimah seperti diri anda. Kalau itu masa lalu saudari baiklah saya memahami dan semoga dapat sembuh, bertaubatlah kepada Allah, … atau mungkin ada kemungkinan lain,…?”

Pertanyaan dokter Hanung itu telah membuat pasien terakhirnya mengangkat muka sejenak, lalu menunduk lagi seperti tidak memiliki cukup kekuatan lagi untuk berkata-kata. Dokter Hanung dengan sabar menanti jawaban pasien terakhirnya sore itu. Beliau beranjak dari kursi memanggil pembantunya agar mengemasi peralatan untuk segera tutup setelah selesai menangani pasien terakhirnya itu.

# “Saya tidak percaya dengan perkataan dokter tentang penyakit saya!” katanya terbata-bata.

# “Terserah saudari,… tetapi toh anda tidak dapat memungkiri kenyataan yang anda sandang-kan?”

# “Tetapi bagaimana mungkin mengidap penyakit laknat tersebut sedangkan saya selalu berada di dalam suasana hidup yang taat kepada hukum Allah?”

# “Sayapun berprasangka baik demikian terhadap diri anda,… tetapi kenyataan yang anda hadapi itu tidak dapat dipungkiri?”

Sejenak dokter dan pasien itu terdiam. Ruang periksa itu sepi. Kemudian terdengar suara dari pintu yang dibuka pembantu dokter yang mengemasi barang-barang peralatan administrasi pendaftaran pasien. Pembantu dokter itu lantas keluar lagi dengan wajah penuh dengan tanda tanya mengetahui dokter Hanung yang menunggui pasien terakhirnya itu.

# “Cobalah introspeksi diri lagi, barangkali ada yang salah,… sebab secara medis tidak mungkin seseorang mengidap penyakit ini kecuali dari sebab tersebut”.

# “Tidak dokter,… selama ini saya benar-benar hidup secara baik menurut tuntunan syari’at islam,… saya tetap tidak percaya dengan analisa dokter!”.

Dokter Hanung mengerutkan keningnya men-dengar jawaban pasien terakhirnya itu. Dia tidak merasa sakit hati dengan perkataan pasiennya yang berulang kali mengatakan tidak percaya dengan analisanya. Untuk apa marah kepada orang sakit. Paling juga hanya menambah parah penyakitnya saja, dan lagi analisanya toh tidak menjadi salah hanya karena disalahkan oleh paiennya. Dengan penuh kearifan dokter itu bertanya lagi….

# “Barangkali anda biasa kawin mut’ah?”

Pasien terakhir itu mengangkat muka.

# “Iya dokter!” “Apa maksud dokter?”
# “Itukan berarti anda sering kali ganti pasangan seks secara bebas!”
# “Lho,… tapi itukan benar menurut syari’at Islam Dok!”

Pasien terakhir itu membela diri

# “Ooo,… jadi begitu,… kalau dari tadi anda mengatakan begitu saya tidak bersusah payah mengungkapkan penyakit anda. Tegasnya anda ini pengikut Syi’ah yang bebas berganti-ganti pasangan mut’ah semau anda. Ya itulah petualangan seks yang anda lakukan. Hentikan itu kalau anda ingin selamat”.

# “Bagaimana dokter ini, saya kan hidup secara benar menurut syari’at Islam sesuai dengan keyakinan saya, dokter malah melarang saya dengan dalih-dalih medis”.

Sampai disini dokter Hanung terdiam. Sepasang giginya terkatup rapat dan dari wajahnya terpancar kemarahan yang sangat terhadap perkataan pasien terakhirnya yang tidak punya aturan itu. Kemudian keluarlah perkataan yang berat penuh tekanan.

# “Terserah apa kata saudari membela diri,…. Anda lanjutkan petualangan seks anda. Dengan resiko anda akan berkubang dengan penyakit kelamin yang sangat mengerikan itu, dan sangat boleh jadi pada suatu tingkat nanti anda akan mengidap penyakit AIDS yang sangat mengerikan itu,…..atau anda hentikan dan bertaubat kepada Allah dari mengikuti ajaran bejat itu kalau anda menghendaki kesembuhan”.

# “Ma…maaf Dok, saya telah membuat dokter tersinggung!”

Dokter Hanung hanya mengangguk menjawab perkataan pasien terakhirnya yang terbata-bata itu.

