Saturday 12 November 2016

Bahagia itu tentang rasa

Disaat kita memakai jam tangan seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-,
Ke dua jam itu menunjukkan waktu yg sama.

Ketika kita membawa tas atau dompet seharga Rp 50.000,- atau Rp 500.000.
Keduanya sama2 dapat membantumu membawa sebagian barang/uang.

Waktu kita tinggal di rumah seluas 50 m2 atau 5.000 m2,
Kesepian yg kita alami tetaplah sama.

Ketika kita terbang dengan first class atau ekonomi class,
Maka di pesawat terbang,  resikonya sama...

Kebahagiaan sejati bukan datang dari harta duniawi.

Jadi ketika kita memiliki Pasangan,
Anak,
Saudara,
Teman dekat,
Teman baru dan lama,
Lalu kita ngobrol,
Bercanda,
Tertawa,
Beribadah,
Bercerita tentang berbagai hal,
Berbagi suka dan duka,beribadah dengan tenang
Itulah Kebahagiaan sesungguhnya.

Jangan mendidik anak kita untuk terobsesi menjadi kaya.
Didiklah mereka menjadi bahagia.
Sehingga saat mereka tumbuh dewasa mereka menilai segala sesuatu bukan dari harganya.

Kata bijak :
"Makan makananmu sebagai Obat.
Jika tidak,
kamu akan makan obat2an sebagai
Makanan."

Seseorang yang mencintai kita tak akan pernah meninggalkan kita walaupun ada 100 alasan untuk menyerah,
Dia akan menemukan 1 alasan untuk bertahan. Cinta...

Banyak sekali perbedaan antara "Human Being dan Being Human" (manusia dan menjadi manusia).
Hanya yang bijak yang mengerti tentang itu.

Hidup itu antara
"B" birth (lahir) dan "D" death (mati),
Diantara nya ada huruf "C" choice (pilihan) hidup yang kita jalani,
Keberhasilannya ditentukan oleh setiap pilihan kita.

Jika kamu mau berjalan cepat,
Jalanlah sendirian.
Tetapi jika ingin berjalan jauh,
Berjalanlah bersama-sama.

Ada 6 dokter terbaik,

1. Keluarga.
2. Istirahat yang cukup.
3. Olahraga.
4. Makanan yang sehat.
5. Teman.
6. Tertawa dan senyum.

Pelihara semua itu dalam semua tingkatan kehidupan dan kenikmatannya.

*_Selamat menikmati hari  Jum'at yg cerah dengan segala aktivitas kita masing2...._*

Monday 24 October 2016

AL-QUR'AN DAN SANG JENDERAL

Bismillah
(diangkat dari kisah nyata)

Suatu sore pada tahun 1525, penjara tempat orang tahanan terasa hening mencengkam. Jenderal Adolf Roberto, pemimpin penjara yg terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan

Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah² ketika 'algojo penjara' itu berlalu di hadapan mereka. Karena kalau tidak, sepatu 'jenggel' milik tuan Roberto yg fanatik ... itu akan mendarat di wajah mereka

Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara² Ayat Suci yang amat ia benci
" Hai ... hentikan suara jelekmu! Hentikan!!!" teriak Roberto sekeras-kerasnya sembari membelalakkan mata

Namun apa yang terjadi? Laki² di kamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dg khusyu'nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yg luasnya tak lebih sekadar cukup untuk 1 orang

Dengan congkak ia menyemburkan ludahnya ke wajah renta sang tahanan yg keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyulut wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dg rokoknya yg menyala

Sungguh ajaib ... tak terdengar secuil pun keluh kesakitan. Bibir yg pucat kering milik sang tahanan amat gengsi untuk meneriakkan kata kepatuhan pada sang algojo, bibir keringnya hanya berkata lirih, "Rabbi, wa-ana 'abduka "

Tahanan lain yg menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustadz ... Insyaa Allah tempatmu di Syurga ."
Melihat kegigihan orang tua yg dipanggil ustadz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak amarahnya

Ia perintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras² hingga terjerembab di lantai.
"Hai orang tua busuk!! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa jelekmu itu?! Aku tidak suka apa-apa yg berhubung dg agamamu !!"

Sang Ustadz lalu berucap, "Sungguh ... aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yg amat kucintai, Allah Subhanahu wa ta'ala ... Karena kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemauanmu, tentu aku termasuk manusia yg amat bodoh ."

Baru saja kata² itu terhenti, sepatu laras Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki² itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dg wajah bersimbah darah.

Ketika itulah dari saku baju penjaranya yg telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto bermaksud memungutnya. Namun tangan sang Ustadz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat²

" Berikan buku itu, hai laki² dungu!" bentak Roberto
" Haram bagi tanganmu yg kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustadz dg tatapan menghina pada Roberto

Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu laras berbobot dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari² tangan sang ustadz yg telah lemah. Suara gemeretak tulang yg patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto

Laki² bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yg terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yg telah hancur

Setelah tangan renta itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yg membuatnya penasaran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yg telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung

" Ah ... sepertinya aku pernah mengenal buku ini. Tapi kapan? Ya, aku pernah mengenal buku ini," suara hati Roberto bertanya-tanya.
Perlahan Roberto membuka lembaran pertama buku itu

Pemuda berumur tiga puluh tahunan itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan² "aneh" dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Spanyol. Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustadz yg telah melepas nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yg dalam

Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yg dialaminya sewaktu masih kanak². Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto^

Pemuda itu teringat ketika suatu sore di masa kanak²nya terjadi kericuhan besar di negeri tempat kelahirannya ini
Sore itu ia melihat peristiwa yg mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). *
*Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa.
Beribu-ribu jiwa tak berdosa berjatuhan di bumi Andalusia
Di ujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang² besi yg terpancang tinggi
Tubuh mereka bergelantungan tertiup angin sore yg kencang, membuat pakaian muslimah yg dikenakan berkibar-kibar di udara

Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup² pada tiang² salib, hanya karena tidak mau memasuki agama yang dibawa oleh para rahib

Seorang bocah laki² mungil tampan, berumur tujuh tahunan, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yg telah senyap. Korban² kebiadaban itu telah syahid semua .

Bocah mungil itu mencucurkan airmatanya menatap sang ibu yg terkulai lemah di tiang gantungan. Perlahan-lahan bocah itu mendekati tubuh sang ummi (ibu) yg sudah tak bernyawa, sembari menggayuti abayanya

Sang bocah berkata dg suara parau, "Ummi ... ummi ... mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa ....? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi ..."

Bocah kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu harus berbuat apa. Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah

Akhirnya bocah itu berteriak memanggil bapaknya, "Abi ... Abi ... Abi ..."
Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapak ketika teringat kemarin sore bapaknya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam

" Hai ... siapa kamu?!" teriak segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati sang bocah
Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi," jawab sang bocah memohon belas kasih
" Hah ... siapa namamu bocah, coba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka
" Saya Ahmad Izzah ..." sang bocah kembali menjawab dg agak grogi
Tiba² "plak! sebuah tamparan mendarat di pipi sang bocah

" Hai bocah ...! Wajahmu bagus tapi namamu jelek. Aku benci namamu. Sekarang kuganti namamu dengan nama yg bagus. Namamu sekarang 'Adolf Roberto' ... Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yg jelek itu Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki² itu

Sang bocah meringis ketakutan, sembari tetap meneteskan air mata. Anak laki-laki mungil itu hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya bocah tampan itu hidup bersama mereka

Roberto sadar dari renungannya yg panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yg melekat pada tubuh sang ustadz. Ia mencari-cari sesuatu di pusar laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeris, "Abi ... Abi ... Abi ..."

Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu

Pikirannya terus bergelut dg masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yg ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapaknya, yg dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya. *
*Ia juga ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bagian pusar

Pemuda beringas itu terus meraung dan memeluk erat tubuh renta nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yg amat dalam atas ulahnya selama ini. Lidahnya yg sudah berpuluh-puluh tahun alpa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi ... aku masih ingat alif, ba, ta, tsa ..."
Hanya sebatas kata itu yg masih terekam dalam benaknya

Sang ustadz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yg membasahi wajahnya
Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yg tadi menyiksanya habis²an kini tengah memeluknya. "Tunjuki aku pada jalan yg telah engkau tempuh Abi, tunjukkan aku pada jalan itu ..." terdengar suara Roberto memelas

Sang ustadz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, ia lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika sekian puluh tahun kemudian, ternyata ia masih sempat berjumpa dg buah hatinya, di tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah

Sang Abi dg susah payah masih bisa berucap, "Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau kenal dg Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy. Belajarlah engkau di negeri itu."

Setelah selesai berpesan sang ustadz menghembuskan nafas terakhir dg berbekal kalimah indah, "Asyhadu an-laa Ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasullullah ...'. Beliau pergi menemui Rabbnya dg tersenyum, setelah sekian lama berjuang di bumi yg fana ini

#Kemudian..
Ahmad Izzah mendalami Islam dg sungguh² hingga akhirnya ia menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk Islam, sebagai ganti kekafiran yg di masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru dunia berguru dengannya. Dialah ... "Al-Ustadz Ahmad Izzah Al-Andalusy "
---------
Benarlah firman Allah ...

" Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah, tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas fitrah Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui "
(QS:30:30)

Masya Allah...
Semoga kisah ini dapat membuat hati kita luluh dengan hidayah Allah yang mudah-mudahan dapat masuk mengenai qolbu kita untuk tetap taat kepadaNya...😥
copas....by ust abu salma

​KEUTAMAAN MENYEBARKAN ILMU​

1⃣ Imam Ibnul Mubârok ​rahimahullåhu​ berkata :
لا أعلم بعد النبوة درجة أفضل من بث العلم .
​​​Saya tidak tahu ada derajat/tingkatan yang lebih utama setelah nubuwah (kenabian) yang melebihi daripada menyebarkan ilmu​​​
📙 ​Tahdzîbul Kamâl​ (16/20)
➖➖➖➖➖➖➖➖
2⃣ Imam Ibnul Qoyyim ​rahimahullåhu​ berkata
الجود بالعلم وبذله وهو من أعلى مراتب الجود ، والجود به أفضل من الجود بالمال لأن العلم أشرف من المال .
​​​Kedermawanan dengan ilmu dan berupaya (menyebarkan) ilmu adalah lebih utama daripada kedermawanan dengan harta, karena ILMU itu LEBIH MULIA daripada HARTA​​​.
📙 ​Madârijus Sâlikîn​ (II/281)
➖➖➖➖➖➖➖➖
3⃣ Imam Ibnul Jauzî ​rahimahullåhu​ berkata :
من أحب أن ﻻ ينقطع عمله بعد موته فلينشر العلم .
​​​Barangsiapa yang senang amalnya tidak terputus setelah wafatnya, maka hendaknya ia menyebarkan ilmu​​​
📙 ​At-Tadzkiroh​ hal. 55
➖➖➖➖➖➖➖➖
4⃣ Al-'Allâmah Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh ​rahimahullåhu​ berkata :
اجتهد في نشر التوحيد بادلته للخاصة والعامة فإن أكثر الناس قد رغبوا عن هذا العلم .
​​​Bersungguh-sungguhlah di dalam menyebarkan tauhid beserta dalil²nya baik kepada orang tertentu (khusus) maupun kepada masyarakat awam, karena mayoritas manusia banyak yang enggan dengan ilmu ini​​​
📙 ​al-Mathlab al-Hamîd​ hal 273
➖➖➖➖➖➖➖➖
5⃣ Al-'Allâmah Ibnu Båz ​rahimahullåhu​ berkata :
يجب ان تحرص على نشر العلم بكل نشاط وقوة والا يكون أهل الباطل أنشط في باطلهم وان تحرص على نفع المسلمين في دينهم ودنياهم .
​​​Wajib bersemangat menyebarkan ilmu dengan segala daya upaya dan kekuatan, jangan sampai penyeru kebatilan lebih bersemangat di dalam menyebarkan kebatilannya. Dan tetaplah bersemangat untuk memberi manfaat bagi kaum muslimin, baik untuk urusan agamanya maupun dunianya.​​​
📙 ​Majmû' al-Fatâwâ​ (VI/67)
➖➖➖➖➖➖➖➖
✏ Al-Ustâdz Abu Salma, Muhammad bin Burhan bin Yusuf Al-Atsari

