Kami mendapat informasi dari ustadz Muhammad Wujud bahwa kami
[masjid An-Nur Jagalan Malang] dipilih untuk menjadi panitia kajian
akbar Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin
Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah pada Pebruari 2012 dalam rangka safari
dakwah di beberapa kota di Indonesia termasuk di masjid Istiqlal
Jakarta. Informasi ini sudah kami dapatkan beberapa bulan sebelumnya dan
sudah kami agendakan akan tetapi kami belum menginformasikan kepada
ummat karena masih menunggu kepastiannya. Alhamdulillah, setelah ada
kepastian bahwa kajian akbar di An-Nur akan dilaksanakan pada hari Sabtu
18 Februari 2012 barulah kami umumkan kepada kaum muslimin tentang
kajian akbar tersebut.
Panitia penyelenggara pusat yaitu Syaikh ‘Ubaid As-Sindi
hafidhahullah dari Madinah KSA memilih kami Masjid An-Nur untuk menjadi
panitia. Hal ini disampaikan melalui ustadz Muhammad Wujud yang
melaksanakan amanah dari Syaikh ‘Ubaid hafidhahullah.
Allah yang memilih kami menjadi panitia tanpa permohonan dari kami
untuk menjadi panitia kemudian juga karena kami sudah lama bermuamalah
dengan Syaikh ‘Ubaid dalam dakwah dan beliau percaya kepada kami,
walillaahil hamdu wal minnah.
Siapakah Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah?
Beliau adalah dosen ilmu aqidah program Pasca Sarjana Universitas
Islam Madinah dan pengajar tetap di Masjid Nabawi Madinah An-Nabawiyyah,
ayah beliau Fadlilatusy Syaikh Abdul Muhsin Al-’Abbad hafidhahullah
adalah juga ulama ahli hadits yang diakui oleh dunia dan sampai saat ini
masih menjadi pengajar tetap di Masjid Nabawi Madinah An-Nabawiyyah
yang majelis beliau banyak dihadiri oleh ummat Islam dari seluruh
penjuru dunia, mulai dari orang awam sampai para doktor dan para ulama.
Sebelum kajian akbar di masjid An-Nur Jagalan Malang dilaksanakan,
kami panitia sempat menemui rombongan para masyayikh yang datang dari
Madinah, yaitu Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul
Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah, Syaikh ‘Ubaid As-Sindi
hafidhahullah dan dua tamu lainnya. Kami menemui mereka di Sidoarjo pada
hari Kamis 16 Pebruari 2012 ketika acara safari dakwah di Sidoarjo.
Kami datang ke acara di Sidoarjo terlambat sehingga acara sudah
dimulai, qodarullah, saat itu jalan cukup macet. Begitu kami memasuki
Komplek Sari Bumi Sidoarjo tempat berlangsungnya kajian akbar, kami
langsung disambut dengan suka cita oleh Syaikh ‘Ubaid As-Sindi
hafidhahullah karena kami sudah lama menjalin kerja sama dalam dakwah
dengan beliau. Kami berbicara dengan beliau panjang lebar tentang
berbagai hal yang berkaitan dengan dakwah dan safari dakwah kali ini.
Hadir dalam pembicaraan itu diantaranya pak Iwan dan bang Salim Ganim,
keduanya adalah termasuk jajaran takmir masjid An-Nur Jagalan Malang,
ikut hadir pula dalam pembicaraan saat itu beberapa orang lainnya.
Setelah Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin
Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah selesai menyampaikan kajiannya, langsung
kami diajak oleh Syaikh ‘Ubaid As-Sindi hafidhahullah untuk menemuinya.
Ketika bertemu dengan beliau dan tahu bahwa kami panitia dari Malang,
maka beliau langsung menyatakan; kami mau ke Malang dengan syarat, yaitu
syaratnya sediakan apel dari Malang karena Malang terkenal dengan
apelnya, dan kamipun menyepakatinya, walau kami yakin itu adalah canda
beliau, canda Ulama’ yang bertujuan mencairkan suasana untuk menambah
keakraban. Pelajaran dan faedah bercanda dari ulama’.