# “Begini saudari,…tidak ada gunanya resep saya berikan kepada anda kalau toh tidak berhenti dari praktek kehidupan yang selama ini anda jalani. Dan semua dokter yang anda datangi pasti akan bersikap sama,…sebab itu terserah kepada saudari. Saya tidak bersedia memberikan resep kalau toh anda tidak mau berhenti”.

# “Ba…BBaik Dok,…Insya Allah akan saya hentikan!”

Dokter Hanung segera menuliskan resep untuk pasien yang terakhirnya itu, kemudian menyodorkan kepadanya.

# “Berapa Dok?”
# “Tak usahlah,…saya sudah amat bersyukur kalau anda mau menghentikan cara hidup binatang itu dan kembali kepada cara hidup yang benar menurut tuntunan yang benar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Saya relakan itu untuk membeli resep saja”.

Pasien terakhir dokter Hanung itu tersipu-sipu mendengar jawaban dokter Hanung.

# “Terimah kasih Dok,…permisi!”

Perempuan itu kembali melangkah satu-satu di peralatan rumah Dokter Hanung. Ia berjalan keluar teras dekat bougenvil biru yang seakan menyatu dengan warna jilbabnya. Sampai digerbang dia menoleh sekali lagi ke teras, kemudian hilang di telan keramaian kota Bandung yang telah mulai temaran di sore itu.

Sumber: Buku Mengapa Kita Menolak Syi’ah, Hal.254-256, dikutip dari ASA edisi 5, 1411 H.
Dikutip dari : http://haulasyiah.wordpress.com/2009/08/28/akhir-petualangan-si-pasien-terakhir/

"Dan tidaklah Kami menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri." (QS. Az-Zukhruf)

Semoga Bermanfaat ��
✋ Silahkan dishare....berbagi utk keselamatan keluarga temans...

Tuesday 13 October 2015

⛔ Metode syiah utk merekrut seseorg utk menjadi pengikutnya ❎

-. Pertama akan ditanyakan apakah anda muslim..?
-. Jika anda muslim apakah anda mencintai Rasulullaah..?
-. Yg benar.. apakah anda mencintai rasulullah..? Buktinya mana..?
-. Kalau anda mencintai keluarga Rasulullaah kok anda diam aja ketika HAK RASULULLAAH DAN KELUARGANYA DIRAMPAS..?
MUSLIM APA ANDA INI..??!
Yg belum mengenal syiah tentu akan kelabakkan dgn kemasan seperti ini.
Inilah senjata awal yg dipakai.. Ketika sasaran yg dimaksud mulai bimbang maka akan dihujani lagi dgn manipulasi sejarah islam yg.. Jujur aja.. Penuh dgn spirit kebencian atas terdholiminya Rasulullaah dan keluarganya oleh ummat islam sepeninggal beliau.

Tanpa dasar pemahaman islam yg benar maka biasanya sasaran akan "terbakar"..
Yah pastilah...
Siapa sih muslim yg gk marah ketika Rasulullah dan keluarganya dikhianati..?

Itulah mengapa para pengikut aliran tersebut rata2 anak muda yg cerdas dibidang akademisi namun dangkal aqidah sehingga pondasinya tidak siap ketika berhadapan di wilayah ini.

Ketika sasaran telah masuk, maka metode selanjutnya adalah penggiringan bahwa ajaran islam yg kita pakai sekrg bukanlah murni ajaran islam dari baginda Rasul. Ajaran islam yg kita pakai sekarang adalah dari para sahabat pengkhianat rasul yg oleh kaum syiah disebut dedengkotnya adalah sayidina Aisyah istri Rasulullaah dan para khulafaur rasyidin minus sayidina Ali.

Ketika sampai pada fase tsb, tentu akan sangat manusiawi jika sasaran menjadi penasaran jika islam yg kita anut bukan sesuai ajaran Rasulullah.. lantas seperti apakah ajaran islam yg murni..?

Dan jawaban mereka ajaran islam yg murni hanya ada pada sayidina Ali bin Abu Thalib. (kaum syiah tidak pernah menyebutnya sayidina tetapi imam).
Dan ajaran islam yg murni itulah yg diteruskan hanya oleh para pengikut Ali.
Dari sinilah muncul nama syiah.
Syiah=Pengikut.