Do'a Ketika Bersedih / Galau


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ عَبْدُكَ، وَابْنُ عَبْدِكَ، وَابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِيْ بِيَدِكَ، مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِيْ كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِيْ عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِيْ، وَنُوْرَ صَدْرِيْ، وَجَلاَءَ حُزْنِيْ، وَذَهَابَ هَمِّيْ

Allaahumma innii 'abduka, wabnu 'abdika, wabnu amatika, naashiyatii biyadika, maadhin fiyya hukmuka, 'adlun fiyya qodhoo-uka, as-aluka bikullismin huwa laka, sammaita bihi nafsaka, au anzaltahu fii kitaabika, au 'allamtahu ahadan min kholqika, awista'tsarta bihi fii 'ilmil ghoibi 'indaka, an taj'alal qur-aana robii'a qolbii, wa nuuro shodrii, wa jalaa-a huznii, wa dzahaaba hammii.

"Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hambaMu, anak hambaMu (Adam), dan anak hamba perempuanMu (Hawa), ubun-ubunku berada di tanganMu, hukumMu berlaku terhadap diriku, dan ketetapanMu adil pada diriku. Aku memohon kepadaMu dengan segala Nama yang menjadi milikMu, yang Engkau namai diriMu dengannya, atau yang Engkau turunkan di dalam kitabMu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu, atau yang Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib yang ada di sisiMu, maka aku mohon dengan itu agar Engkau jadikan Al-Qur'an sebagai penyejuk hatiku, cahaya bagi dadaku, pelipur kesedihanku, dan penghilang bagi kesusahanku."

*(HR. Ahmad : 3712)*

Wednesday 19 October 2016

Siapa Yang Dimaksud Dengan Ulil Amri?

Syaikh Shalih Fauzan menjelaskan bahwa ulil amri itu setiap penguasa muslim secara mutlak baik diangkatnya secara syari'iy atau pun tidak sesuai syari'at
By Badrusalam, Lc.  14 October 2016
12  214  0

    

Pertanyaan:

Ustadz tolong jelaskan siapa itu ulil amri, dan apakah syarat disebut ulil amri harus dengan pengangkatan secara syari’iy serta bagaimana jika ia berhukum kepada hukum selain islam, apakah masih disebut ulil amri ?

Jawab:

Syaikh Shalih Al Fauzan ditanya: “Apakah prinsip ini, khusus untuk untuk penguasa yang berhukum dengan syariat Allah sebagaimana negeri kita yang diberkahi ini, ataukah umum untuk pemerintah kaum muslimin bahkan yang tidak berhukum dengan syariat Allah dan menggantinya dengan qawanin wadh’iyyah (hukum buatan manusia)?”

Beliau menjawab: “Allah ‘Azza Wajalla berfirman: مكنم رملأا يلوأو “Dan ulil amri di antara kalian” [QS An Nisa 59]. Maksudnya, dari kaum muslimin. Maka jika dia penguasa itu muslim, tidak kafir kepada Allah dan juga tidak melakukan salah satu dari pembatal-pembatal keislaman, maka dia adalah ulil amri yang wajib ditaati (Sumber: http://www.alfawzan.af.org.sa/node/13289).

Di sini beliau menjelaskan bahwa ulil amri itu setiap penguasa muslim secara mutlak baik diangkatnya secara syari’iy atau pun tidak sesuai syari’at.

Adapun pendapat yang mengatakan bahwa ulil amri itu hanya bila diangkat bila sesuai syariat saja adalah pendapat yang tidak memiliki pendahulu bahkan ia adalah pendapat yang diada adakan.

Justru para ulama bersepakat bahwa orang yang menjadi pemimpin karena menang dalam revolusi maka ia wajib ditaati. Al Hafidz ibnu Hajar rahimahullah berkata:

وقد أجمع الفقهاء على وجوب طاعة السلطان المتغلب والجهاد معه وأن طاعته خير من الخروج عليه لما في ذلك من حقن الدماء وتسكين الدهماء

“Para fuqoha telah berijma’ akan wajibnya menaati penguasa yang menang (dengan senjata) dan berjihad bersamanya. Dan bahwa menaatinya lebih baik dari memberontak kepadanya. Karena yang demikian itu lebih mencegah terkucurnya darah dan menenangkan kekacauan” (Fathul Baari 13/7).

Padahal memberontak itu tidak sesuai syariat, namun ketika ia menjadi penguasa dengan cara seperti itu, tetap ditaati dan dianggap sebagai ulil amri.

Ini menunjukkan bahwa walaupun tata caranya tidak sesuai syariat, maka tetap ditaati sebagai ulil amri. Ini juga ditunjukkan oleh hadits:

أوصيكم بتقوى الله والسمع والطاعة وإن تأمر عليكم عبد حبشي

“Aku wasiatkan kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun ia seorang hamba sahaya habasyah” (HR At Tirmidzi)

Dalam pemilihan pemimpin secara syariat, hamba sahaya tak mungkin menjadi pemimpin karena semua ulama menyatakan bahwa syarat pemimpin adalah merdeka dan bukan hamba sahaya. Bila ia menjadi pemimpin pasti dengan cara yang tidak sesuai dengan syariat. Namun Nabi shallallahu alaihi wasallam tetap menyuruh kita untuk menaatinya.

Nabi shallallahu alaihi wasallam juga mengabarkan akan adanya pemimpin yang tidak berhukum dengan hukum Allah. Beliau bersabda:

يكون بعدي أئمة لا يهتدون بهداي ولا يستنون بسنتي وسيقوم فيهم رجال قلوبهم قلوب الشياطين في جثمان إنس
قلت كيف أصنع يا رسول الله إن أدركت ذلك? قال تسمع وتطيع للأمير وإن ضرب ظهرك وأخذ مالك فاسمع وأطع

“Nanti setelah aku akan ada pemimpin pemimpin yang tidak mengambil petunjukku dan tidak pula melaksanakan sunnahku. Nanti akan ada di tengah-tengah mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan, namun jasadnya adalah jasad manusia. “

Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku lakukan jika aku menemui zaman seperti itu?”

Beliau bersabda, ”Dengarlah dan ta’at kepada pemimpinmu, walaupun mereka menyiksa punggungmu dan mengambil hartamu. Tetaplah mendengar dan ta’at kepada mereka” (HR. Muslim no. 1847).

Hadits ini tegas menunjukkan bahwa walupun mereka tidak mengambil petunjuk nabi dan sunnahnya, tetap harus ditaati dalam hal yang ma’ruf. Ini sebagai bantahan terhadap orang yang mengatakan bahwa bila pemimpin itu berhukum dengan selain hukum Allah maka tidak disebut ulil amri.

Hadits ini juga membantah orang yang mengkafirkan setiap penguasa yang tidak berhukum dengan hukum Allah secara mutlak. Namun bukan berarti kita menyetujui perbuatan mereka. Wallahu a’lam.

___

Pertanyaan:

Ustadz tentang hadits : “walaupun dipimpin oleh hamba sahaya etiopia“. Bukankah ada tambahannya yaitu: “yang memimpinmu dengan kitabullah“. Sehingga ini menunjukkan bahwa boleh ditaati hanya yang berhukum dengan kitabullah?

Jawab:

Pertama: Tidak ragu lagi bahwa bila seorang pemimpin memerintahkan kepada suatu peraturan yang berlawanan dengan kitabullah tidak boleh ditaati. Karena Nabi shallallahu alaihi wasallam melarang kita untuk menaati makhluk untuk memaksiati Allah. Ini adalah pokok yang disepakati oleh kaum muslimin.

Kedua: Namun maksud saya berdalil dengan hadits tersebut adalah untuk membantah pendapat bahwa syarat ulil amri yang ditaati adalah sebatas ulil amri hasil dari pemilihan yang sesuai syari’at.

Karena para ulama menyatakan bahwa syarat pemimpin adalah harus merdeka dan bukan budak atau hamba sahaya. Sedangkan dalam hadits itu disebutkan: “dengarlah dan taati pemimpin walaupun dipimpin oleh hamba sahaya ethiopia“. Sedangkan hamba sahaya tak boleh dipilih dalam pemilihan yang sesuai syariat islam. Bila ia menjadi pemimpin pasti caranya tidak sesuai syari’at Islam.

Ketiga: Tidak setiap yang berhukum dengan selain islam itu dikafirkan. Yang dikafirkan adalah yang menganggap halal berhukum dengan hukum selain Islam dan mengganggap bahwa Allah tidak mewajibkannya. Inipun dikafirkan setelah ditegakkan padanya hujjah dan dihilangkan darinya syubhat. Adapun yang meyakini keharamannya namun ia mengikuti hawa nafsu, maka ia tidak kafir menurut ijma ulama sebagaimana yang dikatakan oleh imam Al Qurthubi dalam kitab Al Mufhim Syarah Shahih Muslim.

Keempat: Perkataan “yang memimpinmu dengan kitabullah” tidak bisa difahami bahwa syarat ulil amri itu harus berhukum dengan hukum Allah seratus persen. Karena pemimpin yang berhukum dengan hukum Allah seratus persen telah hilang semenjak sistem pemerintahan berubah menjadi sistem kerajaan dan bukan khilafah ala minhajin nubuwah.

Di zaman imam Ahmad bin Hambal ada para pemimpin yang berkeyakinan kufur dengan mengatakan bahwa Al Qur’an itu makhluk. Bahkan menyiksa dan membunuhi para ulama untuk mengikutinya. Namun imam Ahmad melarang untuk memberontak dengan berdasarkan hadits hadits yang melarang memberontak kepada ulil amri.

