Saturday, 24 March 2012

Pelajaran dan Faedah dari Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah; Ke Malang Lagi Setelah Tujuh Belas Tahun (Bag 2)

Kami mendapat informasi dari ustadz Muhammad Wujud bahwa kami [masjid An-Nur Jagalan Malang] dipilih untuk menjadi panitia kajian akbar Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah pada Pebruari 2012 dalam rangka safari dakwah di beberapa kota di Indonesia termasuk di masjid Istiqlal Jakarta. Informasi ini sudah kami dapatkan beberapa bulan sebelumnya dan sudah kami agendakan akan tetapi kami belum menginformasikan kepada ummat karena masih menunggu kepastiannya. Alhamdulillah, setelah ada kepastian bahwa kajian akbar di An-Nur akan dilaksanakan pada hari Sabtu 18 Februari 2012 barulah kami umumkan kepada kaum muslimin tentang kajian akbar tersebut.
Panitia penyelenggara pusat yaitu Syaikh ‘Ubaid As-Sindi hafidhahullah dari Madinah KSA memilih kami Masjid An-Nur untuk menjadi panitia. Hal ini disampaikan melalui ustadz Muhammad Wujud yang melaksanakan amanah dari Syaikh ‘Ubaid hafidhahullah.
Allah yang memilih kami menjadi panitia tanpa permohonan dari kami untuk menjadi panitia kemudian juga karena kami sudah lama bermuamalah dengan Syaikh ‘Ubaid dalam dakwah dan beliau percaya kepada kami, walillaahil hamdu wal minnah.
Siapakah Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah?
Beliau adalah dosen ilmu aqidah program Pasca Sarjana Universitas Islam Madinah dan pengajar tetap di Masjid Nabawi Madinah An-Nabawiyyah, ayah beliau Fadlilatusy Syaikh Abdul Muhsin Al-’Abbad hafidhahullah adalah juga ulama ahli hadits yang diakui oleh dunia dan sampai saat ini masih menjadi pengajar tetap di Masjid Nabawi Madinah An-Nabawiyyah yang majelis beliau banyak dihadiri oleh ummat Islam dari seluruh penjuru dunia, mulai dari orang awam sampai para doktor dan para ulama.
Sebelum kajian akbar di masjid An-Nur Jagalan Malang dilaksanakan, kami panitia sempat menemui rombongan para masyayikh yang datang dari Madinah, yaitu Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah, Syaikh ‘Ubaid As-Sindi hafidhahullah dan dua tamu lainnya. Kami menemui mereka di Sidoarjo pada hari Kamis 16 Pebruari 2012 ketika acara safari dakwah di Sidoarjo.
Kami datang ke acara di Sidoarjo terlambat sehingga acara sudah dimulai, qodarullah, saat itu jalan cukup macet. Begitu kami memasuki Komplek Sari Bumi Sidoarjo tempat berlangsungnya kajian akbar, kami langsung disambut dengan suka cita oleh Syaikh ‘Ubaid As-Sindi hafidhahullah karena kami sudah lama menjalin kerja sama dalam dakwah dengan beliau. Kami berbicara dengan beliau panjang lebar tentang berbagai hal yang berkaitan dengan dakwah dan safari dakwah kali ini. Hadir dalam pembicaraan itu diantaranya pak Iwan dan bang Salim Ganim, keduanya adalah termasuk jajaran takmir masjid An-Nur Jagalan Malang, ikut hadir pula dalam pembicaraan saat itu beberapa orang lainnya.
Setelah Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah selesai menyampaikan kajiannya, langsung kami diajak oleh Syaikh ‘Ubaid As-Sindi hafidhahullah untuk menemuinya. Ketika bertemu dengan beliau dan tahu bahwa kami panitia dari Malang, maka beliau langsung menyatakan; kami mau ke Malang dengan syarat, yaitu syaratnya sediakan apel dari Malang karena Malang terkenal dengan apelnya, dan kamipun menyepakatinya, walau kami yakin itu adalah canda beliau, canda Ulama’ yang bertujuan mencairkan suasana untuk menambah keakraban. Pelajaran dan faedah bercanda dari ulama’.
Setelah itu kami diajak makan siang bersama-sama dengan para masyayikh, asatidz, du’at dan panitia. Suasana cukup akrab, apalagi ketika kami mengingatkan Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah tentang daurah di Malang tujuh belas tahun yang lalu dengan segala kesederhanaannya. Beliau sangat senang mengingat hal itu dan dengan suka cita bercerita kepada teman-teman beliau bahwa saat itu transportasi yang dipakai adalah sepeda motor, yaitu beliau dibonceng sepeda motor.
Sebelum makan siang beliau Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah sempat bertemu dengan murid-murid setingkat taman kanak-kanan di Komplek Sari Bumi Sidoarjo, beliau sangat akrab dengan mereka, berdialog, bercanda, sebagian minta foto bersama dan bahkan beliau beserta rombongannya membagi-bagikan uang kepada mereka sebagai hadiah. Pemandangan yang sangat indah dari seorang ulama’ dan penuh pelajaran serta faedah di dalamnya.
Setelah makan siang, tiba saatnya shalat Dhuhur di masjid kemudian dilanjutkan dengan shalat Ashar bagi para musafir dengan jama’ sekaligus qashar yang diimami oleh beliau langsung shalat Asharnya.
Setelah shalat dan berdzikir, kami temui beliau Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah untuk mengatur acara di masjid An-Nur Jagalan Malang. Kami menawarkan kepada beliau agar supaya materi ketika di Malang diambil dari salah satu khotbah beliau yang telah diposting di website beliau www.al-badr.net berjudul ‘Man Al-Fa’iz?’ atau terjemahannya ‘Siapakah Orang Yang Sukses?’, ternyata beliau sudah mempersiapkan materi lain, yaitu ‘Saling Berpesan Untuk Berkasih Sayang’. [QS 90 Al-Balad Ayat 17] sambil beliau jelaskan inti materinya yang ternyata amat sangat bagus dan beliau meminta kami memilih. Karena kedua materi sama-sama bagusnya, maka kami meminta beliau menyampaikan keduanya dalam satu majelis, tapi beliau jawab tidak mungkin, harus dipilih salah satunya, akhirnya kami menyerahkan kepada beliau dan beliau memilih materi yang telah beliau rencanakan, yaitu ‘Saling Berpesan Untuk Berkasih Sayang’. [QS 90 Al-Balad Ayat 17], dan beliau meminta kepada kami agar supaya setelah beliau selesai menyampaikan materi tersebut agar kami meminta kesediaan beliau untuk menjelaskan materi ‘Man Al-Fa’iz?’ atau terjemahannya ‘Siapakah Orang Yang Sukses?’ dan beliau berjanji akan menjelaskannya pula.
Sebuah pelajaran dan faedah mendalam tentang dialog hangat dan terbuka, bahkan tawar-menawar materi kajian antara seorang ulama’ terkemuka dengan panitia penyelenggara dan berakhir dengan keputusan yang sangat bijaksana.
Setelah itu kami berpisah dengan beliau beserta rombongan dengan harapan ketemu lagi di Villa Trawas tempat beliau dan rombongan menginap untuk menjemput beliau beserta rombongan ke Malang, karena rencananya beliau beserta rombongan pada Jum’at malam atau malam Sabtu menginap di Villa Trawas, tapi ternyata berubah lagi rencana tersebut karena beliau beserta rombongan akhirnya menginap di hotel Santika Malang… [Abdullah Shaleh Hadrami/ASH]
Kajian Akbar di Malang 18 Pebruari 2012

No comments:

Post a Comment

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...