Ketika sasaran ingin tau lebih jauh maka diundanglah dia pada acara kajian2 dan bedah ilmu sunni syiah.

Dari situ belum ada yg mencolok.
Cuci otak berlangsung perlahan lahan .
Dan puncaknya adalah baiat.
Khusus untuk baiat ini, disinilah fase yg sakral. Disinilah fase dimana mata hati seseorg akan ditutup oleh Allah tabaraka 'watala
Org yg telah sampai pada fase bai'at ini hanya bisa disembuhkan  jika hidayah Allah SWT turun padanya.

Begitu dahsyatnya bai'at ini hingga seorg sadam husein pernah berkata, jika saja telunjuk saya sudah tertular Syiah, maka akan saya potong dan berikan buat makan anjing.
Fase bai'at disini isinya adalah memohon laknat Allah SWT pada istri Rasulullah Aisyah dan para khulafaur rasyidin minus Ali.

Jika selesai proses ini maka mudah dan enteng buat menggiring sasaran pada revolusi aqidah..
Seperti kawin Mut'ah, mengakui wilayah 12 imam, keutamaan makan kotoran imam, pemahaman tauhid yang salah , menyelisihi sunnah sunnah  nabi , dan berbagai aqidah menyimpang lainnya.
Tentunya banyak yg telah paham akan hal itu krn sering dibagikan di posting yang lainnya .

Semoga bermanfaat

Jazakumullah khair.

RENUNGAN PAGI SUDAHKAH KITA BERSYUKUR…?

☀��⛅

Ustadz ACT El Gharantaly حفظه الله تعالى

Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar jantung kita tetap berdetak pagi ini..?

Tapi Alhamdulillah saat ini kita menikmati pagi dengan jantung yang masih berdetak, padahal kita tidak pernah memintanya.

Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar mata kita tetap sehat sehingga dapat kembali menatap indahnya pagi ini..?

Tapi Alhamdulillah pagi ini kita bangun dengan mata yang sehat, padahal kita tidak pernah memintanya.

Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar pagi ini kita masih dalam keadaan sehat wal afiyat?
Tapi Alhamdulillah.. Saat ini kita menikmati pagi dalam keadaan sehat wal afiyah, padahal kita tidak pernah memintanya.

Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar pagi ini kita masih bisa berkumpul bersama keluarga tercinta ?
Tapi Alhamdulillah.. Ternyata pagi ini semua anggota keluarga masih utuh dan semua dalam keadaan sehat wal afiyat, padahal kita tidak pernah memintanya.

Pernahkah kita berdoa kepada Allah agar mobil kita tidak mogok atau kecelakaan.?
Tapi Alhamdulillah.. Pagi ini kita selamat sampai tujuan tanpa kurang sesuatu apapun, padahal kita tak pernah memintanya.

Kalau begitu. .. pernahkah kita berfikir bahwa ternyata ada begitu banyak karunia Allah yang kita nikmati, padahal kita tak pernah memintanya.
Lantas mengapa hanya karena satu do’a yang belum kunjung berjawab kita lalu berprasangka buruk kepada Allah. Kita seolah lupa semua karunia-Nya. Tanpa rasa malu lidah kitapun mengucapkan kalimat yang menggambarkan keputusasaan, “Saya sudah meminta.. tapi Allah tidak mengabulkan permintaanku”. Padahal bila Allah mengakhirkan pengabulan atas satu do’a pasti ada hikmahnya.

Bersyukurlah
Karena kita masih dapat menikmati pagi dalam keadaan sehat, semua organ tubuh masih berfungsi dengan baik, kita juga masih bisa makan, minum dan menjalani aktifitas pagi dengan suka cita, padahal kita tak pernah mengangkat tangan ke langit dan berdoa meminta semua itu. Tapi Allah memberinya karena kasih sayang-Nya. Ternyata begitu banyak yang belum kita syukuri…

فَبِأَيِّ آلَاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (QS. Ar-Rahman)

Mari bersama ucapkan Alhamdulillah…

�� Sumber: http://bbg-alilmu.com

****

Repost by :
�� SOBAT MUSLIM, Grup Sharing Kajian Islam Khusus Ikhwan (Laki-laki)
�� Admin: +62 853-1028-3995 (Daftar via WhatsApp, Ketik: Daftar#Nama#Kota Domisili)

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...