Kelima: Adanya hadits yang mengabarkan akan muncul pemimpin-pemimpin yang tidak mengambil petunjukku dan tidak mengambil sunnahku yang diriwayatkan oleh Muslim yang kemudian Nabi tetap menyuruh untuk menaatinya dalam perkara yang ma’ruf tentunya, adalah nash yang sharih dan gamblang bahwa mereka tetap dianggap muslim dan disebut ulil amri walaupun tidak mau mengambil petunjuk Nabi dan mengambil petunjuk selain Nabi.

___

Sumber: channel telegram Al Fawaid

Penulis: Ust. Badrusalam Lc.

Artikel Muslim.or.id

Wednesday 12 October 2016

Buya Hamka: Ghirah dan Tantangan terhadap Islam

_Akmal Sjafril_

"Mungkin banyak yang sudah melupakan buku Ghirah dan Tantangan Terhadap Islam karya Buya Hamka. Buku itu memang tipis saja, nampak tidak sebanding dengan koleksi masif seperti Tafsir Al Azhar, namun tipisnya buku tidak identik dengan kurangnya isi, apalagi pendeknya visi. Sesuai judulnya, buku tersebut membahas masalah-masalah seputar ghirah dengan bercermin pada kasus-kasus yang terjadi di Indonesia. Meskipun buku ini diterbitkan pada awal tahun 1980-an, pada kenyataannya masih banyak pelajaran yang dapat kita ambil untuk dipraktekkan dalam kehidupan di masa kini.

Buya Hamka memulai uraiannya dengan sebuah kasus yang dijumpainya di Medan pada tahun 1938. Seorang pemuda ditangkap karena membunuh seorang pemuda lain yang telah berbuat tidak senonoh dengan saudara perempuannya. Sang pemuda pembunuh itu pun dihukum 15 tahun penjara. Akan tetapi, tidak sebagaimana narapidana pada umumnya, sang pemuda menerima hukuman dengan kepala tegak, bahkan penuh kebanggaan. Menurutnya, 15 tahun di penjara karena membela kehormatan keluarga jauh lebih mulia daripada hidup bebas 15 tahun dalam keadaan membiarakan saudara perempuannya berbuat hina dengan orang.

Dalam sejarah peradaban Indonesia, suku-suku lain pun memiliki semangat yang tidak kalah tingginya dalam menebus kehormatan. Menurut Hamka, bangsa-bangsa Barat sudah lama mengetahui sifat ini. Mereka telah berkali-kali dikejutkan dengan ringannya tangan orang Bugis untuk membunuh orang kalau kehormatannya disinggung. Demikian pula orang Madura, jika dipenjara karena membela kehormatan diri, setelah bebas dari penjara ia akan disambut oleh keluarganya, dibelikan pakaian baru dan sebagainya. Orang Melayu pun dikenal gagah perkasa kalau sampai harga dirinya disinggung. Bila malu telah ditebus, biasanya mereka akan menyerahkan diri pada polisi dan menerima hukuman yang dijatuhkan dengan baik.

Di masa lalu, anak-anak perempuan di ranah Minang betul-betul dijaga. Para pemuda biasa tidur di surau untuk menjaga kampung, salah satunya untuk menjaga agar anak-anak gadis tidak terjerumus dalam perbuatan atau pergaulan yang menodai kehormatan kampung. Pergaulan antara lelaki dan perempuan dibolehkan, namun ada batas-batas tegas yang jangan sampai dilanggar. Kalau ada minat, boleh disampaikan langsung kepada orang tua.

Di jaman Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. dulu pernah ada juga kejadian dahsyat yang berawal dari suatu peristiwa (yang mungkin dianggap) kecil saja. Seorang perempuan datang membawa perhiasannya ke seorang tukang sepuh Yahudi dari kalangan Bani Qainuqa’. Selagi tukang sepuh itu bekerja, ia duduk menunggu. Datanglah sekelompok orang Yahudi meminta perempuan itu membuka penutup mukanya, namun ia menolak. Tanpa sepengetahuanny a, si tukang sepuh diam-diam menyangkutkan pakaiannya, sehingga auratnya terbuka ketika ia berdiri. Jeritan sang Muslimah, yang dilatari oleh suara tawa orang-orang Yahudi tadi, terdengar oleh seorang pemuda Muslim. Sang pemuda dengan sigap membunuh si tukang sepuh, kemudian ia pun dibunuh oleh orang-orang Yahudi. Perbuatan yang mungkin pada awalnya dianggap sebagai candaan saja, dianggap sebagai sebuah insiden serius oleh kaum Muslimin. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. pun langsung memerintahkan pengepungan kepada Bani Qainuqa’ sampai mereka menyerah dan semuanya diusir dari kota Madinah.

Itulah ghirah, yang diterjemahkan oleh Buya Hamka sebagai “kecemburuan”.

Penjajahan kolonial di Indonesia membawa masuk pengaruh Barat dalam pergaulan muda-mudi bangsa Indonesia. Pergaulan lelaki dan perempuan menjadi semakin bebas, sejalan dengan masifnya serbuan film-film Barat. Batas aurat semakin berkurang, sedangkan kaum perempuan bebas bekerja di kantor-kantor. Demi karir, mereka rela diwajibkan berpakaian minim, sedangkan keluarganya pun merasa terhormat jika mereka punya karir, tidak peduli bagaimana caranya.
Tidak ada lagi kecemburuan.

Tidak ada yang boleh marah melihat anak perempuannya digandeng pemuda yang entah dari mana datangnya. Suami harus lapang dada kalau istrinya pergi bekerja dengan standar berpakaian yang jauh dari syariat, karena itulah yang disebut “tuntutan pekerjaan”.

Sesungguhnya ghirah itu merupakan bagian dari ajaran agama. Pemuda Muslim yang membela saudarinya dari gangguan orang-orang Yahudi Bani Qainuqa’ menjawab jerit tangisnya karena adanya ikatan aqidah yang begitu kuat. Menghina seorang Muslimah sama dengan merendahkan umat Islam secara keseluruhan.

*Ghirah adalah konsekuensi iman itu sendiri. Orang yang beriman akan tersinggung jika agamanya dihina, bahkan agamanya itu akan didahulukan daripada keselamatan dirinya sendiri.* Bangsa-bangsa penjajah pun telah mengerti tabiat umat Islam yang semacam ini. Perlahan-lahan, dikulitinyalah ghirah umat. Jika rasa cemburunya sudah lenyap, sirnalah perlawanannya.

Buya Hamka mengkritik keras umat Muslim yang memuji-muji Mahatma Gandhi tanpa pengetahuan yang memadai. Gandhi memang dikenal luas sebagai tokoh perdamaian yang menganjurkan sikap saling menghormati di antara umat beragama, bahkan ia pernah mengatakan bahwa semua agama dihormati sebagaimana agamanya sendiri. Pada kenyataannya, Gandhi berkali-kali membujuk orang-orang dekatnya yang telah beralih kepada agama Islam agar kembali memeluk agama Hindu. Kalau tidak dituruti keinginannya, Gandhi rela mogok makan. Itulah sikap sejatinya, yang begitu cemburu pada Islam, sehingga tidak menginginkan Islam bangkit, apalagi memperoleh kemerdekaan dengan berdirinya negara Pakistan.

Dua dasawarsa lebih berlalu dari wafatnya Hamka, nyatalah bahwa *hilangnya ghirah adalah salah satu masalah terbesar yang menggerogoti umat Islam di Indonesia*. Sekarang, orang tua pun rela menyokong habis-habisan anak perempuannya untuk menjadi mangsa dunia hiburan. Para ibu mendampingi putri-putrinya mendaftarkan diri di kontes-kontes model dan kecantikan , yang sebenarnya hanya nama samaran dari kontes mengobral aurat.

Kalau kepada putri sendiri sudah lenyap kepeduliannya, kepada agamanya pun begitu. Makanan fast food dikejar karena prestise, tak peduli keuntungannya melayang ke Israel untuk dibelikan sebutir peluru yang akhirnya bersarang di kepala seorang bayi di Palestina. Kalau dulu seluruh kekuatan militer umat Islam dikerahkan untuk mengepung Bani Qainuqa’ hanya karena satu Muslimah dihina oleh tukang sepuh, maka kini jutaan perempuan Muslimah diperkosa, jutaan kepala bayi diremukkan dan jutaan pemuda dibunuh, namun tak ada satu angkatan bersenjata pun yang datang menolong.

Luar biasa generasi anak-cucu Buya Hamka, karena mereka telah benar-benar mati rasa dengan agamanya sendiri. Ketika anak-anak muda dibombardir dengan pornografi, maka umatlah yang dipaksa diam dengan alasan kebebasan berekspresi. Tari-tarian erotis digelar sampai ke kampung-kampung yang penduduknya tak punya cukup nasi di dapurnya, hingga yang terpikir oleh mereka hanya jalan-jalan yang serba pintas. Ramai orang mengaku nabi, sementara para pemuka masyarakat justru menyuruh umat Islam untuk berlapang dada saja. Padahal yang mengaku-ngaku nabi ini ajarannya tidak jauh berbeda: syariat direndahkan, kewajiban-kewaj iban dihapuskan, para pengikut disuruh mengumpulkan uang tanpa peduli caranya, orang lain dikafirkan, bahkan para pengikutnya yang perempuan disuruh memberikan kehormatannya pada sang nabi palsu. Atas nama Hak Asasi Manusia, umat disuruh rela berbagi nama Islam dengan para pemuja syahwat.

Atas nama toleransi, dulu umat Islam digugat karena penjelasan untuk Surah Al-Ikhlash dalam buku pelajaran agama Islam dianggap melecehkan doktrin trinitas. Kini, atas nama pluralisme, umat Islam dipaksa untuk mengakui bahwa semua agama itu sama-sama baik, sama-sama benar, dan semua bisa masuk surga melalui agamanya masing-masing. Maka pantaslah bagi kita untuk merenungkan kembali pesan Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar ketika menjelaskan makna dari ayat ke-9 dalam Surah Al-Mumtahanah:

…orang yang mengaku dirinya seorang Islam tetapi dia berkata; “Bagi saya segala agama itu adalah sama saja, karena sama-sama baik tujuannya.” Orang yang berkata begini nyatalah bahwa tidak ada agama yang mengisi hatinya. Kalau dia mengatakan dirinya Islam, maka perkataannya itu tidak sesuai dengan kenyataannya. Karena bagi orang Islam sejati, agama yang sebenarnya itu hanya Islam.

“Kecemburuan adalah konsekuensi logis dari cinta. Tak ada cemburu, mustahil ada cinta.”