Setelah itu kami diajak makan siang bersama-sama dengan para
masyayikh, asatidz, du’at dan panitia. Suasana cukup akrab, apalagi
ketika kami mengingatkan Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin
Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah tentang daurah di Malang
tujuh belas tahun yang lalu dengan segala kesederhanaannya. Beliau
sangat senang mengingat hal itu dan dengan suka cita bercerita kepada
teman-teman beliau bahwa saat itu transportasi yang dipakai adalah
sepeda motor, yaitu beliau dibonceng sepeda motor.
Sebelum makan siang beliau Fadlilatusy Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq
bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah sempat bertemu dengan
murid-murid setingkat taman kanak-kanan di Komplek Sari Bumi Sidoarjo,
beliau sangat akrab dengan mereka, berdialog, bercanda, sebagian minta
foto bersama dan bahkan beliau beserta rombongannya membagi-bagikan uang
kepada mereka sebagai hadiah. Pemandangan yang sangat indah dari
seorang ulama’ dan penuh pelajaran serta faedah di dalamnya.
Setelah makan siang, tiba saatnya shalat Dhuhur di masjid kemudian
dilanjutkan dengan shalat Ashar bagi para musafir dengan jama’ sekaligus
qashar yang diimami oleh beliau langsung shalat Asharnya.
Setelah shalat dan berdzikir, kami temui beliau Fadlilatusy Syaikh
Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-’Abbad Al-Badr hafidhahullah
untuk mengatur acara di masjid An-Nur Jagalan Malang. Kami menawarkan
kepada beliau agar supaya materi ketika di Malang diambil dari salah
satu khotbah beliau yang telah diposting di website beliau
www.al-badr.net berjudul ‘Man Al-Fa’iz?’ atau terjemahannya ‘Siapakah
Orang Yang Sukses?’, ternyata beliau sudah mempersiapkan materi lain,
yaitu ‘Saling Berpesan Untuk Berkasih Sayang’. [QS 90 Al-Balad Ayat 17]
sambil beliau jelaskan inti materinya yang ternyata amat sangat bagus
dan beliau meminta kami memilih. Karena kedua materi sama-sama bagusnya,
maka kami meminta beliau menyampaikan keduanya dalam satu majelis, tapi
beliau jawab tidak mungkin, harus dipilih salah satunya, akhirnya kami
menyerahkan kepada beliau dan beliau memilih materi yang telah beliau
rencanakan, yaitu ‘Saling Berpesan Untuk Berkasih Sayang’. [QS 90
Al-Balad Ayat 17], dan beliau meminta kepada kami agar supaya setelah
beliau selesai menyampaikan materi tersebut agar kami meminta kesediaan
beliau untuk menjelaskan materi ‘Man Al-Fa’iz?’ atau terjemahannya
‘Siapakah Orang Yang Sukses?’ dan beliau berjanji akan menjelaskannya
pula.
Sebuah pelajaran dan faedah mendalam tentang dialog hangat dan
terbuka, bahkan tawar-menawar materi kajian antara seorang ulama’
terkemuka dengan panitia penyelenggara dan berakhir dengan keputusan
yang sangat bijaksana.
Setelah itu kami berpisah dengan beliau beserta rombongan dengan
harapan ketemu lagi di Villa Trawas tempat beliau dan rombongan menginap
untuk menjemput beliau beserta rombongan ke Malang, karena rencananya
beliau beserta rombongan pada Jum’at malam atau malam Sabtu menginap di
Villa Trawas, tapi ternyata berubah lagi rencana tersebut karena beliau
beserta rombongan akhirnya menginap di hotel Santika Malang… [Abdullah
Shaleh Hadrami/ASH]
No comments:
Post a Comment