Seorang sahabat menceritakan:
Ada seorang kaya memiliki rumah besar.
Tetapi ia tidak mendiami dan menikmatinya, karena itu bukan satu-satunya
rumah yang ia miliki. Untuk perawatannya, ia menyuruh Mang Ocid untuk
mengurusnya… Semua keperluan rumah, termasuk jika ada kerusakan, Mang
Ocidlah yang diberi kewenangan untuk mengatasinya… Tentu saja, atas
biaya si kaya tadi…
Orang kaya tersebut tetap harus memenuhi seluruh biaya dan risiko yang dituntut oleh rumah
miliknya.. Padahal ia sendiri tidak bisa menikmatinya.. Ia memiliki
tetapi tidak menikmati… Dalam catatan administratif, rumah itu adalah
miliknya.. Tetapi fungsinya justru dinikmati orang lain…
Bagaimana dengan Mang Ocid…? Selain bisa
meninggali rumah yang mewah, besar dan nyaman (yang takkan mungkin bisa
ia beli), ia bahkan digaji oleh si kaya tersebut 1,5 juta per bulan… Ia
bukan hanya menikmati fungsi rumah, tetapi bahkan dibayar cukup mahal
setiap bulan… Ia tidak perlu bekerja lain untuk menghidupi diri dan
keluarganya… Dalam catatan tertulis, Mang Ocid bukanah pemilik rumah
megah itu… Namun justru dialah penikmatnya.. Ia menikmati fungsi rumah
dan dibayar, sekalipun legalitasnya dimiliki orang lain…
Dalam istilah Agus Efendi (Master Trainer
SuperMotivasi ATC – Achivement Technology Center), si kaya itu hanyalah
pemilik legal, sedangkan Mang Ocid adalah pemilik fungsional… Banyak
orang yang menggenggam kepemilikan legal, namun mereka tidak bisa
menikmati dan menguasainya secara fungsional… Mereka bernafsu untuk
membeli dan memiliki, sekalipun mereka tidak bisa menikmati… Apakah
kausebut mereka ini orang-orang beruntung…?
Sebaliknya, banyak orang yang tidak
tercatat sebagai pemilik legal dari suatu properti atau kekayaan apa
pun… Namun mereka adalah penikmat langsung dari sejumlah kekayaan yang
mereka kelola… Sekalipun mereka tidak membeli dan memiliki, tetapi
mereka menguasai dan menikmati, bahkan dibayar memadai…. Apakah kausebut
mereka orang-orang malang karena tidak bisa membeli dan memiliki…?
Orang kaya di atas tidak bisa menikmati
kekayaannya, tetapi harus selalu menunaikan semua risiko yang dituntut
oleh kekayaannya, dan akhirnya akan dimintai pertanggungjawaban atas
kekayaan yang tidak ia nikmati….
Enakan juga Mang Ocid …!!!
Dan agaknya di tengah kerumunan besar orang-orang yang bernafsu ingin menjadi kaya (yang filosofinya adalah memiliki dan memiliki), maka mungkin perlu juga dibangun kesadaran publik untuk menjadi BARISAN MANG OCID sebanyak mungkin… Sebab, tanpa banyak Mang Ocid, kekayaan yang harus melahirkan manfaat yang sebesar-besarnya itu, akan sia-sia dan segera punah…
Dan agaknya di tengah kerumunan besar orang-orang yang bernafsu ingin menjadi kaya (yang filosofinya adalah memiliki dan memiliki), maka mungkin perlu juga dibangun kesadaran publik untuk menjadi BARISAN MANG OCID sebanyak mungkin… Sebab, tanpa banyak Mang Ocid, kekayaan yang harus melahirkan manfaat yang sebesar-besarnya itu, akan sia-sia dan segera punah…
Apalagi jika figur Mang Ocid itu tidak saja
berjumlah banyak, tetapi mampu menjadi PENIKMAT YANG PRODUKTIF DAN
MEMPERBESAR NILAI….
Maka, manakah yang hendak kaupilih: kepemilikan legal, ataukah kepemilikan fungsional…?
Bandung, 14 Januari 2011
Ashoff Murtadha
No comments:
Post a Comment