Dan apabila ghirah telah tak ada lagi, ucapkanlah takbir empat kali ke dalam tubuh ummat Islam itu. Kocongkan kain kafannya lalu masukkan ke dalam keranda dan hantarkan ke kuburan. (Buya Hamka)

*“Wahai yang bersemangat lemah, sesungguhnya jalan ini padanya Nuh menjadi tua, Yahya dibunuh, Zakariya digergaji, Ibrahim dilemparkan ke api yang membara, dan Muhammad disiksa, dan engkau menginginkan Islam yang mudah, yang mendatangi kedua kakimu?”*

~ Ibnu Qayyim al-Jauziyah ~

Perumahan eksklusive

*NUMPANG PROMO*:

Ada Kavling Murah, Bebas Banjir kecuali Banjir nikmat ???  Rugi Klo tidak baca dan ayo segera DP, ajak Keluarga dan temen2nya.

_PERUMAHAN EKSKLUSIVE_ *"FIRDAUS REGENCY"*.
_HUNIAN INDAH, NYAMAN, AMAN, DAMAI & BERKAH_.

🏠🏤🏬🏡⛺

Tersedia *4 TYPE*:
1. *Jannatun Na'im*
2. *Jannatul Ma'wa*
3. *Jannatul Firdaus*
4. *Jannatun 'Adn*
_(Semua Type Ready Stock)_

*FASILITAS*:
1⃣Sungai susu Salsabila
2⃣Danau indah Kautsar
3⃣Pasif income bg semua penghuni
4⃣View Tak Terbatas
5⃣Akses Masuk 8 Pintu
6⃣Taman Main Anak2 Sholeh/Shalihah
7⃣Taman Jutaan Hektar dg buah Segar, Nikmat & Siap Santap dll.
8⃣Bonus Bidadari2 yang cantik jelita
9⃣Hak milik Selama2nya (Abadi)

*SYARAT Pemesanan*:
👉 Taubat & Kembali kpd Jalan-Nya.
👉 Berpegang Teguh Agama-Nya.
👉 Melaksanakan Syari'at-Nya.
👉 Rejeki yang Halal & Thoyib.

*DP*:
👉100% Sholat Fardhu & Sunah
👉Minimal 2,5% Sisihkan harta utk Zakat
👉100% Rajin bershodaqoh.
👉100% Sempatkan waktu utk membaca Al-Quran, Mengejar Ilmu, Beramal sholeh, Silaturahim, Mendoakan ke-2 Ortu, Berdakwah & berjihad amar makruf nahi mungkar. Jauh dari maksiat juga menghindari fitnah.

*Waktu sangat terbatas* !
(karena dibatasi oleh *KEMATIAN*)

Stock Hunian Tak Terbatas !
Di jamin Bebas Roaming !

*Alamat KONTAK*:
Sholat Tahajud setiap malam.

*Alamat CABANG*:
Masjid2, Musholla, Ponpes, Majlis 'ilmu, Majlis Dzikir.

Inilah sebaik-baik tempat tinggal.

Ayo segera DP skrg juga, tidak perlu menunggu tua atau kaya atau pejabat, atau pinter.

Salam Fastabiqul Khoiroot.

*Rasulallah Shalallahu Alayhi Wasallam* bersabda: _"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikanya sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala."_
( *HR. Al-Bukhari*).

Sebarkan, mudah-mudahan jadi amal jariyah bagi kita semuanya, Alhamdulillah

Tuesday 4 October 2016

Renungan bagi saudaraku

💌 *Renungan bagi saudaraku golput*

Oleh:  Ustadz Firanda

Ulama-ulama dunia menyerukan untuk memilih dalam demokrasi

1) para ulama yg menyuruh nyoblos sangat banyak dan lebih senior (sy bin Baz, sykh albani, sykh utsaimin, al-lajnah Ad-daaimah, sykh Abdul Muhsin Al-Abbad, syakh sholeh al-luhaidan, Mufti arab saudi sykh Abdul Aziz alu syaikh, syaikh Nasir Asy-syatsri, sykh ali hasan, syaikh masyhur hasan, syaikh musa nashr, syaikh Ibrahim ar-ruhaili, sykh Abdul Malik romadoni al-Jazaairi, dan masih banyak yg lainnya).

Maka mengikuti ulama senior para orang tua yang tinggi ilmu dan ketakwaan mereka lebih utama daripada mengikuti pendapat para ustadz seperti kami.

2) jika ada yg berkata : para ulama tdk tahu kondisi Indonesia, kita katakan :
- ini adalah tuduhan yg tdk beralasan dan terlalu dipaksa-paksakan. Karena masalah pemilu dan demokrasi adalah permaslahan yang umum menimpa banyak negeri kaum muslimin, seperti Yaman, Kuwait, iraq, al-jazaair dll

- sebagian ulama tersebut sering ke Indonesia, seperti syaikh Ali Hasan yang sudah 17 kali ke Indonesia, syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili dan syaikj Abdurrozzaq yang sudah berulang-ulang ke Indonesia.
Diantara para ulama tersebut adalah syaikh Abdul Malik romadoni al-Jazaairi yang telah menulis buku khusus tentang politik (madaarikun nadzor) beliapun menyuruh untuk memilih

3) jika ada yang berkata : para ulama juga bisa salah berfatwa. Maka kita katakan hal ini memang benar, namun jika para ulama saja bisa salah apalagi para ustadz yang berseberangan tentu bisa lebih salah lagi

4) kaidah yg dipakai oleh para ulama adalah irtikaab akhoffu Ad-dororoin yaitu menempuh kemudorotan yang lebih ringan dalam rangka menjauhi kemudorotan yang lebih besar.

Dalil akan kaidah ini sangatlah banyak, diantaranya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lebih memilih membiarkan orang arab Badui kencing di mesjid nabawi dan melarang para sahabat yang hendak mencegah orang arab Badui tersebut karena pilihan para sahabat akan lebih fatal akibatnya. Hal ini bukanlah berarti nabi mendukung adanya kencing di mesjid !!

Kaidah ini berbeda dengan kaidah dorurot tubihul mahdzuroot (analogi boleh makan babi kalau tdk maka akan meninggal). Nabi tatkala memilih membiarkan arab Badui tersebut kencing bukan sedang dalam keadaan darurot dari sisi bahaya, akan tetapi dari sisi dua kemudorotan yang tdk bisa dihindari maka beliau memilih mudorot yang kecil

5) pernyataan bahwa menyoblos berarti mendukung demokrasi, adalah pernyataan yang tdk benar.

Karena kaidah menempuh kemudorotan yang lebih ringan bulan berarti mendukung kemudorotan !!, ini merupakan perkara yang sangat jelas bagi yang paham akan kaidah tersebut. Sebagaimana tadi Nabi membiarkan arab Badui kencing di mesjid maka bukan berarti Nabi mendukung adanya kencing di mesjid.

Pernyataan inilah yang sering disalah gunakan oleh sebagian saudara kita untuk mengkafirkan orang-orang yang nyoblos karena persepsi mereka bahwa memilih melazimkan mendukung kesyirikan demokrasi fan berarti kafir

6) pernyataan : "golput lebih selamat" mala perlu direnungkan kembali :
- seorang yang golput pun tdk akan terhindarkan dari kemudorotan yang akan muncul dikemudian hari. Siapapun presidennya pasti undang-undang yang diputuskannya akan berpengaruh bagi rakyat Indonesia. Golput hanya bisa terhindar dari dampak demokrasi Indonesia jika golput pindah ke luar negri, ke arab saudi misalnya.

- pernyataan bahwa yang nyoblos akan ditanya pada hari kiamat, sementara yang tdk nyoblos tdk ditanya, maka kita katakan :
Seorang golput jika ternyata karena golput nya maka naiklah pemimpin yang membawa kemudorotan bagi Islam dan kaum muslimin maka iapun akan dimintai pertanggung jawaban pada hari kiamat.

- pernyataan : kalau nyoblos maka bertanggung jawab atas hukum-hukum yang kemudian hari dikeluarkan oleh pilihannya.
Jawabannya : ini tidaklah lazim, kembali kepada kaidah memilih kemudorotan yang lebih ringan bukan berarti mendukung kemudorotan, sebagaimana analogi Nabi membiarkan arab Badui kencing dimesjid bukan berarti membolehkan apalagi mendukung kencing di mesjid

7) kalau ada yang bilang bahwa yang nyoblos manhaj nya perlu dipertanyakan, maka kenyataannya mereka yang nyoblos telah mengikuti fatwa para ulama, bahkan banyak dan mayoritas para ulama. Kalau bukan fatwa para ulama yang diikuti lantas siapa lagi?

8) syaikh Ali Hasan pernah berfatwa untuk tdk menyoblos tatkala ada pemilu di Iraq, sehingga ahlus sunnah pada tdk memilih, akibatnya syiah yang naik dan berkuasa.

Maka setelah itu beliau merubah fatwa beliau mengikuti yang lebih tua yaitu fatwa syaikh Albani guru beliau, syaikh bin Baz, dan syaikh utsaimin. Beliau sadar bahwa fatwa orang tua (syaikh Albani) lebih tajam daripada fatwa beliau

9) ingatlah bisa jadi Kristenisasi, syiah nisasi, liberal semakin berkembang tanpa harus angkat senjata, namun hanya dengan perundang-undangan.
Jika sebagian ustadz tdk bisa ngisi pengajian di sebuah mesjid hanya karena DKM nya simpatisan syiah maka bagimana lagi jika syiah beneran. Apalagi dalam skala yang lebih luas

10) tidak diragukan bahwa pemilu merupakan fitnah yang menimbulkan pro kontra, maka hendaknya baik yang nyoblos maupun yang golput agar kembali rukun, tdk perlu saling menjatuhkan, toh hanya 9 juli lalu semuanya hanya tinggal menunggu taqdir Allah.

Masing masing telah menunjukkan sudut pandangnya, masing-masing telah berdoa dan berijtihad, dan masing-masing berniat baik untuk Islam dan negeri ini.

