Wednesday 21 September 2016

Memperbaiki sebuah karakter bagian 1

Lentera Da'wah:

Penyusun: Abu Ubaidah As Sidawi

Alhamdulillah, acara tabligh Akbar dg tema "Memperbaiki Sebuah Karakter" bersama Dr. Syafiq bin Reza Basalamah, MA berjalan dg lancar. Tanpa terduga, peserta membludak di luar dugaan walau tanpa publikasi.

Berikut ini ringkasan materi yg disampaikan oleh Ustadzuna Syafiq bin Reza Basalamah. Semoga bermanfaat bagi saudara2 kami, terutama yg tidak hadir.

1. Pendidikan yg sesungguhnya bukan hanya sekedar nilai dan gelar yg diraih, tetapi yg membuahkan pribadi dan karakter mulia.

2. Islam bukan hanya membahas masalah ibadah semata, tetapi juga menekankan pendidikan karakter/akhlak mulia, bahkan Nabi diutus bertujuan untuk menyempurnakan akhlak.

3. Urgensi Karakter

A. Ditinggikan derajatnya
Rasulullah pernah bersabda:
«إِنَّ اْلمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ اْلصَّائِمِ الْقَائِمِ»
“Sungguh seorang mukmin dapat meraih derajatnya orang yang shalat dan puasa karena akhlaknya yang bagus.” (HR Abu Dawud: 4798, al-Hakim 1/60, Ibnu Hibban: 1927, dinyatakan “shahih” oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 795)

B. Dimudahkan masuk surga
Jalan menuju surga sangat banyak, di antaranya adalah dengan berakhlak mulia. Berdasarkan hadits:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ اْلنَّاسَ اْلجَنَّةَ، قَالَ: «تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ اْلخُلُقِ».
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah pernah ditanya tentang amalan yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga, beliau menjawab, “Taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” (HR at-Tirmidzi: 2004, Ibnu Majah: 4246, Ahmad 2/291, Ibnu Hibban: 476, al-Hakim 4/324, dinyatakan “hasan” oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 977)

C. Orang yang paling dicintai dan dekat dengan Nabi pada hari kiamat
Berdasarkan sabda Nabi n\:
«إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا».
“Sesungguhnya orang yang paling cinta kepadaku dan orang yang paling dekat kedudukannya dariku pada hari kiamat kelak adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR at-Tirmidzi: 2018, dinyatakan “hasan” oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 791)

D. Paling dicintai oleh Allah
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ شَرِيْكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كُنَّا جُلُوْسًا عِنْدَ اْلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّمَا عَلىَ رُؤُوْسِنَا اْلطَّيْرُ، مَا يَتَكَلَّمُ مِنَّا مُتَكَلِّمٌ إِذْ جَاءَهُ أُنَاسٌ فَقَالُوْا: مَنْ أَحَبُّ عِبَادِ اللهِ إِلىَ اللهِ؟ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ أَخْلَاقًا».
Dari Usamah bin Syarik dia berkata, “Suatu ketika kami sedang duduk-duduk di sisi Nabi, seolah-olah di atas kepala kami ada seekor burung hingga tidak ada seorang pun yang berani bicara, tiba-tiba datang sekelompok orang bertanya kepada Nabi n\, “Siapakah hamba Allah yang paling dicintai oleh-Nya?” Nabi n\ menjawab, “Orang yang paling baik akhlaknya.” (HR ath-Thabrani dalam al-Kabir: 471, berkata al-Imam al-Haitsami dalam Majma‘ Zawa’id (8/24), “Para perawinya rawi yang shahih.”)

E. Memberatkan timbangan
Akhlak mulia merupakan amalan yang terpuji. Berdasarkan hadits:
عَنْ أَبِيْ اْلدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ اْلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا مِنْ شَيْءٍ أثَقَلُ فِيْ الْمِيْزَانِ مِنْ حُسْنِ اْلخُلُقِ».
Dari Abu Darda’ bahwasanya Nabi bersabda, “Tidak ada yang lebih berat pada timbangan seorang hamba pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia.” (HR Abu Dawud: 4799, at-Tirmidzi: 2002, Ahmad 6/446, Ibnu Hibban: 481, dinyatakan “shahih” oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 876, Shahih Adab Mufrad: 204)

Dan masih banyak lagi keutamaan2 lainnya.

No comments:

Post a Comment

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...