Semoga Allah memberikan yang lebih baik bagi kaum muslimin Indonesia.

https://firanda.com/index.php/artikel/status-facebook/719-renungan-bagi-saudaraku-golput

والله المستعان

Friday 30 September 2016

TAK SEMUANYA UNTUKMU

*RENUNGAN JUMAT PAGI*

_*Hari ini ada kejadian luar biasa. Saya bisa duduk di kereta yang saya naiki dari Bogor.*_

*Yang luar biasa bukan saya. Yang luar biasa adalah keretanya. Di luar kebiasaan agak telat datang dari dipo. Di luar kebiasaan pintunya berhenti tepat di depan saya berdiri.*

_Tapi entah mengapa, karena luar biasa, jadi ada rasa aneh yang tidak biasa._

*Kenapa saya bisa duduk? Biasanya tidak. Pasti ada skenario Allah yang indah.*

_*Pertanyaan tersebut terus hadir diiringi keyakinan akan ada sesuatu namun tak tahu itu apa.*_

_Lalu jawabannya hadir pada satu stasiun setelah Bogor._

*Jawabannya ada pada seorang ibu dan anak yang naik di stasiun Cilebut dan tidak mengarah ke bangku prioritas. Dia mengarah ke diriku dengan pandangan yang seakan berkata "ini jawaban atas pertanyaanmu".*

_Ya, Allah lah yang membuat aku duduk untuk kemudian membagi rezeki tersebut kepada ibu dan anaknya._

*Tak semuanya untukmu..*

_*Apa yang ada pada dirimu, apa yang kau rasakan, apa yang kau miliki memang sepenuhnya bukan milikmu..*_

*Ketika kau memiliki pekerjaan yang lebih baik dibandingkan rekanmu yang lain, artinya ada tuntutan prestasi yang harus kau berikan dibanding rekanmu yang lain.*

_Ketika jabatanmu lebih baik dibandingkan yang lain, artinya ada kontribusi yang harus kau lakukan dibanding rekanmu yang lain._

_*Ketika begitu banyak harta dan kesenangan yang Allah titipkan kepadamu, artinya ada bagian yang banyak juga untuk para anak yatim dan fakir miskin.*_

*Ketika gelar akademikmu lebih banyak dibandingkan yang lain, artinya ada ilmu yang harus kau bagi kepada yang lain agar ilmu tetap hidup dan bermanfaat.*

_Dan ketika buah hatimu lebih banyak dibanding yang lain, artinya lebih banyak waktu yang harus kau beri untuk menyayangi dan mendidik mereka_

*Tak semuanya untukmu..*

*Bahkan ketiadaan yang ada padamu pun tak semuanya untukmu..*

_*Ketika jabatanmu belum setinggi yang lain, artinya ada rizki orang lain yang lebih sesuai dan dibutuhkan melalui jabatan tersebut.*_

*Ketika kau menaiki kendaraan umum karena Allah belum titipkan kendaraan pribadi untukmu, artinya ada rizkimu yang menjadi bagian rizki supir angkot, tukang ojek atau tukang becak.*

_Ketika rizkimu tak begitu cukup untuk makan di restoran mewah, artinya ada rizkimu yang menjadi bagian para pemilik warteg dan pedagang kaki lima yang sangat berharap dengan kedatanganmu diwarungnya._

*Ketka kau tak bisa belanja bulanan di supermarket yang lengkap karena rizkimu tidak bulanan, artinya ada pedagang kelontong sekitarmu yang mengharapkan sebagian dari rizki harian yang kau dapatkan.*

_*Ketika buah hati tiada hadir bertahun-tahun, artinya ada rizki, perhatian dan kasih sayang yang menjadi bagian saudara2mu atau mungkin anak2 jalanan yang sedang kau bina.*_

*Tak semuanya untukmu..*

_Karena pada hakikatnya semua itu adalah titipan yang harus dipertanggungjawabkan. Dari mana kau dapatkan dan untuk apa kau habiskan.._

mari menjalani hidup dg hari-hari yg penuh manfaat yg membawa barokah dg rasa syukur Aamiin Yaa robbal alamin

Friday 23 September 2016

Amalan - amalan di hari jum'at

📚 *RINGKASAN AMALAN-AMALAN SYAR’I DI HARI JUM'AT* 🌅

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

➡1. Mandi jum'at (seperti mandi janabat), sebagaimana pendapat kebanyakan para ulama (bahkan sebagian ulama berpendapat mandi jum'at adalah wajib bagi yang hendak menghadiri shalat jum'at). Waktu mandi Jumat dimulai sejak terbit fajar.
➡2. Bersiwak
➡3. Memakai pakaian yang terbaik dan terindah, berdasarkan kesepakatan para Ulama (sebagaimana perkataan Ibnu Quddamah rahimahullah)
➡4. Mengenakan parfum (minyak wangi).
➡5. Anjuran untuk membaca surat khusus ketika shalat subuh di hari Jumat
Surat As-Sajdah di rakaat pertama dan surat Al-Insan di rekaat kedua.
➡6. Menyegerakan pergi ke masjid untuk menghadiri shalat jum'at, kalau bisa datang sedini mungkin, semakin cepat semakin baik.
➡7. Menuju masjid dengan berjalan kaki, bukan dengan menaiki kendaraan, berdasarkan kesepakatan Ulama (sebagaimana dikatakan oleh Imam An-Nawawi).
➡8. Berjalan menuju masjid dengan penuh ketenangan.
➡9. Shalat jum'at di masjid yang terdekat dengan tempat tinggal anda.
➡10. Sholat tahiyyatul masjid (meski khatib sedang khutbah).
➡11. Mendekat kepada khatib, tidak memisahkan antara dua orang dan tidak melangkahi pundak-pundak manusia.
➡12. Melakukan shalat tathawwu' (shalat sunnah mutlak) hingga khatib naik ke mimbar.
➡13. Diam, mendengar khutbah dan tidak berbuat yang sia-sia seperti memainkan kerikil, jari-jari, HP, jenggot dan lain-lain Karena bila khatib berkhutbah anda juga berbicara atau bahkan bermain dengan sesuatu semisal kerikil , HP atau lainnya, maka pahala shalat jum'at anda sia-sia.
➡14. Mengarahkan wajah kearah khatib ketika ia berkhutbah, berdasarkan Ijma' para Ulama. (sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Quddamah rahimahullah).
➡15. Apabila sang khatib bershalawat atas Nabi sallalahu alaihi wasallam, maka hendaklah orang yang mendengarkan juga membaca shalawat tanpa mengangkat suara.[Al-Lajnah Ad-Da'imah : 8/217].
➡16. Ketika khutbah sedang berlangsung, maka tidak dibolehkan menjawab orang yang bersin, demikian pula membalas salam, menurut pendapat yang lebih kuat dikalangan ulama.[Al-Lajnah Ad-Da'imah : 8/242].
➡17. Barangsiapa yang kehilangan 1 raka'at dari sholat jum'at, hendaklah melengkapi kekurangan 1 raka'at, dan dia dianggap mendapatkan sholat jum'at,  sebagaimana diterangkan didalam hadits yang shohih.[Al-Lajnah Ad-Da'imah : 8/225].
➡18. Melaksanakan Sholat Jum'at (wajib bagi laki-laki).
➡19. Boleh menegakkan sholat jum'at, meskipun jumlah orang yang menghadirinya kurang dari 40 orang, berdasarkan keumuman firman Allah Ta'ala dalam Surah Al-Jum'ah ayat 9.[Al-Lajnah Ad-Da'imah :8/215].
➡20. Shalat sunnah rawatib setelah shalat jum'at 2 rakaat atau 4 rekaat (dengan dua kali salam).
➡21. Membaca surat Al-Kahfi di malam dan hari Jum'at hingga selesai.
➡22. Memperbanyak shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam di malam dan hari Jum'at
➡23. Memperbanyak doa, karena pada hari jum'at terdapat satu waktu yang
mustajab, terutama saat khatib naik mimbar sampai sholat dan setelah sholat Ashar sampai maghrib.

Oleh karena itu hendaknya berdoa dengan segala bentuk doa yang diinginkan baik untuk kebaikan dunia maupun akhirat, baik untuk diri kita sendiri maupun utk seluruh muslimin.

➡24. Mengurangi aktifitas termasuk kajian atau ceramah agar bisa menghadiri shalat jum'at dengan khidmat.
➡25. Memberikan wewangian pada masjid dengan bukhur atau sejenisnya, sebagaimana pendapat Jumhur Ulama.
➡26. Bersedekah pada hari ini memiliki keistimewaan dibandingkan hari-hari lainnya (sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah di dalam kitabnya 'Zadul Ma'ad').
➡27. Memotong Kuku.

📜Catatan :
Memotong kuku disunnahkan kapan saja waktunya, dan tidak terikat
dengan waktu-waktu tertentu, seperti hari Jum'at atau Kamis.
Karena dalil-dalil yang menunjukkan keutamaan tersebut dha'if (lemah).

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

______
📝Abu Syamil Humaidy حفظه الله تعالى

📡 Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat. Jazakumullahu khoiron.

•═══════◎❅◎❦۩❁۩❦◎❅◎═══════•
📮CHANNEL MULIA DENGAN SUNNAH
di Telegram :  https://goo.gl/X2h0P7
🔄 Risalah Sunnah : https://goo.gl/elalbc
🛰 Android app : https://goo.gl/ozGo2Q
🌍 Website : www.AsySyamil.com
💠️ FB : https://goo.gl/tJdKZY
📱 WA : 081381173870 Admin

Thursday 22 September 2016

Turunnya Pertolongan dari Allah

✍Allah berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ) (محمد:7) 

“Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia (Allah) pasti akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu".(Muhammad : 7)

Ini merupakan janji dari Allah bagi orang-orang yang menolong agamanya, menumpahkan segala kesungguhannya dalam menegakkan agama Allah, maka Allah pasti akan menolongnya. (Syaikh Asy-Syankithy)   

Allah telah memberikan janji kepada hamba-hambanya yang beriman untuk menghancurkan tipu daya musuh-musuh mereka. Firman-Nya"Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia (Allah) pasti  akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu". (Muhammad : 7).
Maka ini merupakan janji Allah yang pasti dan tidak akan diingkarinya.
Allah telah menyatakan,"Dan siapa yang lebih pasti menepati janjinya selain Allah."(At-Taubah:111). "(sebagai) janji yang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."(Ar-Rum-6). 

Maka janji dalam ayat ini untuk memberikan pertolongan dan meneguhkan kekuasaan bagi orang-orang Mukmin pastilah terwujud dan bukan suatu yang mustahil. Akan tetapi janji ini ada syarat yang dipenuhi oleh orang-orang Mukmin. (DR. Nasir bin Sulaiman Al-Umary) 

Dalam ayat ini Allah menyebutkan syarat datangnya An-Nasr (pertolongan) itu adalah agar mereka menolong Allah. Dan menolong Allah itu dengan melaksanakan semua perintah-Nya secara menyeluruh dan menjauhi secara  terhadap larang-larangan-Nya secara menyeluruh pula. Dan hal ini juga merupakan ketentuan yang sudah terjadi melalui lisan Rasul-Rasul sebelum Nabi kita Muhammad صلى الله عليه وسلم.
🌴Terkadang muncul pertanyaan dalam benak kita, Kenapa Pertolongan Allah itu belum datang juga? Bukankah nasib kaum Muslimin sudah dalam penindasan dan penghancuran oleh musuh-musuhnya? 
Syaikh Al-Albany menjelaskan dalam Muhadhoroh Fid Dakwah Salafiyah bahwa sebelum kita menjawab pertanyaan itu, maka yang harus dipertanyakan lebih dahulu adalah, "Sudahkah kita menolong Allah sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah?" Sudahkah kita menolong agama Allah sesuai dengan yang telah disyariatkan oleh Allah?" Jika jawabannya, "belum" maka disitulah kewajiban yang harus kita benahi untuk menjawab persyaratan Allah. Jika pertolongan Allah belum datang, buka berarti Allah menyelisihi janjinya, tetapi disebabkan karena kita belum memenuhi persyaratan Allah itu." Sekarang
🌴Bagaimana caranya menolong (Agama) Allah? 
Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz menjelaskan,"Maka inilah bentuk pertolongan kepada Allah dengan melakukan perintah-perintah Nya dan meninggalkan larangan-larangan Nya dengan keimanan dan keikhlasan kepada Allah serta mentauhidkan-Nya, juga keimanan kepada Rasul-Nya.... Maka menolong agama Allah adalah dengan mentaati Allah, mengagungkan-Nya dan ikhlas kepada-Nya, serta mengharapkan apa-apa yang ada di sisi-Nya, mengamalkan syariat-Nya karena menginginkan pahala darinya dan untuk menegakkan agama-Nya." "Jadi, siapa yang menginginkan datangnya pertolongan Allah dan keselamatan bagi agamanya serta menginginkan kesudahan yang baik, maka hendaklah bertakwa kepada Allah, dan bersabar dalam ketaatan kepada-Nya. Juga hendaknya menjauhi larangan-larangan Allah dimana pun dia berada. Inilah sebab-sebab pertolongan Allah padanya…"(Asbaabu Nashrillaahi lil Mu'miniin ‘alaa A'daa ihim, Daar al Imam Ahmad, Cet. I, 2003 M). 
🌴Dan jauhi juga segala bentuk kesyirikan dan kemaksiatan. Karena kesyirikan dan kemaksiatan merupakan sebab utama penghalang datangnya pertolongan Allah. 
🌴Inilah pentingnya ilmu agama. Dengan ilmu agama ini, seseorang bisa mengetahui mana jalan-jalan yang bisa mendekatkan diri kepada Allah dan mana jalan-jalan yang menjauhkan dirinya dari Allah. Dengan ilmu agama seseorang bisa membedakan jalan yang benar dan mana jalan yang salah. Salah satu jalan yang menjauhkan kita dari Allah adalah segal bentuk penyimpangan dari Islam. Allah berfirman,"Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (Al Baqarah : 214) "Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman." (Ar Ruum : 47). "Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa". (Al Hajj : 40) wallahu a'lam.

🍂Sumber: Al-Mausu'ah fi At-Tafsir; Muhadhorot Fid Dakwah Salafiyah; Artikel Pengusaha Muslim

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal

       ✏📚✒🌾.🌴..

Pakai logika jika mau hutang di bank

⚠⚠SANGAT PENTING!
BEGINI SKEMA RIBA MENJADIKAN ANDA BUDAK

💢Terjadi penyesatan logika, ketika kita ditawari utang oleh sebuah bank, maka kita diiming-imingi dengan bunga yang murah sekali.

♥Biasanya mereka memberikan gambaran bunga HANYA 1% - 2% perbulan.

🔆Logika kita akan berbicara, dengan uang yang kita pinjam, ketika diputar untuk bisnis misalnya, setiap bulan kita bisa menghasilkan keuntungan misalnya 5% saja, maka dengan beban bunga hanya 1% - 2% perbulan, maka keuntungan kita masih ada 3%-4%.

💰Katakanlah kita pinjam uang Rp. 50.000.000,-
Dengan uang tersebut, kita berasumsi bisa menghasilkan Rp. 2.500.000 sebulan.
Sementara bunga bank hanya 1.5% misalnya. Maka besar bunga hanya Rp, 750.000,-. Itu artinya, keuntungan kita yang Rp. 2.5 juta - Rp. 750 ribu masih sisa =Rp. 1.750.000,-. Itu artinya, kita masih untung dengan melakukan pinjaman ke bank.

⛔Apakah anda termasuk orang yang berpikir seperti diatas?

Mari kita bongkar kesesatan logika kita.
✔1. Apakah anda lupa, bahwa modal yang anda dapat dari bank setiap bulan berkurang karena anda mengangsur pokoknya?
✔2. Anggap anda bisa dapat keuntungan bersih 5% dan selalu tetap (walaupun hampir tidak mungkin), maka setiap bulan keuntungan anda akan menurun karena modal yang anda pinjam harus anda kembalikan ke bank dalam bentuk angsuran setiap bulan.
✔3. Sementara modal anda setiap bulan berkurang, ternyata beban bunga yang anda tanggung tetap.
✔4. Didalam simulasi, seandainya anda mampu membukukan keuntungan tetap setiap bulan sebesar 5% (walaupun sebenarnya hampir tidak mungkin), maka di bulan ke-27, penghasilan anda akan minus, karena pemasukan anda lebih kecil dari bunga yang anda bayarkan.
✔5. Mulai bulan ini hingga terakhir, uang anda sendiri akhirnya akan ikut tergerus untuk membayar bunga setiap bulan.
✔6. Kondisi ini jauh lebih parah jika anda meminjam uangnya lebih besar lagi, dan jangka waktunya lebih lama lagi.
✔7. Kondisi minus seperti ini, biasanya tidak anda sadari, anda hanya beranggapan, bahwa anda butuh modal tambahan, sehingga, biasanya yang terjadi, sebelum lunas, anda akan mengambil utang baru lagi.
✔8. Ketika anda memutuskan mengambil utang baru, baik dengan Top Up, maupun dengan Take Over, maka anda akan kena biaya-biaya tambahan seperti: Bunga berjalan, beban beberapa kali angsuran, pinalti, provisi, biaya notaris, dll.
✔9. Sehingga pinjaman anda yang ke2, anggap anda pinjam uang 100 juta, paling anda hanya menerima beberapa puluh juta saja, karena anda masih memiliki angsuran yang belum selesai juga tanggungan biaya-biaya seperti diatas.
✔10. Jika sudah seperti ini kondisinya, maka kematian bisnis anda semakin cepat, kalau misal dipinjaman pertama anda minus dibulan ke-27, maka pinjaman ke-2 bisa jadi anda sudah minus dibulan ke 12, sehingga memaksa anda akhirnya top up lagi, ataupun take over lagi. Begitu seterusnya.
✔11. Yang harus anda mengerti, bunga dari bank 1.5% itu hanya akan anda nikmati saja dibulan pertama. Bukan setiap bulan!
✔12. Bank menghitung bunga itu dari NOMINAL PINJAMAN PERTAMA anda, bukan BESAR UANG YANG MASIH ANDA PINJAM.

❗Jadi, jangan lagi percaya, bahwa bunga 1%-2% itu murah!

🚫Silakan pakai logika anda.

💡Saya jelaskan bahayanya riba, ga pake dalil Al Qur'an, ga pake hadits. Cukup pakai akal sehat anda sudah cukup, maka anda akan mengerti bahwa riba itu seperti racun yang akan membuat kita mati, baik cepat ataupun lambat.

📚Anda yang ingin menghitung sendiri simulasinya, silakan download disini rumusnya, gratis:
https://drive.google.com/file/d/0Bzeoajn7I67WLTdfMk9jcUkydXc/view?usp=sharing
(Copy dan paste link tersebut di browser anda)

👔Yang orang bank, mau marah boleh, tapi anda tidak bisa membantah FAKTA ini.

🍃Mohon sebarluaskan informasi ini, agar semakin banyak orang yang terselamatkan dari bahaya riba.

☀Berdakwah adalah Fardhu 'Ain, kewajiban setiap muslim.

Shaf Anak Kecil ketika sholat berjama'ah

Bagaimana cara mengatur posisi shaf anak kecil waktu shalat jamaah?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Pertama, Ada 2 istilah terkait usia anak yang perlu kita kenal agar bisa memahami kasus lebih sempurna,

[1] Tamyiz

Usia di mana anak sudah bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk, bisa membedakan antara yang bermanfaat dan yang membahayakan dirinya. Dia bisa memahami shalat, dia tahu shalat itu tidak boleh kentut, tidak boleh lari-lari, atau tolah-toleh. Dia tahu, najis tidak boleh disentuh, aurat harus ditutupi, dst.

Indikator usia tamyiz lebih bersifat psikologis, dan bukan indikator fisik. Umumnya, anak menginjak usia tamyiz ketika berusia 7 tahun.

[2] Baligh

Usia di mana anak sudah mendapatkan beban syariat. Sehingga mereka berdosa ketika meninggalkan perintah agama atau melanggar larangan agama. Indikator usia ini adalah indikator fisik, untuk anak lelaki indikatornya mimpi basah – keluar mani -, sementara untuk wanita ditandai dengan datangnya haid.

Usia baligh sangat variatif, karena ada banyak faktor yang mempengaruhinya.

(Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 7/157 – 160)

Kedua, Dilarang Memutus Shaf

Memutus shaf dalam shalat hukumnya terlarang. Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan ancaman, rahmat untuk dirinya akan diputus. Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ

Siapa yang menyambung shaf, Allah akan menyambungnya dan siapa yang memutus shaf, Allah Ta’ala akan memutusnya. (HR. Nasai 827 dan dishahihkan al-Albani)

Al-Munawi mengatakan,

ومن قطع صفا؛ بأن كان فيه فخرج منه لغير حاجة أو جاء إلى صف وترك بينه وبين من بالصف فرجة بلا حاجة (قطعه الله) أي أبعده من ثوابه ومزيد رحمته ، إذ الجزاء من جنس العمل

“Siapa yang memutus shaf”, bentuknya adalah ada orang yang keluar dari shaf tanpa kebutuhan, atau dia masuk shaf sementara dia biarkan ada celah antara dia dengan orang yang ada di sebelahnya, tanpa ada kebutuhan. “Allah akan memutusnya” artinya, Allah akan menjauhkan dirinya dari pahala dan tambahan rahmatnya. Karena balasan sejenis dengan amal. (Faidhul Qadir, 2/96).

Berdasarkan keterangan al-Munawi, termasuk bentuk memutus shaf, ketika seseorang meletakkan benda seperti tas atau sejenisnya di antara shaf. Termasuk juga mereka yang tidak shalat berposisi di sela-sela shaf, seperti anak kecil yang belum paham shalat. Merekalah anak kecil yang belum tamyiz.

Ketiga, Shalatnya anak tamyiz statusnya sah

Anak kecil yang sudah tamyiz, shalatnya sah. Meskipun dia belum baligh. Karena batas awal keabsahan ibadah adalah usia tamyiz dan bukan baligh. Untuk itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada orang tua yang anaknya sudah sudah 7 tahun, agar mereka disuruh untuk shalat.

Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ

“Perintahkan anak kalian untuk shalat ketika mereka sudah berusia 7 tahun. Dan pukul mereka (paksa) untuk shalat, ketika mereka berusia 10 tahun.” (HR. Abu Daud 495 dan dishahihkan al-Albani).

Anak usia 7 tahun sudah diperintahkan untuk shalat menunjukkan bahwa shalat mereka sah. Dan batasanya adalah mereka sudah tamyiz.

Dalil lain yang menunjukkan bahwa shalat yang dikerjakan anak tamyiz statusnya sah adalah hadis dari Amr bin Salamah radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,

كُنَّا بِحَاضِرٍ يَمُرُّ بِنَا النَّاسُ إِذَا أَتَوُا النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكَانُوا إِذَا رَجَعُوا مَرُّوا بِنَا، فَأَخْبَرُونَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: كَذَا وَكَذَا وَكُنْتُ غُلَامًا حَافِظًا فَحَفِظْتُ مِنْ ذَلِكَ قُرْآنًا كَثِيرًا فَانْطَلَقَ أَبِي وَافِدًا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي نَفَرٍ مِنْ قَوْمِهِ فَعَلَّمَهُمُ الصَّلَاةَ، فَقَالَ: «يَؤُمُّكُمْ أَقْرَؤُكُمْ» وَكُنْتُ أَقْرَأَهُمْ لِمَا كُنْتُ أَحْفَظُ فَقَدَّمُونِي فَكُنْتُ أَؤُمُّهُمْ وَعَلَيَّ بُرْدَةٌ لِي صَغِيرَةٌ صَفْرَاءُ…، فَكُنْتُ أَؤُمُّهُمْ وَأَنَا ابْنُ سَبْعِ سِنِينَ أَوْ ثَمَانِ سِنِينَ

“Kami tinggal di kampung yang dilewati para sahabat ketika mereka hendak bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah. Sepulang mereka dari Madinah, mereka melewati kampung kami. Mereka mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda demikian dan demikian. Ketika itu, saya adalah seorang anak yang cepat menghafal, sehingga aku bisa menghafal banyak ayat Al-Quran dari para sahabat yang lewat. Sampai akhirnya, ayahku datang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama masyarakatnya, dan beliau mengajari mereka tata cara shalat. Beliau bersabda, “Yang menjadi imam adalah yang paling banyak hafalan qurannya.”  Sementara Aku (Amr bin Salamah) adalah orang yang paling banyak hafalannya, karena aku sering menghafal. Sehingga mereka menyuruhku untuk menjadi imam. Akupun mengimami mereka dengan memakai pakaian kecil milikku yang berwarna kuning…, aku mengimami mereka ketika aku berusia 7 tahun atau 8 tahun.” (HR. Bukhari 4302 dan Abu Daud 585).

Amr bin Salamah ketika jadi imam, usianya sekitar 7 tahun. Dan itu direstui oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sementara makmumnya orang dewasa. Menunjukkan bahwa shalat yang dikerjakan Amr bin Salamah statusnya sah.

Keempat, posisi shaf anak kecil yang sudah tamyiz

Karena anak kecil yang tamyiz shalatnya sah, maka dia boleh shalat jamaah di posisi shaf orang dewasa. Dan tidak terhitung memutus shaf.

Anas menceritakan pengalamannya ketika shalat sunah di rumahnya bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

فَقُمْتُ إِلَى حَصِيرٍ لَنَا قَدِ اسْوَدَّ مِنْ طُولِ مَا لُبِسَ، فَنَضَحْتُهُ بِمَاءٍ، فَقَامَ عَلَيْهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَصَفَفْتُ أَنَا وَاليَتِيمُ وَرَاءَهُ، وَالعَجُوزُ مِنْ وَرَائِنَا، فَصَلَّى لَنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ انْصَرَفَ

Akupun menggelar tikar kami yang sudah menghitam karena sudah lama dipakai, kemudian aku perciki dengan air. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri menjadi imam dan saya membuat shaf bersama seorang anak yatim di belakang beliau. Dan ada nenek di belakang kami. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengimami kami shalat 2 rakaat, dan salam. (HR. Bukhari 373 & Muslim 1531).

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu membuat shaf bersama anak yatim. Dan pengertian yatim adalah mereka yang ditinggal mati ayahnya sebelum masa baligh. Kemungkinan besar, anak yatim ini sudah tamyiz.

Kelima, anak yang belum tamyiz

Anak yang belum tamyim, belum bisa memahami shalat. Terkadang dia tolah toleh, dia ngentut diam saja, atau banyak gerak. Sehingga anak yang belum tamyiz, shalatnya batal. Untuk  itu, anak belum tamyiz tidak boleh diposisikan di sela-sela shaf. Karena jika diposisikan di sela-sela shaf, dia akan memutus shaf.

Di mana mereka harus diposisikan?

Yang lebih baik tetap didampingi orang tuanya dan tidak ditaruh di belakang. Karena biasanya anak akan bermain bersama komplotannya dan itu semakin mengganggu. Anak belum tamyiz bisa diposisikan di ujung shaf, didampingi orang tuanya. Dia tidak memutus shaf, karena berada di ujung, tetap terjaga dengan aman, dan bisa mengikuti shalat bersama orang tuanya.

As-Syaukani mengatakan,

أن الصبي يسد الجناح

“Anak kecil (yang belum tamyiz) menutup celah ujung shaf.” (Nailul Authar, 3/95).

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

Wednesday 21 September 2016

Memperbaiki sebuah karakter bagian 1

Lentera Da'wah:

Penyusun: Abu Ubaidah As Sidawi

Alhamdulillah, acara tabligh Akbar dg tema "Memperbaiki Sebuah Karakter" bersama Dr. Syafiq bin Reza Basalamah, MA berjalan dg lancar. Tanpa terduga, peserta membludak di luar dugaan walau tanpa publikasi.

Berikut ini ringkasan materi yg disampaikan oleh Ustadzuna Syafiq bin Reza Basalamah. Semoga bermanfaat bagi saudara2 kami, terutama yg tidak hadir.

1. Pendidikan yg sesungguhnya bukan hanya sekedar nilai dan gelar yg diraih, tetapi yg membuahkan pribadi dan karakter mulia.

2. Islam bukan hanya membahas masalah ibadah semata, tetapi juga menekankan pendidikan karakter/akhlak mulia, bahkan Nabi diutus bertujuan untuk menyempurnakan akhlak.

3. Urgensi Karakter

A. Ditinggikan derajatnya
Rasulullah pernah bersabda:
«إِنَّ اْلمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ اْلصَّائِمِ الْقَائِمِ»
“Sungguh seorang mukmin dapat meraih derajatnya orang yang shalat dan puasa karena akhlaknya yang bagus.” (HR Abu Dawud: 4798, al-Hakim 1/60, Ibnu Hibban: 1927, dinyatakan “shahih” oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 795)

B. Dimudahkan masuk surga
Jalan menuju surga sangat banyak, di antaranya adalah dengan berakhlak mulia. Berdasarkan hadits:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ اْلنَّاسَ اْلجَنَّةَ، قَالَ: «تَقْوَى اللهِ وَحُسْنُ اْلخُلُقِ».
Dari Abu Hurairah dia berkata, “Rasulullah pernah ditanya tentang amalan yang paling banyak memasukkan orang ke dalam surga, beliau menjawab, “Taqwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” (HR at-Tirmidzi: 2004, Ibnu Majah: 4246, Ahmad 2/291, Ibnu Hibban: 476, al-Hakim 4/324, dinyatakan “hasan” oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 977)

C. Orang yang paling dicintai dan dekat dengan Nabi pada hari kiamat
Berdasarkan sabda Nabi n\:
«إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّيْ مَجْلِسًا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلَاقًا».
“Sesungguhnya orang yang paling cinta kepadaku dan orang yang paling dekat kedudukannya dariku pada hari kiamat kelak adalah orang yang paling baik akhlaknya.” (HR at-Tirmidzi: 2018, dinyatakan “hasan” oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 791)

D. Paling dicintai oleh Allah
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ شَرِيْكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كُنَّا جُلُوْسًا عِنْدَ اْلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَأَنَّمَا عَلىَ رُؤُوْسِنَا اْلطَّيْرُ، مَا يَتَكَلَّمُ مِنَّا مُتَكَلِّمٌ إِذْ جَاءَهُ أُنَاسٌ فَقَالُوْا: مَنْ أَحَبُّ عِبَادِ اللهِ إِلىَ اللهِ؟ قَالَ: «أَحْسَنُهُمْ أَخْلَاقًا».
Dari Usamah bin Syarik dia berkata, “Suatu ketika kami sedang duduk-duduk di sisi Nabi, seolah-olah di atas kepala kami ada seekor burung hingga tidak ada seorang pun yang berani bicara, tiba-tiba datang sekelompok orang bertanya kepada Nabi n\, “Siapakah hamba Allah yang paling dicintai oleh-Nya?” Nabi n\ menjawab, “Orang yang paling baik akhlaknya.” (HR ath-Thabrani dalam al-Kabir: 471, berkata al-Imam al-Haitsami dalam Majma‘ Zawa’id (8/24), “Para perawinya rawi yang shahih.”)

E. Memberatkan timbangan
Akhlak mulia merupakan amalan yang terpuji. Berdasarkan hadits:
عَنْ أَبِيْ اْلدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ اْلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا مِنْ شَيْءٍ أثَقَلُ فِيْ الْمِيْزَانِ مِنْ حُسْنِ اْلخُلُقِ».
Dari Abu Darda’ bahwasanya Nabi bersabda, “Tidak ada yang lebih berat pada timbangan seorang hamba pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia.” (HR Abu Dawud: 4799, at-Tirmidzi: 2002, Ahmad 6/446, Ibnu Hibban: 481, dinyatakan “shahih” oleh al-Albani dalam ash-Shahihah: 876, Shahih Adab Mufrad: 204)

Dan masih banyak lagi keutamaan2 lainnya.

Saturday 17 September 2016

Ijinkan aku bertaubat

Bismillaah.. Jangan Lihat Penampilannya

MasyaaAllaah, Ikhwan ini kejadian nyata yang kami temui tadi sore, ketika kami berjalan-jalan bersama-sama ikhwan ba'da shalat ashar, tanpa sengaja ana melihat ada seorang anak muda yang berpenampilan gaya anak punk, dengan pakaian yang serba...

Dan tato yang begitu semarak di sekejur badan anak tersebut, dan tanpa sadar ana mendekati anak tersebut yang sedang asyik mendengarkan entah itu musik atau apa melaui headset, anak muda tersebut nampak cuek, begitu ana mendekat dengannya...

Dan tanpa ragu ana langsung menyapa anak muda tersebut dan mengucapkan salam, nampaknya dia masih menikmati apa dia dengarkan melalui headset...

Kemudain ana mengulang kembali ucapan salam, lalu anak muda tersebut beranbjak, menanatap kami, yang namapak kelihatan asing baginya, lalu ana mendeakat dan bertanya..? Maaf dik...! Asyik ya lagu-lagunya...?

Anak muda itu mengerutkan keningnya dan balik bertanya...! Musik..? katanya dengan nada yang agak tinggi..

Anak itu berkata, aku lagi mendengarkan pidato katanya.. Lalu anapun bertanya siapa dik yang berpidato nampaknya adik menikmatinya...

Mendengar kata-kata ana, ana muda itu menundukan kepalanya, dan mengasihkan HP merk nokia e63, dan ana penasaran apa sih isi pidatonya... Begitu ana coba mendengarkannya...

MasyaaAllaah ternyata anak muda yang berpenampilan gaya anak punk itu ternyata sedang mendengarkan kajian Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafidzahullaahu Ta'ala, melalui hpnya dan judul kajian beliau adalah "Segeralah Bertaubat Kepada Allah !"...

Setelah selasai hp anak itu ana kembalikan, ana mengucapkan jazaakumullaah khairan, kepada anak tersebut, dan kami melanjutkan jala-jalan...

Tiba-tiba anak muda itu menempuk pundak ana, dia berkata, siapa yang pidato itu...? Sungguh aku tidak pernah mendengar kata-katanya yang begitu indah, tidak seperti yang aku dengar di vcd2 yang ada di pasar2...

Dapatkah amang (Paman-bahasa banjar) mengantarkan aku menemuinya orang berpidato tadi...? Sontak saja ana keget mendengar dia mau bertemu Ustadz Yazid MasyaaAllaah..?

Lalu ana bertanya, adik mau apa bertemu sama Ustadz Yazid...? Lalu anak muda itu balik bertanya, memang orang itu USTADZ...? Ana  jawab Iya dik, beliau adalah seorang da'i..! Aku hendak bartaubat dan belajar sama dia ustadz begitu kata anak muda tadi dengan bahasa yang terbata-bata tak teratur...

Lalu ana dan ikhwan yang lain menasihatinya untuk ikut kajian majlis, dan Alhamdulillaah anak muda itu menyetujuinya.. Allaahu Akbar..!!

Ikhwany wa Akhwaty fillaah.. Lihatlah siapa yang sanggup memberikan  hidayah...?

Ikhwan indahnya jika berdakwah berdasarkan Sunnah 'ala fahmi salaf, yang tidak mudah, mendiskreditkan orang lain, dakwah salaf penuh dengan kelemah lembutan, dan dakwah salaf tidak memadang kaya dan miskin, dakwah salaf menyeru kepada ajaran islam yang sesungguhnya.

Ikhwany wa Akhwaty fillah, untuk menutup tulisan di atas mari kita renungkan firman Allaah Subhaanahu wa Ta'ala :

Allah Ta’ala berfirman,

Barangsiapa yang Allah beri hidayah, tidak ada seorang pun yang bisa menyesatkannya dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan, tidak ada seorang pun yang bisa memberi hidayah kepadanya. Allah berfirman yang artinya “Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah: 213) dan Allah berfirman yang artinya “Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.” (QS. Az-zumar:23).

Kemudian Allaah Ta'ala berfirman yang artinya :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” (QS. Al-Anfal: 2).

Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik .

Ditulis Oleh : Abu Hasan

Wednesday 10 August 2016

tafsir dan tauhid

💐🌺
وأن المساجد لله فلا تدعوا مع الله أحدا [الجن: 18].📖
"dan sesungguhnya masjid-masjid itu milik Alloh, mk jngnlah kamu menyembah siapapun bersama Alloh"
masjid dlm ayat ini ada 4 tafsiran :

1. masjid bermkna rumah buat ibadah dan sholat, mk ketika masuk masjid ikhlaskn ibadah hanya kepada Alloh.

2. masjid bermakna anggota badan yg digunakan utk sujud, mk jngn bersujud dg anggota bdan ini kepada selain Alloh.

3. masjid bermkna bumi, seluruh bumi tempat sujud, mk jngn bersujud di atas muka bumi ini kepada selain Alloh.

4. masajid jamak dr masjad (mashdar mimi) bermkna sujud, mk jngn bersujud kpd selain Alloh.

diringkas dari: zaadul masiir fi 'ilmit-tafsiir libnil-jauzi (4/349)📚

7 Fakta Umat Muslim Yang Tidak Akan Pernah Di Publikasi Oleh Media Mainstream

7 Fakta Umat Muslim Yang Tidak Akan Pernah Di Publikasi Oleh Media Mainstream
Muslimina / 24 hours ago

Dewasa ini, Islam selalu dianggap sebagai biang kekacauan dan juga terorisme di dunia. Akhirnya, banyak sekali negara-negara barat yang mengalami namanya Islamofobia. Sebuah ketakutan berlebih terhadap Islam dan juga kebencian yang teramat dalam.

Padahal, Islam adalah sebuah kelompok agama yang cinta damai. Dalam ajaran-ajarannya tak pernah ada yang namanya kekerasan hingga aksi terorisme. Sayangnya hal-hal penting terkait Islam dan seluk beluknya jarang sekali dipublikasikan oleh media barat. Mereka selalu saja mencatut Islam sebagai agama dari orang-orang yang melakukan aksi terorisme.

Jika 7 fakta penting umat Islam ini dipublikasikan media negara barat, maka pandangan mereka terhadap Islam pasti berubah perlahan-lahan!

1. Umat Islam Lebih Menderita Akibat Aksi Terorisme Daripada Umat Lainnya

Saat Paris diguncang dengan aksi terorisme, dunia seakan ikut merasakan sakitnya. Simpati banyak sekali datang dari sudut-sudut dunia, termasuk Indonesia. Aksi ini dikecam dan dianggap sebagai aksi paling mengerikan dalam sejarah Prancis.

Di saat yang sama sebenarnya Umat Islam di Timur Tengah terutama Irak, Suriah, dan Palestina juga menderita akibat aksi terorisme. Di daerah itu, ledakan, tembakan, dan suara tangisan ada hampir setiap hari. Namun dunia tidak berduka. Dunia diam saja dan sekan tidak terjadi apa-apa.

Yang terjadi sebenarnya adalah Umat Islam lebih menderita dari umat lain. Fakta ini jarang sekali dikulik media barat yang selalu membuat Islam sama dengan teroris.

2. Terorisme Adalah Tindakan Terlarang dalam Islam

Bagi Islam membunuh satu orang tak berdosa sama halnya membunuh semua orang di dunia. Artinya membunuh 1 orang yang tak ada kaitannya dengan perang, dosanya seperti dosa membunuh semua orang di dunia sampai habis.

Hal inilah yang menjadi dasar pelarangan aksi terorisme di dalam Islam. Apa yang dilakukan oleh Al-Qaeda atau pun ISIS adalah tindakan yang melanggar agama. Mereka membunuh banyak orang tak berdosa dengan dalih menegakkan keadilan. Padahal yang dilakukan hanyalah memusnahkan umat yang seharusnya dilindungi.

3. Serangan Terorisme di Eropa Lebih Banyak Dilakukan Non-Muslim

Serangan terorisme di Eropa justru lebih banyak dilakukan oleh orang-orang non-Muslim. Bahkan dari data Europol atau European Union’s law enforcemen agency diperoleh fakta jika kurang dari 2% motif terorisme di Eropa berbau agama.

Yang paling mengejutkan lagi adalah pada tahun 2009, dari 294 aksi terorisme di Eropa, hanya 1 kejadian yang dilakukan oleh Muslim. Hal senada juga terjadi pada tahun 2010, dari 249 aksi terorisme di Eropa hanya 3 yang dilakukan oleh Muslim. See? Justru kaum mereka yang merusak Eropa. Namun melampiaskan kebenciannya kepada Islam.

4. Serangan Negara Barat di Irak dan Suriah Mendorong Munculnya Milisi Islam

Negara barat selalu mempublikasikan aksi terorime yang konon dilakukan oleh Umat Islam. Mereka langsung melakukan blow up dan membuat berita jadi viral. Dampaknya, orang yang membenci Islam secara agama atau negara semakin banyak.

Media di barat tidak akan mempublikasikan bagaimana ngerinya situasi di Irak dan Suriah saat ini. Mereka juga tak akan memperlihatkan kepedihan penduduk setempat yang harus siap melepaskan nyawanya setiap saat. Yang mereka tahu hanya tentara asing menumpas milisi yang bisa membahayakan banyak orang.

Justru, serangan keji yang dilakukan negara barat inilah yang menyebabkan banyaknya gerakan separatis. Membuat banyak orang jadi militan dan akhirnya balik menyerang. Ada sebab, ada akibat. Hal ini tak akan bisa diubah.

5. Muslim Banyak Sekali Memberikan Sumbangan Untuk Amal Daripada Agama Lain

Faktanya, Umat Islam tak diperbolehkan untuk pamer jika telah memberikan sumbangan kepada orang lain. Namun tak ada salahnya mengetahui jika sebenarnya Muslim di Eropa, terutama di Inggris lebih banyak memberikan donasi kepada kelompok amal yang berfokus kepada anak dan juga penanggulangan penyakit.

Sumbangan ini bahkan lebih besar dari yang diberikan oleh kaum Yahudi, Nasrani, hingga Atheis. Fakta ini tak pernah diuangkap oleh media barat. Padahal apa yang dilakukan Muslim di Eropa adalah tindakan terpuji meski banyak dicaci sebagai kaum minoritas.

6. Banyak Penemuan Besar dari Berbagai Bidang Dilakukan oleh Umat Islam

Banyak sekali penemuan Umat Islam yang saat ini dikembangkan dan memberikan manfaat bagi semua orang. Sekitar abad ke-8 hingga ke-13 masehi, Muslim telah mengembangkan banyak sekali instrumen penelitian. Mereka juga mengembangkan dasar-dasar Aljabar dan berbagai ilmu sains lainnya.

Umat Islam bahkan membuat sebuah sekolah kedokteran pertama yang mengajari orang untuk menjadi seorang ahli medis. Hal-hal semacam ini akhirnya diadaptasi ke negara barat hingga sekarang menjadi semakin maju. Jika di masa lalu tak ada Umat Islam, mungkin kehidupan kita sekarang tak seenak sekarang.

7. Timur Tengah Memiliki Tak Lebih dari Satu per Lima Muslim Dunia

Timur Tengah selalu dipandang sebagai kawasan yang berisi banyak sekali teroris. Mulai dari Al-Qaeda hingga ISIS yang saat ini sedang eksis. Akhirnya banyak orang di barat menganggap Timur Tengah adalah teroris. Dan teroris adalah Islam. Hal ini didukung oleh pemberitaan negara barat yang selalu menyudutkan Islam sebagai pihak yang bersalah.

Faktanya Muslim di Timur Tengah tidak ada seperlima jumlah Muslim di dunia. Sebanyak 60% Muslim justru berada di Asia Selatan dan Tenggara termasuk Indonesia sebagai negara Muslim terbesar. Di negara selain Timur Tengah, aksi terorisme yang dilakukan oleh ISIS justru dikutuk karena dianggap tindakan melanggar hukum. Lantas sampai kapan Islam selalu disamakan dengan terorisme?

Itulah tujuh fakta penting Umat Islam yang jarang sekali dipublikasikan oleh media barat. Mereka lebih suka menaikkan rating dengan membuat Islam seolah-olah agama jahat yang harus dimusnahkan. Padahal Islam adalah agama cinta damai dan menganggap terorisme adalah tindakan dengan balasan berupa neraka.

Sikap terhadap pemimpin yang dzalim

Penulis Muhammad Abduh Tuasikal, MSc -  January 25, 2013 Rosululloh shallahu alaihi wasallam bersabda : “Saya memberi wasiat kepada kalian...